Rhinitis merupakan peradangan yang terjadi pada selaput hidung. Penyebab rhinitis terbagi menjadi dua, yakni alergi dan non-alergi (rhinitis vasomotor). Jika penyebab rhinitis alergi adalah alergen, lalu apa penyebab rhinitis vasomotor? Berikut penjelasan lengkapnya.
Beragam penyebab rhinitis vasomotor
Rhinitis vasomotor atau rhinitis non-alergi adalah peradangan pada membran mukosa hidung.
Membran mukosa adalah selaput dalam hidung yang bertugas untuk menghasilkan lendir atau ingus.
Peradangan pada selaput hidung bisa terjadi saat pembuluh darah di hidung melebar sehingga menyebabkan pembengkakan.
Pelebaran pembuluh dari di hidung juga menghasilkan darah atau cairan pada hidung sehingga hidung menjadi mampet.
Kondisi ini bisa menimbulkan gejala seperti bersin-bersin kronis, hidung tersumbat, dan ingus keluar tanpa sebab.
Meski menimbulkan gejala yang membuat Anda tidak nyaman, kondisi ini pada umumnya tidak membahayakan.
Rhinitis ini sering terjadi pada orang dewasa setelah usia 20 tahun. Wanita memiliki risiko dua kali lipat lebih besar daripada dengan pria.
Berikut penyebab rhinitis vasomotor yang sering membuat Anda tidak nyaman.
1. Iritasi dari lingkungan
Lingkungan yang kurang bersih bisa memicu iritasi sehingga seseorang bisa mengalami rhinitis non-alergi.
Mengutip dari Mayo Clinic, lingkungan merupakan pemicu yang paling umum dari rhinitis non-alergi.
Kondisi lingkungan yang bisa memicu rhinitis vasomotor seperti:
- ruangan berdebu,
- banyak asap rokok,
- bau menyengat (parfum),
- asap pembakaran.
Pada beberapa kasus, kemungkinan Anda bisa menemukan kondisi tersebut di rumah dan tempat kerja.
2. Pemakaian obat-obatan
Mengingat rhinitis vasomotor terjadi tanpa alergi, Anda bisa mengalaminya meski tidak memiliki alergi obat-obatan.
Masih dari Mayo Clinic, beberapa obat-obatan tertentu bisa menjadi penyebab rhinitis vasomotor, seperti:
Penggunaan semprotan hidung dekongestan yang berlebihan bisa menyebabkan jenis rhinitis non-alergi, yaitu rhinitis medicamentosa.
3. Makanan dan minuman
Konsumsi makanan dan minuman juga bisa menjadi penyebab rhinitis non-alergi (rhinitis vasomotor).
Umumnya, peradangan ini bisa terjadi ketika Anda mengonsumsi makanan pedas dan panas, serta minuman beralkohol.
Pasalnya, kedua kondisi tersebut bisa menyebabkan selaput hidung membengkak kemudian menyebabkan hidung tersumbat.
4. Perubahan cuaca
Kondisi perubahan suhu dan kelembapan udara bisa memicu pembengkakan dalam selaput hidung, kemudian hidung berair dan tersumbat.
Perubahan suhu atau kelembapan secara mendadak juga dapat memicu rhinitis non-alergi, seperti musim penghujan dan infeksi virus (flu dan pilek).
Infeksi virus tersebut bisa menyebabkan hidung berair, tersumbat, dan bersin-bersin.
5. Perubahan hormon
Rhinitis vasomotor juga bisa terjadi karena ketidakseimbangan hormon dalam tubuh, seperti:
- pubertas,
- menstruasi,
- kehamilan,
- penggunaan kontrasepsi oral (pil KB), dan
- hipotiroidisme.
Untuk penyebab rhinitis vasomotor karena kehamilan, biasanya mulai pada bulan kedua kehamilan dan berlangsung sampai persalinan.
Gejala rhinitis non-alergi mungkin akan hilang dan muncul sepanjang tahun serta hanya menetap selama beberapa minggu.
Ciri-ciri umum rhinitis non-alergi yang mungkin terjadi antara lain:
- hidung mampet,
- hidung meler,
- bersin,
- adanya dahak di tenggorokan, dan
- batuk.
Gejalanya mungkin hampir mirip dengan rhinitis alergi.
Namun, rhinitis vasomotor atau non-alergi tidak menyebabkan hidung, mata, dan tenggorokan gatal.
Rhinitis vasomotor cenderung terjadi tanpa sebab pasti dan bisa muncul kapan saja sepanjang tahun.
Sementara itu, rhinitis alergi lebih sering menjadi masalah musiman.
Secara umum, penyebab rhinitis vasomotor bukan sesuatu yang membahayakan nyawa.
Saat merasakan ini, Anda akan merasa sangat tidak nyaman sehingga mengganggu aktivitas.
Apakah seseorang bisa mencegah rhinitis vasomotor?
Anda bisa mencegah rhinitis non-alergi dapat dengan mengetahui penyebab dan pemicunya. Hindari hal-hal yang bisa menjadi penyebab rhinitis vasomotor.
Ambil contoh, Anda bisa mengurangi penggunaan dekongestan hidung secara berlebihan untuk mencegah rhinitis non-alergi.
Meski obat ini dapat memberikan pengobatan jangka pendek untuk gejala rhinitis, pemakaian selama lebih dari tiga atau empat hari justru bisa memperburuk gejala.
Mengutip dari Cleveland Clinic, sebagian orang yang mengalami rhinitis vasomotor berlangsung lama atau jangka panjang.
Namun, rhinitis vasomotor dengan penyebab infeksi virus, biasanya akan sembuh lebih cepat.
Jika gejala yang Anda miliki semakin parah, segera hubungi dokter. Dokter akan mendiagnosis masalah kesehatan yang mungkin memperburuk kondisi.
Nantinya, dokter juga akan memberikan perawatan yang tepat sesuai gejala dan kondisi.