Apakah Anda melihat tumbuhnya benjolan kecil berwarna merah pada area genital? Benjolan ini mungkin bisa menjadi pertanda penyakit chancroid atau ulkus mole. Ketahui lebih lanjut seputar penyakit ini beserta cara penanganannya berikut ini.
Apa itu chancroid?
Chancroid (ulkus mole) infeksi bakteri yang terjadi di area alat reproduksi, baik pada laki-laki maupun perempuan.
Bakteri penyebab infeksi ini adalah Haemophilus ducreyi. Bakteri tersebut menyerang jaringan-jaringan di bagian luar vagina dan penis sehingga menimbulkan luka atau bintil-bintil kecil.
Penyakit yang dikenal dengan istilah kankroid ini merupakan salah satu jenis penyakit menular seksual.
Sama seperti infeksi menular seksual lainnya, penyakit ini dapat menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi.
Ulkus mole yang tidak diobati dapat menyebabkan munculnya jaringan parut permanen pada alat kelamin pria serta menyebabkan komplikasi dan infeksi serius.
Komplikasi termasuk fistula uretra dan bekas luka di kulup penis pada pria yang tidak disunat.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Penyakit chancroid atau ullkus mole dapat menyerang pasien pada usia berapa pun.
Kondisi ini dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko yang Anda miliki. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.
Tanda dan gejala chancroid

Gejala penyakit ulkus mole dapat bervariasi pada pria maupun wanita. Biasanya, gejalanya mulai muncul 1 hari sampai beberapa minggu setelah berhubungan seksual.
Salah satu gejala umum kankroid adalah munculnya benjolan kecil pada area genital pria maupun wanita. Berikut ini tanda-tandanya.
- Pada pria, gejala kankroid ditandai dengan benjolan di penis berukuran kecil dan berwarna kemerahan yang berubah menjadi luka terbuka dalam 1-2 hari.
- Ulkus (luka) dapat terbentuk pada setiap area alat kelamin pria, termasuk penis dan skrotum.
- Pada wanita, kankroid ditandai dengan munculnya 4 benjolan merah atau lebih pada labia, di antara labia dan anus, atau pada paha.
- Setelah benjolan “matang” menjadi luka terbuka, wanita dapat mengalami sensasi terbakar atau nyeri selama buang air kecil atau besar.
Ada beberapa ciri khas yang menandakan bahwa bintil yang Anda alami merupakan ciri dari penyakit ulkus mole, di antaranya sebagai berikut.
- Bintil berukuran kecil hingga sedang, biasanya mulai dari 0,3-5 sentimeter (cm).
- Pada bagian tengah bintil ada ujung yang agak lancip berwarna abu-abu kekuningan.
- Bintil mudah berdarah apalagi saat disentuh.
- Muncul rasa nyeri di selangkangan (tepatnya di sekitar bawah perut sampai atas paha).
- Bila sudah parah, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di pangkal paha yang menimbulkan luka bernanah.
Kapan harus periksa ke dokter?
Anda harus memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala sebagai berikut:
- Mengalami gejala chancroid yang disebutkan di atas.
- Pernah melakukan kontak seksual dengan orang yang Anda ketahui memiliki penyakit menular seksual (penyakit kelamin).
- Pernah melakukan kegiatan seksual yang berisiko tinggi, misalnya berhubungan seks dengan orang yang terkena penyakit kelamin.
Jika Anda mengalami gejala atau pertanyaan, silakan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Tubuh setiap orang merespons kondisi dengan cara yang berbeda-beda.
Maka dari itu, cara terbaik untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda yakni dengan memeriksakan diri ke dokter bila mengalami gejala tertentu.
Penyebab chancroid
Penyebab chancroid adalah bakteri yang disebut Haemophilus ducreyi. Mengutip Cleveland Clinic, peneliti menduga bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui robekan kecil pada kulit selama aktivitas seksual.
Bakteri ini menyerang jaringan dan menghasilkan luka terbuka. Luka ini muncul di dekat atau tepat pada bagian luar organ reproduksi, baik pada pria maupun wanita.
Luka (ulkus) bisa berdarah atau mengeluarkan cairan menular yang dapat menyebarkan bakteri selama hubungan seks oral, anal, atau vaginal (penetrasi).
Kankroid juga dapat menyebar dari kontak kulit ke kulit dengan orang yang terinfeksi. Infeksi ini biasanya ditemukan di Afrika dan Asia, tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit.
Kebanyakan orang yang mengalami penyakit ulkus mole biasanya baru melakukan perjalanan ke daerah yang umum dengan penyakit ini.
Faktor risiko chancroid
Bakteri penyebab chancroid atau ulkus mole bisa ditularkan melalui seks, entah itu lewat penetrasi penis ke dalam vagina, seks anal, maupun seks oral.
Penyakit ulkus mole juga bisa ditularkan melalui kontak fisik antara orang yang mengidap penyakit ini dengan orang yang sehat.
Pasalnya, bakteri Haemophilus ducreyi tinggal dalam darah atau cairan yang ada dalam luka dan bintil kecil pengidapnya.
Berikut beberapa kelompok orang yang lebih rentan tertular ulkus mole:
Jika Anda aktif secara seksual, Anda kemungkinan berisiko terkena ulkus mole ini.
Diagnosis chancroid
Dokter mendiagnosis kankroid dengan memeriksa adanya ulkus, kelenjar getah bening yang bengkak, dan melakukan beberapa tes.
Tes lainnya dilakukan untuk mengetahui apakah ada kemungkinan Anda memiliki penyakit menular seksual lainnya.
Diagnosis kondisi ini dapat meliputi pengambilan sampel cairan yang keluar dari luka di area kelamin (ulkus kelamin). Sampel ini kemudian diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
Dokter juga dapat memeriksa kelenjar getah bening di pangkal paha untuk melihat pembengkakan dan nyeri.
Pengobatan chancroid

Meski infeksi ini dapat sembuh tanpa pengobatan, pemberian obat-obatan dapat membantu Anda agar lebih cepat pulih sekaligus meminimalkan bekas luka.
Terlebih karena terkadang luka bisa terasa menyakitkan dan keluar cairan selama beberapa bulan, maka sebaiknya Anda tetap menjalani pengobatan.
Berikut adalah beberapa pengobatan yang biasa digunakan untuk mengatasi chancroid (ulkus mole).
1. Obat-obatan
Dokter dapat meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab luka.
Selain itu, dokter biasanya meresepkan antibiotik untuk membersihkan luka dengan cepat tanpa meninggalkan banyak bekas luka.
Antibiotik dapat membantu mengurangi kemungkinan munculnya jaringan parut seiring sembuhnya luka.
Beberapa antibiotik yang direkomendasikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, CDC, termasuk ceftriaxone dan azithromycin.
2. Operasi
Selain pemberian obat-obatan, prosedur operasi kerap kali dipilih oleh dokter untuk mengeluarkan cairan dari abses besar (luka berisi nanah) dan menyakitkan di kelenjar getah bening.
Hal ini bertujuan mengurangi pembengkakan dan nyeri karena ulkus sembuh, tetapi dapat menyebabkan sedikit luka parut di tempat tersebut.
Tak perlu khawatir, kondisi dari jaringan parut tersebut dapat sembuh jika diobati dengan rutin.
Luka chancroid juga bisa sembuh tanpa bekas bila semua obat-obatan diminum atau digunakan sesuai dengan resep dokter.
Pencegahan chancroid
Agar mempercepat penyembuhan dan mencegah penyakit chancroid (ulkus mole) kambuh, sebaiknya hindari gonta-ganti pasangan seksual maupun berhubungan seks tanpa kondom.
Bila Anda sudah memutuskan untuk tak pakai kondom dengan pasangan, pastikan Anda berdua sama-sama sudah melakukan tes penyakit menular seksual.
Berikut beberapa cara mencegah ulkus genital.
- Setia pada 1 pasangan seksual dan menerapkan hubungan seks yang aman.
- Menghindari aktivitas berisiko tinggi yang dapat menularkan kankroid atau infeksi menular seksual lainnya.
- Memperingatkan semua orang yang pernah atau masih menjadi pasangan jika Anda terkena kondisi ini sehingga mereka dapat menjalani tes dan pengobatan.
Dengan pengobatan yang tepat, kankroid biasanya dapat sembuh dalam 1 – 2 minggu. benjolan biasanya akan perlahan menghilang.
Jika gejala tidak kunjung sembuh setelah pengobatan, ada baiknya segera konsultasikan diri ke dokter untuk mendapatkan solusi terbaik mengenai kondisi Anda.
Kesimpulan
- Chancroid merupakan penyakit infeksi bakteri yang yang terjadi di area kelamin laki-laki maupun perempuan.
- Gejalanya berupa benjolan kecil berwarna kemerahan pada kelamin, pada bagian tengah bintil terdapat nanah, nyeri pada selangkangan, dan bintil mudah berdarah saat disentuh.
- Penyebab kankroid adalah infeksi bakteri Haemophilus ducreyi yang menyebar melalui hubungan seks, baik melalui vaginal, anal, maupun oral.
- Pengobatan kondisi ini biasanya berupa pemberian obat-obatan atau prosedur operasi untuk mengeluarkan cairan nanah.
[embed-health-tool-ovulation]