backup og meta

Kenapa Banyak Pria Punya Fantasi Seks Bercinta Bertiga (Threesome)?

Kenapa Banyak Pria Punya Fantasi Seks Bercinta Bertiga (Threesome)?

Pernah membayangkan bagaimana rasanya bercinta bertiga — tak hanya dengan pasangan, namun juga dengan si dia? Kebanyakan pria setidaknya pernah sekali dalam hidupnya berkhayal tentang threesome, dan mungkin tak sedikit pula perempuan yang pernah diajak untuk bergabung dalam aktivitas grup ini. Apakah threesome adalah fantasi yang wajar?

Kenapa threesome menjadi fantasi banyak pria?

Threesome adalah aktivitas seksual yang dilakukan oleh tiga orang sekaligus.

Aktivitas seks bisa terdiri dari satu pria dan dua wanita, satu wanita dan dua pria, atau bahkan ketiganya semua pria atau semua wanita bila ini terjadi pada hubungan homoseksual.

Jika banyak orang sudah merasa cukup dengan hubungan seks “normal’, tak sedikit pula orang yang berfantasi atau diam-diam menginginkan hubungan seks threesome dengan dua orang di waktu yang sama.

Bahkan, hasrat ini bisa saja terjadi pada pria dan wanita yang sudah menikah, yang memiliki fantasi berhubungan seks tak hanya dengan pasangannya, tapi juga dengan pria dan wanita lain di waktu yang sama.

Kenapa threesome dianggap menarik oleh sebagian orang? Ini dia alasannya.

Merasa diinginkan banyak orang di satu waktu

Bercinta bertiga terdengar sangat menggairahkan, dan ini bukannya tanpa alasan. Threesome adalah kesempatan untuk menjadi objek hasrat seksual dan pusat perhatian dari dua orang lainnya.

Dilihat dari sisi psikologis, pria dan wanita melihat threesome sebagai cara untuk menguatkan status seksual, atau tingkat daya tarik mereka.

Gagasan bahwa seseorang atau pasangan akan mempertimbangkan pihak ketiga untuk terlibat dalam cinta satu malam tiga arah bisa menjadi dorongan ego dan kepercayaan diri.

Untuk pria, threesome adalah peluang untuk mereka merasa diinginkan oleh dua wanita di tempat tidur di waktu yang sama.

Membantu pria mencari kepuasan seksual yang paling optimal

Hasrat yang begitu besar untuk laki-laki bisa terlibat dalam sebuah hubungan threesome adalah sesuatu yang sudah ada sedari masa pubertas.

Anak laki-laki remaja pada masanya mendambakan seks layaknya kita ngidam sepiring nasi padang saat sedang lapar-laparnya — maklum, hormon ABG. 

Terlebih lagi, bayangan hubungan seks yang dimiliki oleh anak-anak remaja tidak terlalu rumit: penetrasi alat kelamin dengan perempuan pujaannya selama beberapa menit, lalu pamitan.

Tapi di masa dewasa, seksualitas pria dewasa berubah dan lebih dipengaruhi oleh segala macam usaha pembuktian kejantanan dan ketampanan fisik lewat seberapa banyak pasangan seks yang berhasil mereka peroleh.

Selama periode inilah kebanyakan pria terjebak dalam hasrat fantasi threesome. Selama tahap ini, pria merasakan kecemasan yang begitu tinggi bahwa kebebasan seksual mereka akan segera berakhir begitu mereka menikah.

Maka itu, banyak pria yang ingin sesegera mungkin menyelesaikan petualangan dan fantasi seksual mereka sebanyak mungkin, selagi mereka bisa dan mampu.

Kenapa wanita lebih jarang tertarik untuk threesome?

Wanita lebih jarang untuk mau terlibat dalam aktivitas seks ini karena secara tidak sadar, mereka melihat threesome adalah kegiatan yang tak bermanfaat.

Bercinta bertiga dengan “satu pria dan dua wanita” dilihat wanita sebagai kompetisi dan mengurangi peluangnya untuk bereproduksi dengan laki-laki.

Ketika membicarakan seks dan reproduksi, perempuan mempertimbangkan segalanya dari karakteristik pria idamannya, tidak cuma badan bagus dan wajah ganteng.

Kriteria bagi seorang wanita untuk mendambakan pasangan seksual pria meliputi kekuatan, kesehatan, dan kemampuan bertarung.

Dengan kata lain, ketika wanita ingin terlibat dalam seks, mereka menginginkan pria yang memiliki gen sebaik mungkin semata demi memiliki kesempatan terbaik bagi keturunannya bertahan hidup dengan mewarisi gen dari laki-laki berkualitas.

Tapi awas, threesome lebih berisiko dibandingkan seks antar dua orang

Threesome adalah aktivitas seks yang membawa sejumlah risiko infeksi dan penyakit. Dalam sebuah hubungan seks, ada proses tukar-menukar cairan antara Anda dan orang lain.

Tentu jika Anda menggunakan kondom, risiko penyebaran cairan seksual yang terinfeksi virus dapat ditanggulangi.

Tapi dengan threesome, penggunaan kondom atau alat kontrasepsi lainnya seringkali terabaikan. Ini membuat threesome lebih berisiko dalam penyebaran infeksi menular seksual serta kehamilan yang tidak diinginkan.

Idealnya, Anda harus menggunakan kondom baru setiap kali mereka beralih ke tindakan seksual lainnya.

Misalnya, jika satu orang beralih dari penetrasi vaginal ke seks oral atau anal (dengan orang yang sama atau berbeda), atau sebaliknya, Anda harus ganti kondom.

Anda juga perlu mengganti kondom jika Anda pindah dari penetrasi ke satu orang ke lainnya.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Meyers, S. (2011). Men’s Fantasy of a Threesome: Why Men Want a Ménage a Trois – Psychology Today. Retrieved June 15, 2021, from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/insight-is-2020/201104/mens-fantasy-threesome-why-men-want-m-nage-trois 

Fetishistic Disorder – Psychology Today. (2019). Retrieved June 15, 2021, from https://www.psychologytoday.com/us/conditions/fetishistic-disorder 

Compulsive sexual behaviour disorder – ICD-11 for Mortality and Morbidity Statistics. (2020). Retrieved June 15, 2021, from https://icd.who.int/browse11/l-m/en#/http://id.who.int/icd/entity/1630268048 

Dolan, EW. (2020). New research expands our scientific understanding of threesomes – PsyPost. Retrieved June 15, 2021, from https://www.psypost.org/2020/11/new-research-expands-our-scientific-understanding-of-threesomes-58526 

Shmerling, RH. (2020). More sexual partners, more cancer? – Harvard Health Publishing. Retrieved June 15, 2021, from https://www.health.harvard.edu/blog/more-sexual-partners-more-cancer-2020042819658 

Compulsive sexual behavior – Mayo Clinic. (2020). Retrieved June 15, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/compulsive-sexual-behavior/symptoms-causes/syc-20360434 

Derbyshire, K. L., & Grant, J. E. (2015). Compulsive sexual behavior: a review of the literature. Journal of behavioral addictions, 4(2), 37–43. https://doi.org/10.1556/2006.4.2015.003

N, W. C., & A, S. (2015). Associated Risk Factors of STIs and Multiple Sexual Relationships among Youths in Malawi. PloS one, 10(8), e0134286. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0134286

Versi Terbaru

15/06/2021

Ditulis oleh Ajeng Quamila

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Shylma Na'imah


Artikel Terkait

Benarkah Berhubungan Seks Mampu Meredakan Migrain?

4 Hal yang Harus Langsung Dilakukan Wanita Setelah Seks


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Ajeng Quamila · Tanggal diperbarui 15/06/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan