backup og meta

Muncul Bercak Putih di Tenggorokan, Apa Penyebab Utamanya?

Muncul Bercak Putih di Tenggorokan, Apa Penyebab Utamanya?

Anda perlu mewaspadai ketika mengalami sakit tenggorokan dan muncul bintik atau bercak putih di sekitar amandel (detritus tonsil). Kondisi ini bisa menjadi tanda dari beberapa penyakit infeksi. Detritus tonsil terbentuk dari sisa-sisa sel mati, partikel asing, atau kotoran yang menumpuk dan mengeras di sekitar amandel. Pemeriksaan medis bisa mengetahui penyebab terbentuknya detritus tonsil dan menentukan pengobatan yang sesuai.

Penyebab munculnya bercak putih di tenggorokan

Detritus tonsil

Detritus tonsil biasanya terlihat di sekitar amandel (tonsil) yang itu kelenjar lunak yang terletak di belakang mulut.

Bercak nampak berwarna putih atau kekuningan dan bertekstur keras, Anda tidak bisa mengambilnya dengan tangan.

Kemunculan bercak putih di tenggorokan ini juga disertai dengan gejala seperti amandel yang bengkak, demam, batuk, dan sakit saat menelan.

Jika pembengkakan pada amandel cukup parah, Anda mungkin bisa kesulitan bernapas. 

Penyebab utama terbentuknya bintik-bintik putih di tenggorokan adalah infeksi yang menimbulkan radang amandel (tonsilitis).

Namun, beberapa penyakit lain juga bisa menyebabkan terbentuknya detritus tonsil. 

1. Mononukleosis 

Salah satu penyakit infeksi yang dapat menyebabkan timbulnya bercak putih di tenggorokan adalah mononukleosis atau demam kelenjar. 

Mononukleosis disebabkan oleh virus Epstein Barr yang bisa menular dengan mudah melalui saliva atau air liur.

Infeksi virus Epstein Barr menyerang kelenjar ludah sehingga menimbulkan gejala seperti demam, ruam di kulit, bengkak di bawah leher, dan munculnya bercak putih pada amandel.

2. Strep throat

Radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus, yaitu strep throat bisa menimbulkan gejala yang lebih serius dibandingkan yang disebabkan oleh infeksi virus. 

Gejala seperti demam tinggi dan sakit tenggorokan bisa berlangsung lebih lama. Salah satu gejala khas dari strep throat adalah bercak putih di tenggorokan. 

Infeksi bakteri penyebab strep throat bisa menyebar ke bagian amandel sehingga menimbulkan detritus tonsil. 

Menurut American Academy of Otolaryngology penyakit ini lebih umum dialami oleh anak-anak dibandingkan orang dewasa.

Strep throat menular ketika menghirup droplet saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. 

3. Radang amandel

Peradangan pada amandel (tonsilitis) dapat memicu terbentuknya bercak putih di tenggorokan.

Tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus, tetapi infeksi virus yang menyerang amandel juga bisa menyebabkan terbentuknya detritus tonsil.

Detritus tonsil yang disebabkan oleh tonsilitis umumnya disertai dengan gejala amandel bengkak, sakit saat menelan, nyeri pada telinga, demam, dan sulit bernapas karena tersumbatnya saluran pernapasan. 

4. Batu amandel

Bintik putih yang terdapat di tenggorokan bisa menunjukkan batu amandel, yaitu endapan kalsium pada lekukan (kripta) di sekitar amandel.

Serpihan makanan, air liur, sisa partikel asing seperti bakteri yang terperangkap di dalam kripta akan mengeras dan membentuk batu amandel.

Ukuran partikel-partikel tersebut bervariasi, mulai dari beberapa milimeter hingga sebesar kacang polong. 

Batu amandel bisa menyebabkan napas berbau dan nyeri di telinga dalam. Jika cukup banyak terbentuk, Anda bisa kesulitan untuk menelan.

Struktur amandel yang tersusun atas banyak kripta bisa menjadi penyebab dari batu amandel ini. 

5. Sariawan mulut

Infeksi jamur di sekitar mulut (sariawan mulut) juga bisa menyebabkan munculnya bintik putih di tenggorokan.

Salah satu jenis jamur yang umum menyebabkan sariawan mulut adalah amur Candida albicans. 

Jamur ini biasanya memperbanyak diri pada dinding mulut. Akibatnya, bintik atau gumpalan putih bisa ditemukan di sekitar gusi, pipi bagian dalam, dan amandel.

Saat mengalami sariawan, mulut akan lebih kering dan kulit bibir mengalami pecah-pecah.

Tidak seperti batu amandel yang bertekstur keras, bintik atau gumpalan putih yang terbentuk akibat sariawan mulut lebih lunak dan bisa mengeluarkan darah ketika tergores. 

Beberapa penyakit di atas tidak selalu menyebabkan terbentuknya detritus tonsil. Namun, bercak putih pada amandel ini lebih berisiko muncul pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

Cara mengatasi detritus tonsil

Obat radang amandel

Pengobatan yang tepat untuk detritus tonsil adalah yang sesuai dengan penyebabnya. Oleh karena itu, cara menghilangkan bercak putih di sekitar amandel bisa berbeda-beda. 

Perawatan yang dilakukan akan berfokus untuk menyembuhkan penyakit penyebabnya. Bercak putih umumnya tidak akan diangkat dengan prosedur khusus.

Berikut ini adalah beberapa pengobatan untuk menghilangkan bercak putih pada tenggorokan. 

1. Antibiotik

Dokter akan memberikan obat antibiotik untuk detritus tonsil yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti strep throat atau tonsilitis.

Pengobatan antibiotik untuk radang tenggorokan ini juga bisa dibarengi dengan konsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol. 

2. Antijamur

Obat antijamur akan efektif menghilangkan gumpalan bercak putih yang diakibatkan oleh kandidiasis oral.

Selain konsumsi obat-obatan, dokter juga akan menganjurkan Anda untuk rajin berkumur dengan air garam guna mencegah jamur menyebar ke bagian tubuh lain. 

3. Steroid

Mononukleosis bisa menyebabkan peradangan serius sehingga membutuhkan obat pereda radang seperti kortikosteroid.

Dokter pun bisa meresepkan obat pereda nyeri untuk meredakan bengkak di kelenjar ludah. 

4. Tonsilektomi

Jika pembengkakan pada amandel sudah cukup parah sehingga menghambat pernapasan, dokter bisa menganjurkan Anda melakukan operasi pengangkatan amandel (tonsilektomi)

Operasi ini biasanya dilakukan ketika pengobatan lain tidak cukup efektif mengatasi peradangan pada amandel atau saat tonsilitis kambuh berkali-kali (tonsilitis kronis). 

Pengobatan rumahan

Selain dengan pengobatan medis, Anda juga bisa melakukan perawatan di rumah untuk meringankan gejala dan membantu menghilangkan detritus tonsil.

  • Perbanyak istirahat dan konsumsi air putih.
  • Rutin berkumur-kumur dengan larutan air garam selama 15 detik, setidaknya 3-4 kali dalam sehari selama gejala berlangsung.
  • Konsumsi makanan kering seperti kerupuk atau biskuit untuk membantu menghilangkan batu amandel
  • Hindari makanan manis, minuman bersoda, atau makanan yang terlalu asam yang bisa mengiritasi tenggorokan.
  • Konsumsi makanan dan minuman bertekstur halus sehingga lebih mudah ditelan 
  • Pakai masker saat bepergian keluar untuk menghindari masuknya polusi, udara kotor, dan partikel asing yang bisa semakin mengiritasi tenggorokan. 

Bercak putih yang muncul di tenggorokan bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, terutama yang menyerang amandel.

Untuk mengetahui penyebab pastinya, Anda bisa melakukan pemeriksaan medis dan berkonsultasi dengan dokter. Pengobatan yang tepat akan menyesuaikan dengan kondisi penyebabnya ini. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

CDC. (2021). Candida infections of the mouth, throat, and esophagus | Fungal Diseases. Retrieved 21 June 2021, from https://www.cdc.gov/fungal/diseases/candidiasis/thrush/

Mayo Clinic. (2021). Oral thrush – Symptoms and causes. Retrieved 21 June 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/oral-thrush/symptoms-causes/syc-20353533

CDC. (2021). About Mono (Infectious Mononucleosis). Retrieved 21 June 2021, from https://www.cdc.gov/epstein-barr/about-mono.html

ENT Health. (2021). Sore Throats. Retrieved 21 June 2021, from https://www.enthealth.org/conditions/sore-throats/

ENT Health. (2021). Tonsillitis. Retrieved 21 June 2021, from https://www.enthealth.org/conditions/tonsillitis/

Versi Terbaru

31/10/2022

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Reikha Pratiwi


Artikel Terkait

Ragam Obat untuk Radang Amandel, dari Alami hingga Medis

Anjuran Makanan dan Pantangan Saat Amandel Membengkak


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 31/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan