Rasa mual merupakan salah satu tanda kehamilan yang paling umum. Gejala ini dapat muncul dalam waktu yang berbeda-beda pada setiap wanita. Lantas, bagaimana jika rasa mual muncul tidak lama setelah berhubungan intim? Apakah kondisi ini menandakan kehamilan?
Apakah mual setelah berhubungan intim berarti hamil?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu memahami terlebih dahulu bagaimana kehamilan terjadi. Seluruh proses ini diawali dengan masuknya jutaan sperma bersama cairan semen ke dalam vagina saat berhubungan intim.
Sperma terus bergerak menuju serviks (leher rahim), memasuki rahim, hingga akhirnya mencapai tuba falopi. Sperma kemudian bertemu dengan sel telur dan terjadilah proses pembuahan. Namun, pembuahan bukanlah penyebab Anda mual setelah berhubungan intim.
Sperma yang telah menyatu dengan sel telur lantas bergerak menuju rahim dan melekat pada dinding rahim untuk mulai berkembang. Di sini, sel telur dan sperma berkembang menjadi embrio yang merupakan cikal-bakal janin.
Pada saat yang sama, tubuh Anda mulai memproduksi hormon kehamilan. Jumlah hormon terus meningkat dan inilah yang kemudian menyebabkan morning sickness. Salah satu gejala morning sickness tidak lain adalah rasa mual.
Proses berhubungan seks hingga kemunculan morning sickness tidaklah singkat, tetapi memakan waktu selama 1-2 minggu. Dengan kata lain, rasa mual yang langsung muncul setelah berhubungan intim terlalu cepat untuk disebut sebagai tanda kehamilan.
Lalu, kenapa Anda mual setelah berhubungan seksual?
Lauren Streicher, M.D., dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Northwestern University Feinberg School of Medicine, Amerika Serikat, memberikan penjelasan mengenai fenomena ini.
Ketika berhubungan intim, rahim mengalami kontak langsung dengan penis dan mendapatkan rangsangan dari proses tersebut. Rangsangan pada rahim dapat memicu respons vasovagal yang ditandai dengan turunnya denyut jantung dan tekanan darah.
Respons ini merupakan respons yang muncul ketika tubuh terpicu oleh sesuatu. Jadi, respons vasovagal tidak hanya muncul dalam bentuk mual setelah berhubungan intim.
Anda juga bisa mengalaminya saat dihadapkan dengan suatu pemicu yang menimbulkan syok. Misalnya melihat darah atau mengalami perubahan emosi secara drastis.
Menurunnya tekanan darah dapat berimbas pada berbagai sistem tubuh, seperti otak, paru-paru, jantung, termasuk perut dan usus. Saat perut kekurangan aliran darah, Anda akan mengalami gejala berupa mual dan perasaan ingin muntah.
Respons vasovagal biasanya tidak berbahaya dan akan membaik dengan sendirinya. Namun, kondisi ini terkadang dapat menyebabkan seseorang pingsan atau terjatuh. Waspadalah bila rasa mual yang Anda alami turut disertai pusing atau kepala berkunang-kunang.
Mual setelah berhubungan intim juga bisa menandakan penyakit
Selain akibat respons vasovagal, Dr. Streicher turut menambahkan bahwa rasa mual pasca berhubungan intim dapat menandakan gangguan lain. Pada beberapa wanita, kondisi ini mungkin berkaitan dengan endometriosis atau penyakit radang panggul.
Segera periksakan diri apabila Anda mengalami mual dan/atau nyeri setiap kali berhubungan seksual. Awasi pula gejala lain seperti perdarahan tidak normal atau perdarahan hebat setiap kali menstruasi.
Endometriosis dan penyakit peradangan panggul dapat memengaruhi kesehatan reproduksi, bahkan menurunkan kesuburan bila tidak ditangani. Konsultasi dengan dokter amat bermanfaat untuk mengatasi masalah ini sejak dini.
Rasa mual yang langsung muncul setelah berhubungan intim bukanlah tanda kehamilan dan tidak juga membahayakan. Akan tetapi, rasa mual yang selalu muncul tetap tidak dapat dikatakan wajar.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna mencari cara mengurangi mual yang Anda alami. Dengan demikian, Anda dan pasangan dapat berhubungan intim tanpa harus cemas akan rasa mual maupun sensasi tak nyaman lainnya.
[embed-health-tool-ovulation]