Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Rhinitis vasomotor, atau yang juga dikenal sebagai rhinitis non-alergi, adalah peradangan pada membran mukosa hidung.
Membran mukosa adalah jaringan selaput di dalam hidung yang menghasilkan lendir atau ingus. Apabila membran mukosa mengalami peradangan, hidung akan bersin-bersin, tersumbat, serta menghasilkan ingus lebih banyak dari kondisi normal.
Pada dasarnya, rhinitis terbagi menjadi 2 jenis, yaitu rhinitis alergi dan non-alergi (vasomotor). Rhinitis alergi biasanya disebabkan oleh paparan terhadap zat pemicu alergi, seperti debu atau bulu binatang.
Berbeda dengan rhinitis alergi, rhinitis vasomotor terjadi tanpa penyebab yang pasti. Selain itu, rhinitis alergi cenderung menjadi masalah musiman, sedangkan rhinitis vasomotor biasanya dapat muncul kapan saja atau berlangsung sepanjang tahun.
Ini bukan termasuk kondisi yang dapat membahayakan hidup. Gejala yang dirasakan mungkin tidak nyaman, tetapi tidak serius.
Rhinitis vasomotor adalah gangguan hidung yang sangat umum ditemui. Walau dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun, umumnya kondisi ini dialami oleh orang dewasa di atas 20 tahun. Wanita memiliki risiko 2 kali lipat mengalami kondisi ini dibandingkan dengan pria.
Kondisi ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Gejala dari rhinitis vasomotor dapat datang dan pergi sepanjang tahun. Ini artinya, Anda bisa saja mengalami gejala ini secara mendadak sewaktu-waktu.
Berikut adalah gejala-gejala umum dari kondisi ini:
Yang membedakan rhinitis non-alergi atau vasomotor dengan rhinitis alergi adalah, kondisi ini biasanya tidak disertai dengan rasa gatal di hidung, mata, dan tenggorokan.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang mungkin akan menunjukkan reaksi yang berbeda-beda.
Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Rhinitis vasomotor terjadi ketika pembuluh darah di dalam hidung melebar. Pembesaran ini dapat menyebabkan pembengkakan, hidung tersumbat, dan hidung penuh dengan lendir.
Tidak diketahui penyebab pembuluh darah di dalam hidung membengkak. Namun, ada beberapa pemicu yang diduga kuat dapat menyebabkan reaksi ini. Berikut jenis-jenis rhinitis non-alergi berdasarkan pemicunya:
Rhinitis infeksi atau rhinitis virus disebabkan oleh infeksi, seperti flu biasa. Lapisan hidung dan tenggorokan menjadi meradang ketika virus menyerang daerah tersebut. Peradangan memicu produksi lendir dan ini menyebabkan bersin serta pilek.
Rhinitis vasomotor terjadi ketika pembuluh darah di hidung terlalu sensitif dan terdapat kontrol saraf yang tidak normal. Hal tersebut menyebabkan peradangan.
Biasanya, kontraksi dan perluasan pembuluh darah di dalam hidung membantu mengendalikan aliran lendir. Jika pembuluh darah terlalu sensitif, paparan dari lingkungan dapat membuatnya membesar dan menciptakan lendir berlebihan.
Paparan dari lingkungan dapat meliputi perubahan suhu, paparan zat kimia tertentu, parfum, asap rokok, kelembapan udara, makanan pedas, bahkan stres.
Rhinitis atrofi terjadi ketika selaput di dalam hidung (turbin) menjadi lebih tipis dan keras, hingga menyebabkan saluran hidung melebar dan menjadi lebih kering. Kondisi ini juga membuat bakteri lebih mudah tumbuh dan meningkatkan kemungkinan Anda menjalani operasi hidung atau infeksi.
Rhinitis atrofi paling sering terjadi pada orang yang telah menjalani beberapa kali operasi hidung. Kondisi ini juga bisa menjadi komplikasi dari operasi tunggal.
Rhinitis medicamentosa disebabkan oleh penggunaan obat-obatan. Penggunaan dekongestan hidung, beta blocker, aspirin, atau kokain secara berlebihan dalam menyebabkan kondisi ini.
Ada banyak faktor risiko untuk rhinitis vasomotor, yaitu:
Umumnya, kondisi rhinitis jenis ini tidak akan menimbulkan masalah kesehatan yang fatal. Namun, ada kemungkinan rhinitis vasomotor dapat mengakibatkan beberapa komplikasi, seperti:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Jika Anda memiliki gejala rhinitis vasomotor, dokter akan melakukan berbagai tes untuk melihat apakah rhinitis disebabkan oleh alergi atau penyebab lainnya.
Setelah mengeliminasi kemungkinan penyebab lainnya, dokter dapat mendiagnosis rhinitis vasomotor jika Anda mengalami gejala-gejala seperti hidung tersumbat, hidung meler, adanya postnasal drip, dan tes untuk kondisi lain yang tidak menunjukkan penyebab seperti alergi atau masalah sinus.
Untuk mendeteksi masalah alergi, dokter dapat melakukan tes alergi (tes tusuk kulit dan tes darah). Karena gejala-gejalanya yang mirip, tes alergi sering kali disarankan untuk membedakan kondisi ini dengan rhinitis alergi.
Pada beberapa kasus, CT scan pada area hidung dan wajah juga perlu dilakukan untuk membedakan kondisi ini dengan sinusitis atau polip hidung. Penting untuk memiliki diagnosis yang akurat agar dokter dapat mengatasi kondisi dengan tepat.
Jika gejala-gejala yang Anda alami cukup parah, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk membantu mengendalikan gejala. Obat-obatan dengan resep yang dapat digunakan untuk mengatasi rhinitis vasomotor meliputi:
Pada beberapa kasus, operasi untuk mengangkat polip hidung atau memperbaiki tulang rawan hidung yang bengkok dapat membantu mengatasi kondisi ini. Namun, operasi hanya dipertimbangkan apabila obat-obatan di atas sama sekali tidak berhasil meringankan gejala.
Menurut Mayo Clinic, berikut adalah cara-cara yang dapat membantu Anda mengatasi rhinitis vasomotor serta mencegahnya kambuh lagi di lain waktu:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar