Jika biasanya Anda hanya perlu membuang sisa ingus saat flu untuk melegakan hidung yang tersumbat, ketika mengalami peradangan sinus mungkin tidak demikian. Ada prosedur bernama balloon sinuplasty yang bisa membantu membersihkan penumpukan cairan pada sinus di hidung. Bagaimana prosedur lengkapnya dan seberapa efektifkah cara ini?
Apa itu balloon sinuplasty?
Balloon sinuplasty adalah prosedur medis yang dilakukan untuk membersihkan hidung tersumbat yang disebabkan oleh peradangan sinus.
Prosedur ini dilakukan dengan menempatkan kateter ke dalam hidung untuk mengeluarkan cairan pada sinus.
Pada umumnya, balloon sinuplasty dilakukan untuk mengatasi kondisi sinusitis (rhinosinusitis) yang sampai menimbulkan penyumbatan serius pada hidung.
Sinusitis adalah infeksi atau peradangan pada rongga di sekitar tulang hidung yang bisa menyebabkan penumpukan cairan. Kondisi ini bisa mempersempit saluran udara sehingga menghambat pernapasan.
Pada prosedur balloon sinuplasty, kateter yang dimasukkan ke dalam hidung akan mengembang seperti balon lalu menyedot cairan yang memenuhi sinus.
Prosedur ini medis tidak serumit operasi hidung yang melibatkan pembedahan. Pengeluaran cairan sinus dengan kateter tidak melibatkan pengangkatan ataupun pengikisan jaringan dan tulang hidung.
Kapan perlu melakukan pengobatan ini?
Dokter mungkin menyarankan pasien untuk melakukan balloon sinuplasty ketika gejala sinusitis, seperti hidung tersumbat atau hidung berair, sudah semakin parah.
Gejala sinusitis yang parah ditandai ketika gejala tidak kunjung membaik selama berminggu-minggu sehingga mengganggu aktivitas bahkan membuat pasien kesulitan bernapas.
Umumnya, dokter merekomendasikan pengobatan ini pada pasien sinusitis kronis.
Dokter juga akan mempertimbangkan untuk melakukan balloon sinuplasty ketika konsumsi obat-obatan, seperti antibiotik, kortikosteroid, atau dekongestan, tidak lagi efektif mengatasi sinusitis.
Anda yang memiliki sinusitis kronis dapat berkonsultasi ke dokter spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) apakah perlu melakukan prosedur ini.
Dokter selanjutnya akan menentukan jenis pengobatan terbaik yang sesuai dengan kondisi Anda.
Seperti apa prosedur balloon sinuplasty?
Balloon sinuplasty dapat dilakukan di rumah sakit atau klinik oleh dokter spesialis THT.
Prosedur ini bisa dilakukan di bawah pengaruh anestesi lokal atau umum dan tidak. Biasanya, ballon sinuplasty hanya memakan waktu sekitar 30 menit sampai 1 jam.
Selama prosedur, dokter akan memasukkan kabel yang pada ujungnya terpasang lampu ke dalam hidung sampai pada bagian rongga sinus yang tersumbat oleh cairan.
Setelah itu, dokter akan memasukkan kateter ke dalam saluran sinus. Ujung kateter ini akan secara fleksibel mengembang menjadi balon saat masuk ke dalam rongga sinus.
Balon akan perlahan-lahan mengembang dan memperlebar bukaan saluran sinus.
Ketika kateter balon terpasang dengan baik, larutan garam akan dikeluarkan dari kateter untuk membersihkan cairan atau lendir (ingus) dan nanah yang menumpuk pada rongga sinus.
Dokter akan kembali mengeluarkan kateter balon ketika telah memastikan saluran sinus terbuka dan tidak lagi tersumbat.
Apa yang perlu dilakukan setelah prosedur?
Anda bisa kembali beraktivitas dengan normal setelah melakukan prosedur ini. Pada seminggu pertama setelah operasi, Anda mungkin akan mengalami mimisan.
Hal ini normal terjadi setelah operasi hidung dilakukan.
Beberapa efek samping ringan lainnya yang mungkin Anda alami adalah hidung sedikit bengkak, kelelahan, dan hidung tersumbat.
Kondisi ini biasanya bisa hilang sekitar 5-7 hari setelah balloon sinuplasty dilakukan.
Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan yang membantu mengatasi gejala di masa pemulihan, seperti pereda nyeri, antiradang, dekongestan, dan larutan garam untuk membersihkan saluran hidung.
Selain itu, dokter biasanya akan menganjurkan Anda untuk melakukan beberapa hal berikut untuk mempercepat pemulihan.
- Mengeluarkan ingus dari hidung dalam waktu 24 jam setelah operasi.
- Menghindari aktivitas berat, seperti yang bisa meningkatkan kerja jantung, selama seminggu.
- Tidur dengan posisi kepala diletakkan lebih tinggi, gunakan lebih banyak bantal untuk menyanggah leher.