Akupuntur, Terapi Tusuk Jarum dengan 8 Manfaat

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 9 jam lalu

    Akupuntur, Terapi Tusuk Jarum dengan 8 Manfaat

    Salah satu pengobatan alternatif yang sudah terkenal sejak lama adalah akupuntur. Pengobatan dengan tusukan jarum ini berasal dari pengobatan tradisional Tiongkok. Lantas, apa itu akupuntur? Apa saja manfaatnya?

    Apa itu akupuntur?

    Akupuntur adalah pengobatan tradisional dengan teknik menusukkan jarum ke titik-titik tubuh tertentu.

    Berdasarkan kepercayaan pengobatan tradisional Tiongkok, akupuntur berguna untuk menyeimbangkan aliran energi (chi) atau kekuatan hidup.

    Sementara itu, pengobatan barat memandang terapi ini membantu merangsang saraf, otot, dan jaringan ikat.

    Rangsangan jarum juga ini berguna untuk:

    • melepaskan endorfin atau senyawa alami pereda nyeri,
    • menyeimbangkan kembali kondisi tubuh, dan
    • menimbulkan reaksi terhadap penyakit atau gejala.

    Prosedur akupuntur

    prosedur akupuntur

    Pada pertemuan pertama, ahli akupuntur akan menanyakan kondisi kesehatan Anda.

    Selanjutnya, ia akan memeriksa bagian tubuh yang akan bereaksi terhadap terapi ini. Ahli pun akan menusukkan jarum ke titik-titik kulit tubuh.

    Jarum yang digunakan sekali pakai dan steril. Ukurannya hanya setipis rambut manusia.

    Ahli akupuntur akan memasukkan jarum dalam berbagai kedalaman yang beragam, mulai dari dangkal hingga cukup dalam. Jarum akan ditunggu selama beberapa menit hingga 20 menit.

    Anda akan merasakan tusukan kecil di kulit. Rasanya tidak terlalu sakit bila dibandingkan dengan vaksin atau ambil sampel darah. Pasalnya, jarum ini jauh lebih tipis daripada jarum medis.

    Jarum juga bisa menyebabkan beberapa sensasi di otot, seperti nyeri atau kesemutan. Anda perlu beri tahu ahli bila sensasinya tak bisa terkendali atau mati rasa.

    Titik akupuntur

    Terapis akan menusukkan jarum di berbagai jalur (meridian) tubuh. Berikut titik-titik akupuntur yang sering ditusuk.

    • Saluran perut ST36: kaki depan di bawah lutut.
    • Saluran limpa SP6: kaki dalam di atas pergelangan kaki.
    • Saluran hati LV3: kaki bagian atas di antara jari kaki pertama dan kedua.
    • GV20: kepala atas.
    • CV12: antara tulang dada dan pusar,
    • CV6: di bawah pusar.
    • LI4: tangan belakang antara jempol dan telunjuk.
    • KI3: pergelangan kaki belakang bagian dalam.

    Berbagai manfaat akupuntur

    Berikut beragam manfaat akupuntur untuk kesehatan.

    1. Mengurangi sakit kepala dan migrain

    Manfaat akupuntur membantu meredakan sakit kepala dan migrain. Hal ini karena tusukan jarum bisa menghasilkan hormon endorfin atau hormon pereda nyeri alami.

    Selain itu, luka kecil dari tusukan jarum bisa merangsang aliran darah dan mempercepat penyembuhan tubuh.

    Penelitian terbitan Canadian Medical Association Journal (2012) juga mengamati bahwa durasi migrain berkurang pada 480 pasien yang diakupuntur.

    2. Meredakan nyeri punggung

    Penelitian terbitan Archives of Internal Medicine (2013) menemukan bahwa sebanyak 18 ribu hingga 21 ribu pasien lansia nyeri punggung kronis mengalami perbaikan kondisi daripada pasien yang tidak menjalani pengobatan alternatif ini. Pengobatan ini dilakukan selama 4 minggu.

    Manfaat ini lagi-lagi didapat dari hormon endorfin yang meredakan nyeri. Adanya tusukan jarum juga merangsang aliran darah sehingga mengurangi sakit.

    Namun, rangkuman seluruh studi tusuk jarum untuk nyeri punggung terbitan Cochrane (2020) menyimpulkan bahwa akuputur tidak berdampak besar terhadap berkurangnya nyeri punggung, terutama bila dilakukan dalam jangka pendek.

    Akan tetapi, akupuntur lebih efektif daripada tidak ada pengobatan rasa sakit sama sekali.

    3. Mengurangi insomnia

    Insomnia bisa diatasi dengan beberapa obat-obatan dari dokter. Namun, ada beberapa efek samping yang timbul, seperti mulut kering, pusing, hingga ketergantungan obat.

    Nah, manfaat terapi tusuk jarum ini bisa menjadi pengobatan alternatif untuk insomnia.

    Tusuk jarum bisa memicu senyawa di otak bernama gamma-amino butyric acid. Senyawa ini diketahui bisa meningkatkan kualitas tidur sehingga berpotensi mengurangi insomnia.

    Meski begitu, para peneliti mengatakan manfaat ini masih harus diteliti lebih lanjut.

    4. Mengendalikan efek samping kemoterapi

    Manfaat terapi tusuk jarum bisa mengurangi beberapa efek samping pengobatan kanker kemoterapi, seperti mual, lelah, mulut kering, sulit bernapas, dan rasa panas mendadak atau hot flushes.

    Akupuntur untuk kanker juga membantu pasien merasa lebih baik dan tenang.

    Manfaat ini berasal dari peningkatan produksi endorfin dan serotonin. Diketahui, serotonin merupakan senyawa yang bisa membuat Anda merasa lebih baik.

    Para ahli menyatakan bahwa penelitian ini masih memerlukan dikaji lebih lanjut.

    5. Mengendalikan gejala Parkison

    akupuntur untuk parkinson

    Beberapa penelitian telah menunjukkan potensi mengenai manfaat akupuntur pada Parkinson.

    Studi menemukan bahwa terapi tusuk jarum selama 8 minggu berpotensi meningkatkan kadar oksigen dalam darah pada beberapa bagian otak, seperti putamen, talamus, dan bagian otak yang berkaitan dengan fungsi gerak tubuh.

    Alhasil, hal ini berpotensi mengendalikan tremor dan depresi pada pasien Parkinson. Meski begitu, para ahli masih memerlukan penelitian dengan skala lebih besar.

    6. Menjaga kesehatan kehamilan

    Banyak dokter merekomendasikan akupuntur saat hamil sebagai terapi untuk mengurangi stres, menyeimbangkan hormon, serta meringankan kecemasan dan rasa sakit.

    Ini dianggap sebagai terapi yang aman untuk banyak gejala umum selama kehamilan, termasuk meringankan ketegangan fisik dan emosional pada tubuh.

    Manfaat akupuntur juga membantu membangun suasana hati, dan menurunkan depresi, gejala mental, atau fisik ibu setelah melahirkan.

    7. Meremajakan kulit

    Akupuntur menimbulkan luka kecil di kulit. Ternyata, luka bisa merangsang kolagen atau protein yang menjaga kekencangan kulit.

    Selain itu, terapi ini bisa melemaskan otot wajah yang membantu mengurangi keriput dan kendur.

    Meski begitu, manfaat akupuntur wajah tidak sebesar tindakan khusus perawatan kulit, seperti microneedling.

    8. Membantu pemulihan stroke

    Akupuntur direkomendasikan oleh organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) sebagai perawatan alternatif stroke yang melengkapi perawatan medis.

    Berbagai studi menemukan bahwa terapi tusuk jarum membantu memulihkan pasca-stroke, seperti meningkatkan keseimbangan tubuh, mengurangi otot kaku, dan memperkuat otot.

    Akupuntur merangsang aliran darah ke otak. Selain itu, terapi ini juga membantu pembentukan sel saraf pusat menjaga kadar kimia di otak.

    Berbagai risiko akupuntur

    Risiko akupuntur sebenarnya tergolong rendah jika Anda melakukannya dengan ahli tusuk jarum bersetifikat. Berikut adalah beberapa kemungkinan efek samping akupuntur.

    • Rasa sakit. Anda mungkin mengalami rasa sakit, perdarahan kecil, atau memar di area yang tertusuk jarum.
    • Cedera organ. Jika jarum didorong terlalu dalam, mereka bisa menusuk organ internal, khususnya paru-paru. Ini adalah komplikasi yang sangat jarang terjadi di tangan dokter yang berpengalaman.
    • Infeksi. Ahli tusuk jarum selalu menggunakan jarum yang steril dan sekali pakai. Sebuah jarum yang digunakan kembali dapat membuat Anda terkena penyakit seperti hepatitis.

    Perhatian sebelum akupuntur

    Beri tahu ahli akupuntur bila Anda memiliki kondisi berikut.
    • Mengonsumsi obat pengencer darah.
    • Mengalami gangguan perdarahan.
    • Memakai alat pacu jantung.
    • Hamil.

    Akupuntur adalah pengobatan alternatif yang merangsang senyawa pereda nyeri alami tubuh bernama endorfin.

    Selain itu, metode ini juga membantu meningkatkan aliran darah. Meski begitu, ada beberapa manfaat yang perlu dikaji lebih lanjut.

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 9 jam lalu

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan