Terlepas dari aktivitas seks manapun yang Anda akan lakukan, penting untuk mengetahui macam-macam jenis pelumas yang ada di pasaran. Jenisnya dibedakan dari bahan dasarnya: pelumas air, pelumas silikon, dan pelumas minyak. Pada umumnya, pelumas berbahan dasar air atau silikon adalah pilihan yang terbaik untuk berhubungan seks. Kedua jenis ini tidak akan merusak kondom. Sementara pelumas berbahan dasar minyak akan membuat bahan kondom lateks cepat aus menipis, sehingga mudah sobek.
Di sisi lain, pelumas berbahan dasar air mengandung gliserin yang notabene adalah gula. Terlalu banyak gula dalam vagina dapat meningkatkan risiko infeksi jamur vagina dan infeksi saluran kencing pada wanita yang rentan terhadap penyakit ini. Pelumas berbahan dasar air juga mengandung paraben dan glikol propelin yang dapat mengiritasi kulit.
Bagaimana cara menggunakan pelumas untuk hubungan intim?
Anda bisa menggunakan pelumas untuk hubungan seks dengan cara yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan kreativitas Anda bersama pasangan. Namun, pelumas sebaiknya dioleskan tipis-tipis pada penis (atau kondom yang sudah terpasang) – cukup satu-dua tetes. Dengan begitu, seluruh bagian penis akan tetap terlindungi dari gesekan ketika sudah penetrasi ke dalam vagina atau anus.
Anda juga bisa menggunakan pelumas pada jari, sex toys, ataupun bagian tubuh lain yang ingin “dijelajahi”. Jika pelumas yang dituang ke penis terlalu banyak, lap perlahan dengan handuk atau tisu untuk menyingkirkan kelebihannya. Ingat, meski niatnya ingin memperlancar penetrasi tapi jangan menggunakan pelumas sampai basah kuyup. Salah-salah, penis Anda bisa tergelincir karena terlalu licin dan akhirnya cedera.
Meski begitu, pelumas berbahan dasar air biasanya lebih cepat kering dan menguap. Jadi, Anda harus sering-sering mengoleskannya lagi kalau sesi bercinta Anda dan pasangan masih jalan terus.
