Selanjutnya, udara akan masuk ke dalam organ lainnya di luar rongga hidung yakni laring, trakea, hingga diproses menuju ke paru-paru.
3. Membran mukosa
Seluruh bagian dalam anatomi hidung Anda dilapisi oleh jaringan tipis yang disebut dengan membran mukosa. Membran mukosa berfungsi untuk mengatur suhu udara yang masuk serta melembapkan hidung.
Nah, fungsi lain dari membran mukosa adalah menghasilkan lendir yang Anda kenal dengan sebutan ingus. Fungsi dari lendir tersebut adalah menangkap benda-benda asing yang masuk ke dalam hidung.
Terkadang, membran mukosa dapat bermasalah, sehingga tidak dapat melembapkan hidung dengan baik, misalnya seperti mengalami peradangan dan pembengkakan.
Akibatnya, Anda bisa terkena berbagai macam gangguan hidung, mulai dari polip hidung, pilek, hingga rhinitis.
4. Sinus
Sinus adalah rongga yang terletak di dekat hidung. Lubang yang mengarah ke sinus juga termasuk dalam bagian struktur rongga hidung Anda.
Fungsi sinus adalah untuk meringankan beban di tulang tengkorak, berperan dalam suara manusia, serta menghasilkan lendir untuk melembapkan hidung. Ya, terdapat pula membran mukosa yang melapisi bagian dalam rongga sinus.
Ketika sinus mengalami peradangan dan pembengkakan akibat infeksi, kondisi tersebut dinamakan dengan sinusitis.
Fakta-fakta lain tentang anatomi hidung Anda
Fungsi hidung sebagai organ pernapasan dan penciuman mungkin tak perlu lagi diperdebatkan. Namun, ada beberapa fakta lain tentang hidung yang mungkin belum pernah Anda sebelumnya.
Penasaran? Berikut fakta-faktanya:
1. Hidung membentuk suara Anda
Anda mungkin tidak menyangka bahwa hidung juga berperan dalam membentuk suara yang keluar saat Anda berbicara atau menyanyi.
Memang, suara dihasilkan oleh laring, namun hanya berupa getaran saja. Menurut Cleveland Clinic, getaran tersebut yang kemudian terpantul ke bagian anatomi hidung dan sinus, yang disebut juga dengan resonansi suara.
2. Hidung melindungi tubuh Anda
Dari penjelasan sebelumnya, Anda juga menyadari bahwa bulu-bulu dan lendir di dalam hidung mencegah benda-benda asing masuk.
Hal tersebut membantu agar udara yang kita hirup menjadi lebih bersih dan tidak terkontaminasi bakteri atau virus.
Tak hanya menjaga kekebalan tubuh, fungsi penciuman pada anatomi hidung juga melindungi Anda dari bahaya, lho. Kita perlu indera penciuman untuk mendeteksi asap, makanan basi, dan gas beracun lainnya.
Sayangnya, terkadang indera penciuman bisa terganggu akibat kondisi kesehatan tertentu, sehingga Anda harus lebih berhati-hati.
Salah satu jenis gangguan penciuman tersebut dinamakan dengan anosmia, yaitu kondisi ketika hidung tidak dapat mengendus bau dengan baik.
3. Manusia dapat mendeteksi hampir satu triliun aroma berbeda
Dalam anatomi hidung, terdapat sekitar 12 juta sel reseptor pada saraf penciuman Anda. Sel reseptor ini berfungsi untuk mengenali berbagai macam bau.
Ketika suatu aroma masuk ke hidung, partikel-partikel ini akan masuk ke puncak konka hidung, yaitu tempat di mana saraf penciuman bersarang.
Di sini, bau yang terdeteksi oleh reseptor penciuman mengaktifkan saraf untuk mengirimkan sinyal ke otak. Kombinasi dari berbagai saraf yang diaktifkan mendaftarkan setiap bau unik yang dapat kita deteksi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar