Bagi pasangan yang sedang menunda kehamilan, kondom bisa menjadi salah satu solusi paling tepat untuk berhubungan seks dengan aman. Kondom juga mampu mencegah penularan penyakit seksual seperti gonore dan klamidia hingga virus mematikan yaitu HIV dan hepatitis. Namun, jika tidak digunakan dengan tepat, kondom bisa saja rusak karena sobek sehingga fungsi pencegahannya menjadi percuma.
Maka dari itu, Anda perlu berhati-hati karena mungkin saja selama ini masih sering melakukan kesalahan pemakaian kondom. Agar kondom tidak robek saat dipakai, ketahui berbagai penyebabnya berikut ini.
Jika bisa robek, memangnya kondom terbuat dari apa?
Kondom laki-laki adalah lapisan sangat tipis yang berfungsi untuk mencegah kontak antara air mani pria yang mengandung sperma dengan vagina.
Saat ini, jenis kondom yang tersedia di pasaran cukup bervariasi.
Ada kondom yang terbuat dari bahan dasar lateks (getah karet), poliuretan (campuran antara karet dan plastik), dan polyisoprene (karet sintetis).
Jika digunakan secara tepat dan hati-hati, menurut Planned Parenthood, efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan dan penularan penyakit bisa mencapai 98 persen.
Terlebih, penggunaan kondom juga terbilang sangat praktis dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya.
Oleh sebab itu, kondom laki-laki menjadi salah satu alat kontrasepsi yang paling sering dipilih untuk berhubungan seks dengan aman.
Penyebab kondom sobek saat berhubungan seks
Hati-hati saat Anda dan pasangan berhubungan seks dengan kondom.
Pasalnya, meskipun tercantum informasi bahwa bahan dasarnya sangat kuat, kondom tetap bisa sobek.
Berbagai penelitian menunjukkan hasil yang berbeda-beda terkait kemungkinan robeknya alat kontrasepsi ini ketika berhubungan seks.
Kemungkinan kondom untuk robek saat bercinta berada pada kisaran 4 hingga 32.8%.
Tak usah khawatir, kondom tetap bisa memberikan proteksi terbaik jika Anda menghindari berbagai hal yang bisa menyebabkan kondom sobek berikut ini.
1. Kondom disimpan terlalu lama
Banyak orang tidak menyadari bahwa kondom juga memiliki batas pemakaian atau tanggal kedaluwarsa. Semakin tua umur kondom, kualitas karet atau plastiknya akan menurun.
Oleh karena itu, selalu periksa kembali kemasan kondom Anda dan pastikan tidak melewati tanggal kedaluwarsa karena lebih mudah robek saat dipakai.
Alangkah baiknya Anda menggunakan kondom terbaru untuk memperoleh perlindungan yang maksimal.
2. Kondom disimpan di tempat yang panas
Menyimpan kondom di tempat yang bersuhu panas juga bisa merusak ketahanan kondom.
Hindari menaruh kondom di laci mobil, di dalam dompet, atau di area yang terkena paparan sinar matahari langsung.
Sebaiknya simpan alat kontrasepsi Anda di tempat yang cukup sejuk, misalnya di dekat lemari penyimpanan obat.
Saat bepergian, masukkan kondom ke dalam kotak berbahan logam dan simpan di dalam tas. Namun, hindari memasukkan kondom secara langsung ke dalam saku celana.
Pasalnya, ketika Anda duduk atau beraktivitas, suhu tubuh akan meningkat sehingga menyebabkan kondom mudah sobek.
3. Kurang pelumas
Jika Anda dan pasangan berhubungan seks dalam keadaan vagina kering atau tidak cukup basah, kondom akan bergesekan cukup keras dengan vagina.
Gesekan tersebut berisiko menyebabkan kondom sobek.
Agar mengurangi gesekan ketika vagina tak cukup basah, Anda dan pasangan bisa menambah waktu pemanasan (foreplay) agar wanita makin bergairah dan memproduksi lebih banyak cairan pelumas alami.
Bila Anda hanya punya sedikit waktu, gunakan produk pelumas vagina agar penetrasi lebih lancar dan tidak merusak kondom.
4. Salah memilih pelumas
Menggunakan pelumas memang bisa mencegah kondom sobek, tetapi jangan sampai Anda salah pilih jenis pelumas.
Sebaiknya, perhatikan bahan dasar kondom yang Anda gunakan.
Menurut CDC, kondom lateks akan lebih mudah rusak kalau Anda juga menggunakan pelumas vagina yang berbahan dasar minyak.
Pilihlah pelumas yang bahan dasarnya air atau silikon sehingga aman, baik untuk ketahanan kondom maupun untuk kesehatan vagina.
5. Ukuran kondom kekecilan
Tak hanya memilih jenis dengan kualitas ketahanan yang tinggi, pastikan Anda juga menggunakan kondom yang sesuai dengan ukuran penis.
Ukuran kondom yang sesuai seharusnya tidak terasa terlalu sempit atau sesak.
Untuk menghindari penyebab kondom robek ini, sebaiknya pakailah kondom ketika penis sudah ereksi.
Pasalnya, proses ereksi membuat bentuk penis akan lebih mengembang sehingga lebih besar dan panjang dibandingkan sebelum ereksi.
6. Tidak menyisakan ruang di ujung kondom
Ketika menggunakan kondom, sisakan sedikit ruang di ujung penis.
Dengan demikian, ketika penis berejakulasi, air mani yang mengandung sperma akan tertampung di ujung kondom.
Jika Anda tidak menyisakan ruang, kondom bisa terlalu penuh oleh air mani sehingga bagian ujungnya bisa sobek dengan mudah.
7. Vagina terlalu rapat
Jika vagina terlalu rapat, penetrasi pun jadi lebih sulit. Gesekan yang terjadi terlalu keras sehingga kondom bisa robek.
Pada kasus ini, selalu gunakan kondom dengan ketahanan ekstra dan jangan lupa gunakan pelumas yang berbahan dasar gel.
Sebelum berhubungan intim, Anda juga bisa melakukan senam untuk melenturkan vagina agar lebih rileks.
8. Tidak berhati-hati ketika membuka kemasan
Meski jarang terjadi, kondom juga bisa rusak ketika Anda menyobek, menggunting, atau membuka kemasannya.
Jadi, usahakan Anda berhati-hatilah saat membuka kondom dari kemasannya.
Setelah itu, perhatikan lagi apakah ada kerusakan dari pabrik sebelum alat kontrasepsi tersebut dipakai untuk berhubungan seksual.
Cara mengatasi kondom sobek saat bercinta
Untuk menghindari menggunakan kondom yang rusak, Anda perlu mengecek kondisi kondom sebelum memasangnya.
Selama berhubungan seks, Anda juga bisa memastikan kondom tidak sobek, misalnya memeriksa kondom di sela-sela waktu berganti posisi seks.
Segera ganti kondom bila menemukan lubang sekecil apapun.
Namun, bagaimana jika kondom robek di tengah-tengah sesi bercinta? Sebenarnya, Anda tetap bisa merasakan jika kondom robek melalui perbadaan sensasi yang muncul secara tiba-tiba.
Apabila merasa kondom sobek saat berhungungan seks, segera hentikan penetrasi dan cek kondisi kondom.
Jika khawatir menyebabkan kehamilan, minumlah pil KB darurat maksimal sampai 5 hari setelah berhubungan seks.
Sementara untuk risiko penularan penyakit kelamin, terutama jika pasangan memang terinfeksi HIV, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan post-exposure prophylaxis (PEP).
Ini adalah jenis pengobatan untuk menurunkan risiko infeksi HIV yang perlu dilakukan dalam kurun waktu 72 jam dari pertama kali terpapar virus.
Kondom robek bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari kualitas, cara penyimpanan, hingga kondisi vagina yang terlalu kering.
Oleh karena itu, pastikan Anda mengecek kondisi kondom terlebih dahulu dan mewaspadai kemungkinan robeknya kondom saat berhubungan seks.
[embed-health-tool-ovulation]