Ada begitu banyak panduan yang ditulis seputar seks, namun petunjuk seputar cara masturbasi yang baik sampai saat ini masih bisa dihitung dengan jari. Pasalnya masturbasi masih dianggap tabu oleh masyarakat. Sebagai hasilnya, kebanyakan orang kerap membuat kesalahan yang tampak sepele tapi ternyata dapat membahayakan dan menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang.
Selain itu, beda pula cara onani pada pria dan masturbasi pada wanita. Berikut semua hal yang perlu Anda ketahui seputar masturbasi pada wanita dan juga pria, serta tips melakukan seks solo yang aman.
Apa itu masturbasi?
Masturbasi adalah aktivitas seksual yang dilakukan seseorang guna mendapatkan kepuasan seksual dengan cara merangsang area sensitif atau organ intimnya dengan tangan sendiri. Sama halnya dengan penetrasi seksual, masturbasi biasanya dilakukan sampai dirinya mencapai orgasme yang ditandai dengan ejakulasi.
Pria onani biasanya memusatkan rangsangannya pada penis, buah zakar, maupun anus. Sementara rangsangan selama masturbasi pada wanita lebih ditujukan pada payudara, klitoris, dan vagina.
Umumnya masturbasi dilakukan seorang diri. Namun, pada kasus lain, seseorang akan melakukan masturbasi bersama dengan pasangan seksualnya. Bermasturbasi bersama orang lain bisa berarti Anda merangsang area sensitif Anda sendiri berbarengan dengan pasangan Anda yang juga merangsang area sensitifnya sendiri. Bisa juga berarti Anda dan pasangan memberikan rangsangan bagi satu sama lain.
Mengapa seseorang bermasturbasi?
Ada berbagai alasan seseorang lebih memilih seks solo daripada berpasangan. Alasan yang paling populer adalah, dengan bermasturbasi Anda jadi dapat mengetahui jenis rangsangan apa yang paling Anda nikmati dan bisa mengantarkan Anda mencapai klimaks. Masturbasi pada wanita kadang dilakukan sebagai pengganti seks penetratif karena kebanyakan wanita tidak bisa mencapai orgasme yang diinginkan hanya lewat penetrasi penis. Pasalnya, onani juga dapat membantu Anda berkreasi dan memodifikasi rangsangan seksual serta seberapa intens “kekuatan” rangsangan itu untuk bisa menggapai kepuasan tersendiri.
Beberapa orang bermasturbasi untuk meluapkan gairah seksual yang telah dipendam. Misalnya karena sedang jomblo dan tidak memiliki pasangan seksual, atau dirinya sedang tidak bisa bercinta dengan pasangannya atas alasan tertentu. Namun, bahkan para pasangan yang kehidupan seksualnya panas membara sekalipun masih tetap melakukan masturbasi, baik seorang diri maupun bersama-sama. Pada beberapa kasus, masturbasi bersama dilakukan sebagai aktivitas seksual alternatif untuk mencegah kehamilan.
Selain untuk mendapatkan atau melampiaskan gairah seksual, masturbasi juga bisa dilakukan seseorang dengan tujuan mengenal tubuhnya sendiri. Biasanya hal ini dilakukan oleh anak-anak ABG yang baru membangun kesadaran soal bagian-bagian tubuhnya dan sensasi yang dihasilkan setiap bagian tubuh.
Bagaimana cara melakukan onani?
Tak ada satu cara pasti untuk melakukan masturbasi. Setiap orang akan mencoba dan melakukan berbagai teknik yang paling berhasil mengantarnya menuju orgasme. Ada yang menggunakan tangan untuk menyentuh organ intim, tapi ada juga yang mengandalkan bantuan mainan seks atau alat bantu lainnya, misalnya vibrator. Orang-orang umumnya akan bermasturbasi sambil membayangkan adegan atau imajinasi yang erotis. Tak jarang juga orang-orang bermasturbasi sambil menonton film porno.
Cara masturbasi pada wanita dan pria yang salah namun sering dilakukan
Masturbasi, seperti kebanyakan hal, membutuhkan latihan. Dan satu-satunya cara untuk memaksimalkan pengalaman seks solo Anda berikutnya adalah dengan terus mencoba dan belajar dari kesalahan. Jika Anda belum pernah bermasturbasi sebelumnya dan tidak tahu harus mulai dari mana, berikut panduan lengkap cara masturbasi pada wanita juga pria. Pastikan juga untuk menghindari cara-cara onani yang salah di bawah ini, namun paling sering dibuat oleh kebanyakan orang.
1. Terlalu sering masturbasi tidak pakai pelumas
Terlalu sering seks solo tidak akan mengancam peluang Anda untuk memiliki anak di kemudian hari. Tapi, keseringan turun tangan dengan gerakan yang terlalu cepat dapat mengiritasi kulit organ intim.
Struktur kulit genitalia, entah itu vagina atau penis, tak banyak berbeda dengan kulit di wilayah tubuh lainnya, tapi lebih sensitif terhadap gesekan. Saat masturbasi dilakukan tanpa lubrikasi, jaringan kulit organ intim bisa memanas hingga menyebabkan lecet dan teriritasi, yang mungkin dapat berlanjut ke infeksi.
Untuk menghindari risiko ini, para pakar menyarankan untuk mempertimbangkan mengurangi seberapa sering Anda bermasturbasi, demi memungkinkan organ intim Anda pulih benar dari kewalahan menerima rangsangan yang terlalu intens.
2. Onani tidak pakai pelumas
Pelumas seks bukan cuma berguna saat seks berpartner. Kembali pada poin pertama, kulit genitalia Anda sangat sensitif dan rentan mengalami iritasi. Jika Anda terlalu bernafsu untuk langsung terjun tanpa persiapan, kulit organ intim Anda bisa teriritasi akibat kontak langsung antar kulit.
Pelumas seks berbasis air adalah jenis lubrikan terbaik untuk masturbasi, karena bahan produk ini licin dan lengket — jadi kulit vagina tak akan mudah teriritasi dari senthan atau tekanan yang kuat. Jika Anda tidak memiliki pelumas, lotion atau baby oil sama ampuhnya dalam situasi darurat.
Alternatifnya, Anda bisa gunakan pelumas alami seperti minyak kelapa atau minyak almond. Minyak alami tak hanya terasa nyaman di kulit namun juga aman. Sebenarnya, pelumas darurat apapun lebih baik dari kontak kulit langsung, asalkan tidak mengandung bahan kimia tambahan atau alkohol yang dapat menyebabkan luka bakar atau iritasi pada kulit halus.
2. Genggaman dan “kocokan” yang terlalu kuat
Hampir semua cara masturbasi akan melibatkan tarik, dorong, remas, dan goyangan. Tak hanya untuk penis, ini juga termasuk masturbasi pada wanita yang memusatkan fokus untuk rangsangan klitoris.
Teknik klasik ini mungkin satu-satunya cara yang paling ampuh membawa orang-orang menuju klimaks yang diharapkan. Tapi, baik itu penis dan klitoris dirancang hanya untuk menanggapi gerakan naik-turun dan putar kanan-kiri yang minimalis. Pekerjaan tangan yang berlebihan atau kasar dapat merusak kulit di area genital (memar, lecet, kerusakan jaringan), terutama jika tidak dibantu pelumas selama masturbasi. Tenaga yang berlebihan juga dapat menyebabkan ejakulasi terhambat, dalam beberapa kasus.
Yang lebih mengerikannya lagi, penis bisa patah kalau Anda terlalu kuat “mengocoknya”. Tidak benar-benar patah terbelah dua karena penis tidak bertulang, tapi lebih ke cedera akibat kekuatan tangan yang berlebihan sehingga jaringan dalamnya pecah. Cedera ini sangat menyakitkan dan dapat menyebabkan penis bengkok — dikenal sebagai Peyronie. Peyronie akibat masturbasi yang terlalu kuat merupakan keadaan darurat medis yang sering memerlukan operasi.
Masturbasi pada wanita yang terlalu kuat juga sama-sama bisa menimbulkan dampak negatif. Stimulasi klitoris dengan jari adalah cara klasik nan favorit untuk perempuan bisa mencapai orgasme yang diidamkan. Tapi, apa yang mungkin Anda tidak ketahui adalah, klitoris yang terus menerus distimulasi dapat membengkak dan membuat Anda merasa sedikit tidak nyaman, bahkan terkadang terlalu sakit untuk melanjutkan onani.
Jika Anda mulai merasa terlalu sensitif, kurangi fokus stimulasi pada satu titik dan gerakan yang itu-itu saja, dan alihkan perhatian sementara pada area tubuh lainnya. Ada sejumlah cara yang berbeda untuk merangsang area sensitif, mulai dari sentuhan lembut dengan satu jari, gerakan melingkar, menjentik pelan, hingga pijatan yang lebih intens.
3. Selalu pakai tangan yang sama
Menggunakan tangan yang sama setiap kali masturbasi mungkin lebih efisien, karena kebanyakan orang cenderung setia dengan teknik yang sudah terbukti ampuh. Di sisi lain, melakukannya dengan tangan yang sama setiap waktu dapat menyebabkan dua masalah tersendiri.
Pertama, saraf di organ intim menjadi sangat terbiasa dengan satu gerakan yang itu-itu saja sehingga tidak lagi sensitif dalam menanggapi bentuk rangsangan lain, terutama ketika saat bersama pasangan Anda. Kedua, jalur saraf bisa menjadi “kedaluwarsa”, dan lama-kelamaan penis atau vagina mungkin tidak lagi merespon sama sekali — kadang disebut sebagai “sindrom genggaman maut (death grip syndrome).”
Beralih tanganlah sesekali, atau gunakan metode stimulasi lain, yang dapat membantu menghilangkan masalah ini. Mungkin tangan yang satunya dapat memberikan sensasi yang unik dan berbeda dari apa yang selama ini Anda rasakan.
4. Masturbasi sambil tengkurap
Masturbasi tak selamanya melibatkan aktivitas tangan. Jika Anda ingin melakukannya dalam mode hands-free, orgasme intens lewat seks solo bisa dicapai dengan berbaring tengkurap di atas tumpukan selimut lembut atau bantal — bahkan di lantai berkarpet — sementara pinggul mendorong ke bawah. Tapi ada risiko kesehatan dari cara ini, khususnya untuk pria.
Onani sambil tengkurap dapat menempatkan beban dan tekanan yang tidak perlu-perlu amat. Satu manuver keliru, dan penis ereksi bisa salah posisi tanpa Anda sadari, sehingga satu dorongan cepat dan kuat dapat merobek jaringan halus dan menyebabkan penis patah. Kebiasaan ini lama-lama dapat memicu penumpukan plak, atau jaringan parut, pada penis.
Mencapai klimaks dengan posisi ini juga dapat mengiritasi kulit penis karena bahan kain yang menjadi alas Anda tidak sehalus jaringan kulit. Masturbasi sambil berbaring juga bisa melukai uretra dalam berbagai cara sehingga urin keluar dari penis tidak dalam aliran lancar, namun layaknya semburan tak terkontrol sehingga Anda mungkin tidak lagi dapat menggunakan urinoir dan harus buang air kecil sambil duduk.
Di sisi lain, masturbasi pada wanita sah-sah saja untuk dilakukan sambil tengkurap. Misalnya saja, Anda bisa menunggangi armrest sofa atau bantal yang cukup padat sebagai pelana untuk Anda mendapatkan tekanan konstan pada klitoris.
5. Salah lubang “penetrasi”
Kadang, hanya “putar-tarik-remas” tidak cukup mampu membawa Anda menuju klimaks. Oleh karena itu, banyak orang yang menyiasati hal ini dengan melakukan simulasi mirip penetrasi dengan memasukkan penis ke lubang buatan — misalnya botol bir, cincin, atau pipa metal/PVC — atau sebaliknya, memasukkan barang-barang ke dalam vagina — misalnya timun, sisir, bahkan botol.
Bagi pria, beberapa dari produk ini dapat mengembang ketika mereka memanas sehingga memerangkap penis di dalamnya yang hanya dapat dilepas oleh seorang ahli bedah. Beberapa dari produk ini juga cukup rapuh, dan ketika mereka mengalami tekanan intens dari kontraksi otot vagina, mereka bisa hancur menjadi pecahan yang tajam yang dapat merobek dan mencederai kulit dalam vagina.
Bukannya tidak mungkin juga barang-barang ini jadi “terhisap” ke dalam vagina dan terperangkap di dalamnya. Pernah dengar, kan, soal mati gancet? Hal yang sama juga bisa terjadi jika Anda sembarangan memasukkan penis ke lubang yang tidak semestinya.
Jika Anda menginginkan simulasi penetrasi saat masturbasi, tidak ada salahnya untuk investasi terhadap mainan seks. Ingat untuk pastikan tangan dan setiap benda yang Anda gunakan untuk penetrasi sudah disterilkan (sebelum dan sesudah masturbasi). Jangan lupa juga untuk melapisinya dengan kondom lateks. Anda tentu tidak ingin menderita mengalami infeksi bakteri atau vagina lecet setelah puas dengan sesi seks solo Anda.
6. Memaksakan onani saat sakit atau sebelum olahraga
Ada hari-hari ketika Anda merasa lelah atau tidak enak badan tetapi Anda masih ingin mencobanya; mungkin untuk sedikit memperbaiki mood. Memang, sih, mendongkrak mood dan membantu tidur nyenyak adalah beberapa manfaat dari seks solo.
Tapi jika Anda terlalu lelah, sebaiknya absen dulu saja. Tidak hanya masturbasi akan membuat Anda semakin kecapekan, orgasme pun sulit tercapai sebagai akibat dari stres dan kelesuan tubuh yang dapat memicu keraguan tentang kemampuan diri sendiri. Sama halnya dengan masturbasi sebelum berangkat nge-gym. Anda akan membutuhkan semua testosteron Anda yang Anda miliki untuk membuat sesi latihan Anda lebih bertenaga.
7. Terburu-buru ingin orgasme
Anda mungkin tak sabaran ingin mulai masturbasi untuk segera orgasme dan langsung tidur. Tapi jika ingin mendapatkan kepuasan yang lebih maksimal, ada satu perangkap yang harus Anda hindari yaitu menetapkan gol bahwa Anda “harus orgasme”. Cara berpikir seperti ini justru bisa bikin stres berat, yang dapat menurunkan peluang anda untuk benar-benar mencapai orgasme.
Sebaliknya, cara yang lebih baik untuk onani adalah tidak memiliki tujuan. Anda harus melihat hal itu sebagai cara untuk bersantai sejenak demi memanjakan diri sendiri. Lebih baik untuk mulai perlahan dan bertahap untuk membangun antisipasi demi pengalaman orgasme yang lebih kuat. Mulailah dengan perlahan membelai, menyentuh paha sampai perut Anda dan daerah sensitif Anda. Cobalah untuk mendengarkan tubuh Anda untuk mencari tahu di mana yang paling terasa enak saat dirangsang.
Puting payudara Anda mungkin adalah yang paling sensitif dan terasa menyenangkan untuk menyentuh, atau mungkin belakang telinga atau paha dalam. Kuncinya adalah untuk terus bereksperimen dengan sentuhan dan temukan apa yang terbaik untuk Anda dan tubuh Anda.
Jangan takut untuk berpetualang dan sekreatif dengan sesi seks solo Anda. Temukan ritme yang paling nyaman untuk Anda dan cobalah hal yang berbeda — semua demi kepuasan! Terus goda area sensitif Anda selama 1-2 menit sebelum akhirnya menurunkan satu tangan ke arah selangkangan Anda.
Pernahkah Anda membuat kekeliruan cara masturbasi yang ada dalam daftar ini?
Berapa kali masturbasi yang dianggap normal?
Masturbasi merupakan kegiatan seksual yang umum dilakukan oleh banyak orang di seluruh dunia, tua muda pria juga wanita. Biasanya frekuensi masturbasi pada wanita atau pria tidak lebih dari 4 sampai 5 kali seminggu. Namun sesungguhnya tidak ada patokan tertulis soal berapa kali sebaiknya Anda melakukan masturbasi dalam sehari maupun seminggu.
Dilansir dari WebMd, Logan Levkoff, seorang seksologis dan pendidik seks, mengatakan bahwa bukan masalah berapa kali Anda masturbasi dalam seminggu atau sehari, tetapi yang jadi pertanyaan adalah bagaimana masturbasi mempengaruhi hidup Anda. Jika Anda sering melakukan masturbasi dalam seminggu dan Anda merasa sehat dan hidup Anda puas, itu baik buat Anda.
Tetapi jika terlalu sering melakukan masturbasi malah membuat Anda mengabaikan pekerjaan atau menjadi alasan untuk tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan, mungkin Anda pertimbangkan lagi “hobi” yang satu ini.
Anda juga sebaiknya berkonsultasi pada psikolog atau dokter jika Anda hanya bisa mendapatkan kepuasan seksual dari bermasturbasi saja. Sedangkan jika Anda sedang bersama pasangan, Anda tidak akan mendapat kenikmatan apa pun.
[embed-health-tool-ovulation]