Sakit pinggang bisa dirasakan oleh pria dan wanita. Namun, wanita memang cenderung lebih rentan mengalami sakit pinggang, terutama saat haid dan hamil. Sayangnya, cukup banyak wanita yang tidak tahu perbedaan antara sakit pinggang yang disebabkan oleh haid dan yang menjadi gejala hamil.
Padahal, penting untuk bisa membedakan keduanya agar Anda dapat cepat mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat. Agar tidak terkecoh, kenali perbedaan sakit pinggang karena haid dan hamil dengan membaca artikel di bawah ini.
Perbedaan penyebab sakit pinggang haid dan hamil
Penyebab paling umum dari nyeri pinggang adalah otot yang menegang (terkilir). Biasanya, hal ini terjadi akibat melakukan aktivitas fisik berat, seperti mengangkat barang atau olahraga.
Namun, khususnya bagi wanita, sakit pinggang cenderung lebih rentan terjadi saat haid dan ketika hamil.
Oleh karena itu, pertama-tama, Anda perlu paham dulu apa perbedaan antara penyebab sakit pinggang karena haid dan yang muncul sebagai gejala hamil.
1. Penyebab sakit pinggang saat haid
Sakit pinggang saat haid menandakan otot-otot rahim sedang berkontraksi cukup kuat untuk meluruhkan jaringannya yang kemudian Anda kenal sebagai darah mens.
Sakit pinggang menjadi salah satu pertanda PMS alias nyeri haid yang terjadi karena perubahan hormon tubuh selama siklus menstruasi.
Nyeri pinggang biasanya mulai dapat dirasakan dalam 1—2 hari sebelum menstruasi ketika kadar prostaglandin meningkat di lapisan rahim.
Kadarnya paling tinggi pada hari pertama haid. Peningkatan prostaglandin inilah yang memicu rahim berkontraksi agar meluruhkan lapisan pada dindingnya.
Sakit pinggang yang terjadi selama haid biasanya bersifat ringan. Namun, semakin banyak prostaglandin yang diproduksi, efek sakit pinggang akan semakin kuat dan bahkan mungkin menjalar hingga ke punggung dan sekujur kaki.
Pada beberapa kasus, intensitas nyerinya bisa sangat hebat dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri haid hebat biasa disebut sebagai dismenore.
2. Penyebab sakit pinggang saat hamil
Sakit pinggang bisa jadi tanda awal kehamilan karena perubahan hormon sebagai persiapan kehamilan.
Saat tubuh mulai menghasilkan lebih banyak progesteron, otot tuba falopi menjadi lemas sehingga sel telur yang sudah dibuahi bisa masuk ke rahim.
Selain itu, keluhan sakit pinggang seperti mau haid saat hamil muda juga sekaligus menandakan sedang terjadinya proses implantasi.
Seiring bertambahnya usia kandungan, beberapa ibu hamil pun tetap masih dapat merasakan nyeri pinggang.
Selama kehamilan, pelepasan hormon relaksin juga lebih banyak yang mengakibatkan ligamen dan struktur panggul meregang.
Hal ini menyebabkan sakit pinggang karena otot tidak mendukung beban tubuh dengan baik. Selain itu, nyeri pinggang saat hamil dapat disebabkan oleh kondisi berikut ini.
- Gejala gangguan pencernaan. Ini seperti perut kembung dan sembelit di awal kehamilan.
- Bertambahnya berat badan selama masa kehamilan. Kenaikan berat badan saat hamil bisa memicu munculnya sakit pinggang.
- Pusat gravitasi tubuh yang berubah. Perut yang semakin membesar menyebabkan postur menjadi condong ke depan atau belakang. Otot-otot pinggang yang menahan beban tubuh jadi tertarik sehingga kemudian melemah dan cepat lelah.
- Saraf terjepit saat hamil. Ini karena berat kandungan yang semakin bertambah akan semakin memberikan tekanan berlebih pada persendian panggul.
- Perubahan posisi bayi dalam kandungan. Tekanan pada saraf panggul bertambah sehingga menyebabkan nyeri pinggang saat hamil.
Perbedaan gejala sakit pinggang haid dan hamil
Lantas, jika Anda sedang harap-harap cemas menanti apakah kali ini tamu bulanan yang datang atau justru calon buah hati, bagaimana membedakannya?
Anda bisa menyadari perbedaan antara sakit pinggang akibat haid dan hamil dengan memperhatikan gejala yang Anda rasakan.
1. Gejala sakit pinggang akibat haid
Sakit pinggang yang terjadi saat menstruasi biasanya juga akan disertai oleh gejala nyeri haid lain, seperti berikut ini.
- Kram tumpul di area perut bawah, tetapi berlangsung terus menerus tanpa jeda.
- Rasa nyeri berdenyut yang mengelilingi area pinggang dan punggung yang menyebar ke punggung paha sampai ke kaki.
- Mual, muntah.
- Rasa lelah dan lemah.
- Diare.
- Sakit kepala.
- Pingsan, jika nyerinya sangat hebat.
Seiring berjalannya hari, kadar prostaglandin kemudian akan menurun menuju akhir siklus menstruasi Anda.
Kram perut dan sakit pinggang biasanya akan mereda saat kadar prostaglandin menurun dan haid selesai.
2. Gejala sakit pinggang saat hamil
Dikutip dari American Pregnancy Association, rasa sakit pinggang saat hamil bisa menjadi semakin parah dan dapat mengganggu kemampuan bekerja atau melakukan kegiatan tertentu.
Gejala-gejala nyeri pinggang saat hamil umumnya sebagai berikut.
- Rasa nyeri yang konstan atau dapat pula hilang timbul pada satu sisi bokong atau kaki.
- Nyeri tajam dan sensasi panas di pinggang.
- Nyeri dari bokong ke bagian bawah belakang paha dan menjalar ke kaki.
- Pegal sampai terasa kram sampai kaki.
- Sakit atau nyeri di bagian panggul atau tulang ekor.
- Rasa baal atau kesemutan seperti tertusuk-tusuk atau bahkan kelemahan pada kaki yang terkena.
Sakit pinggang bisa terasa pegal dan tumpul pada awalnya lalu terasa menusuk dan tajam seperti kram. Nyeri juga mungkin datang dan pergi.
Lambat laun, rasa sakitnya dapat membuat Anda jadi sulit bergerak dan berdiri tegak.
Cara mengatasi sakit pinggang saat haid dan hamil
Sakit pinggang yang dirasakan wanita saat haid dan ketika hamil punya banyak perbedaan. Meski demikian, cara mengatasi keduanya tetap sama.
Anda bisa melakukan berbagai cara berikut ini untuk mengatasi sakit pinggang dengan aman.
1. Minum obat pereda nyeri
Sakit pinggang taraf ringan bisa diatasi dengan minum obat pereda nyeri. Namun, tentu ada perbedaan dari jenis obat yang bisa Anda minum untuk mengatasi sakit pinggang karena haid dan saat hamil.
Saat haid, Anda masih dibolehkan minum obat jenis nonsteroid antiinflamasi (NSAID), seperti ibuprofen atau pun naproxen.
Sementara itu, ibu hamil hanya disarankan untuk minum paracetamol. Konsumsi ibuprofen atau aspirin harus dihindari sepanjang masa kehamilan.
2. Kompres dan pijat pinggang
Mengompres pinggang dengan menggunakan waslap hangat atau heating pad dapat membantu meredakan nyeri saat haid maupun hamil.
Cobalah tempelkan kompres hangat atau dingin pada pinggang selama 10—15 menit sampai nyerinya mereda. Beri jeda sekitar 15 menit sebelum menempelkannya lagi jika diperlukan.
Sebagai selingan, coba pijat pelan bagian pinggang yang sakit untuk mengatasi sakit pinggang, baik saat haid maupun hamil. Namun jika Anda hamil, hindari memijat bagian perut keras-keras.
3. Istirahat
Tidak begitu banyak perbedaan dalam cara mengatasi sakit pinggang saat hamil dan haid.
Anda hanya perlu mengistirahatkan tubuh Anda dengan menghindari dulu melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat selama 2—3 hari.
Selama istirahat, penting juga untuk memperhatikan postur tubuh. Posisi tubuh yang condong ke depan bisa meregangkan tulang belakang Anda.
Usahakan untuk menjaga postur tubuh yang tepat saat berdiri, berjalan, duduk, dan tidur.
4. Peregangan sederhana
Di sela waktu istirahat, coba untuk sesekali bangkit melakukan gerakan peregangan sederhana atau yoga khusus ibu hamil untuk meredakan sakit pinggang.
Alternatifnya, Anda bisa mencoba cara mengatasi sakit pinggang dengan olahraga ringan seperti jalan kaki atau berenang.
Peregangan atau olahraga ringan yang teratur bisa memperkuat dan melenturkan otot. Hal ini juga sekaligus meredakan stres pada tulang belakang yang menyebabkan sakit pinggang.
5. Akupunktur
Akupunktur berpotensi efektif untuk meredakan nyeri punggung bawah selama haid dan kehamilan.
Sebelum melakukannya, jangan lupa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan jika Anda hamil.
6. Minum air putih yang cukup
Minum air putih dapat membantu tubuh agar tidak terasa kembung saat haid atau hamil.
Coba untuk minum air hangat yang dapat meredakan kram serta sakit pinggang haid dan hamil.
Ini karena air hangat dapat membantu meningkatkan aliran darah serta mengendurkan otot.
Kesimpulan
- Dengan mengenali perbedaan antara gejala sakit pinggang saat haid dan hamil, Anda bisa melakukan penanganan yang lebih tepat dan sesuai untuk setiap penyebabnya.
- Jika Anda sedang merencanakan kehamilan atau diduga hamil, Anda bisa segera melakukan tes kehamilan mandiri di rumah dengan menggunakan testpack.
- Sementara itu, jika Anda tidak sedang hamil, maka penanganan dapat dilakukan untuk mengatasi sakit pinggang akibat haid.
[embed-health-tool-ovulation]