backup og meta

Nafsu Seks Siapa yang Lebih Besar? Pria atau Wanita?

Nafsu Seks Siapa yang Lebih Besar? Pria atau Wanita?

Saat terjadinya hubungan seks antara pria dan wanita, pastinya ada salah satu yang mendominasi bagaimana dan seperti apa seks itu dilakukan. Berhubungan dengan itu, nafsu seks pria disebut lebih besar daripada nafsu wanita. Namun, apakah benar seperti itu, atau sebaliknya? Atau memang keduanya bisa saja memiliki nafsu seks yang sama besarnya?

Perbedaan nafsu seks pria dan wanita

seks anal

Penelitian demi penelitian menunjukkan bahwa nafsu pria dalam berhubungan seks bukan hanya lebih besar dari wanita, tetapi juga  jauh lebih mudah dibangkitkan.

Pada wanita, sumber nafsu seksnya masih sulit dan lebih kompleks untuk ditemukan. Maka tidak heran kalau banyak wanita yang agak susah terangsang dan orgasme dibandingkan dengan pria.

Coba perhatikan penjelasan di bawah ini mengenai sumber dan perbedaan munculnya birahi seks antara pria dan wanita.

1. Pria berpikir tentang seks jauh lebih sering dari wanita

Banyak anggapan yang menyebutkan bahwa pria lebih sering memikirkan seks daripada wanita. Namun, bukti ilmiah tentang hal itu belum terlalu banyak.

Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Sex Research menunjukkan bahwa pria tak hanya lebih sering memikirkan seks daripada wanita, mereka juga lebih sering memikirkan tentang kebutuhan.

Kebutuhan yang dimaksud bukan hanya tentang seks, melainkan juga tentang makan dan tidur.

2. Pria lebih aktif secara seksual dibandingkan dengan wanita

Bicara tentang nafsu pria dan wanita, banyak yang beranggapan bahwa pria adalah juaranya. Ini juga terkait dengan anggapan bahwa pria lebih aktif secara seksual dibandingkan dengan wanita.

Nyatanya, bukan hanya laki-laki normal saja yang lebih aktif berhubungan seks, melainkan juga mereka yang homoseksual atau gay.

Jurnal berjudul Review of General Psychology memaparkan bahwa pria cenderung menganggap wajar hubungan seks secara bebas dibandingkan dengan wanita.

Perubahan badan setelah berhubungan seksual

3. Pria cenderung tak bisa menahan hasrat seksual dibandingkan dengan wanita

Pria masa disebut cenderung lebih aktif melampiaskan seksnya dengan cara masturbasi. Ini mungkin karena pria cenderung tidak bisa menahan hasrat seksualnya.

Penelitian yang dipublikasikan di Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine menyebutkan bahwa remaja laki-laki lebih sering melakukan masturbasi dibandingkan dengan remaja perempuan.

Studi tersebut juga memaparkan bahwa remaja laki-laki berusia 17 tahun lebih banyak yang melakukan masturbasi daripada mereka yang berusia 14 tahun.

4. Pria cenderung lebih tertarik dengan rangsangan visual

Ada berbagai faktor yang memengaruhi nafsu seks pria dan wanita. Salah satunya adalah soal hal-hal yang bisa membuat terangsang.

International Journal Of Impotence Research memaparkan sebuah hasil penelitian yang menguji perbedaan gairah pria dan wanita saat menonton film porno.

Hasilnya, pria lebih menyukai video yang menunjukkan hubungan seksual dan alat kelamin secara langsung. Sementara itu, wanita lebih menyukai video klip yang melibatkan emosi, yaitu jalan cerita yang konkret.

5. Nafsu seks wanita dipengaruhi oleh sosial dan budaya

Nafsu atau hasrat seks sangat dipengaruhi pada faktor-faktor, termasuk kesehatan fisik dan emosional, pengalaman, kepercayaan, hingga gaya hidup.

Namun, nafsu seksualitas wanita disebut lebih didominasi faktor sosial dan budaya di lingkungan sekitar mereka.

Contohnya, perempuan yang lebih sering pergi untuk beribadah, lebih tertutup soal nafsu seks yang dapat dikendalikan oleh mereka.

Selain itu,  tentang keputusan seksnya, wanita lebih sering dipengaruhi oleh grup atau kelompok di mana ia berada, tergantung bagaimana isi dan gaya pergaulan mereka sendiri.

Kesimpulan

tentang seks

Hormon testosteron memiliki peranan besar dalam terciptanya nafsu atau dorongan seksual. Testosteron diketahui bekerja jauh lebih cepat pada pria dibandingkan dengan wanita.

Hal itu merupakan salah satu penyebab mengapa pria disebut-sebut memiliki nafsu seksual yang lebih tinggi daripada wanita.

Perlu diingat bahwa nafsu atau dorongan seksual berbeda-beda pada setiap orang. Hal itu pun bisa berubah sewaktu-waktu karena berbagai faktor, seperti:

  • stres,
  • obat-obatan,
  • kondisi fisik,
  • gaya hidup,
  • hingga kondisi mental.

Situs Planned Parenthood menyebutkan tidak ada batasan “normal” dalam membicarakan nafsu atau dorongan seksual.

Maksudnya, ada orang yang menyukai berhubungan intim setiap hari, sedangkan ada orang lain yang lebih menyukai berhubungan seksual satu kali dalam seminggu.

Jika Anda merasa mengalami gangguan terkait nafsu seksual, segera hubungi dokter atau terapis yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Libido | betterhealth.vic.gov.au. (2021). Retrieved 27 May 2021, from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/libido

van Anders, S. (2012). Testosterone and Sexual Desire in Healthy Women and Men. Archives Of Sexual Behavior, 41(6), 1471-1484. doi: 10.1007/s10508-012-9946-2

Low sex drive in women – Symptoms and causes. (2021). Retrieved 27 May 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/low-sex-drive-in-women/symptoms-causes/syc-20374554

Loss of sex drive in men: Natural with aging?. (2021). Retrieved 27 May 2021, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/sexual-health/expert-answers/loss-of-sex-drive/faq-20058237

Arousal. (2021). Retrieved 27 May 2021, from https://www.plannedparenthood.org/learn/sex-pleasure-and-sexual-dysfunction/sex-and-pleasure/arousal

Garcia, J., Reiber, C., Massey, S., & Merriwether, A. (2012). Sexual Hookup Culture: A Review. Review Of General Psychology, 16(2), 161-176. doi: 10.1037/a0027911

Mollaioli, D., Ciocca, G., Limoncin, E., Di Sante, S., Gravina, G., & Carosa, E. et al. (2020). Lifestyles and sexuality in men and women: the gender perspective in sexual medicine. Reproductive Biology And Endocrinology, 18(1). doi: 10.1186/s12958-019-0557-9

Robbins, C. (2011). Prevalence, Frequency, and Associations of Masturbation With Partnered Sexual Behaviors Among US Adolescents. Archives Of Pediatrics & Adolescent Medicine, 165(12), 1087. doi: 10.1001/archpediatrics.2011.142

Chung, W., Lim, S., Yoo, J., & Yoon, H. (2013). Gender difference in brain activation to audio-visual sexual stimulation; do women and men experience the same level of arousal in response to the same video clip?. International Journal Of Impotence Research, 25(4), 138-142. doi: 10.1038/ijir.2012.47

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Fajarina Nurin


Artikel Terkait

Perhatikan! Ini Bahaya Mencukur Bulu Kemaluan Sebelum Berhubungan Seks

Disunat dan Tidak: Apakah Ada Pengaruhnya Pada Seks?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan