Oleh karena itu, agar tidak membahayakan ibu dan janin, sebaiknya IUD segera dilepas.
Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin dialami jika tetap menggunakan IUD saat hamil:
1. Infeksi pada cairan ketuban
Salah satu risiko yang bisa terjadi jika pakai IUD saat hamil adalah infeksi pada cairan ketuban (chorioamnionitis).
Infeksi ini ditandai dengan plasenta yang terpisah dari dinding rahim.
Wanita yang hamil pakai KB spiral bisa berisiko untuk mengalami infeksi pada cairan ketuban ini.
Infeksi ini menyerang cairan ketuban yang berfungsi untuk melindungi bayi selama di dalam rahim.
Chorioamnionitis tidak bisa dianggap sepele karena berpotensi fatal bagi ibu dan janin di dalam kandungan.
2. Kelahiran prematur
Risiko lain yang juga bisa Anda alami jika tetap pakai IUD saat hamil adalah kelahiran prematur.
Wanita yang masih pakai IUD saat sedang mengandung berisiko hingga 5 kali lebih besar untuk melahirkan bayi prematur.
Sementara wanita yang hamil tanpa menggunakan IUD memiliki risiko yang lebih kecil.
Saat wanita dinyatakan hamil masih menggunakan IUD tetapi segera dilepas, kemungkinan kelahiran prematur memang akan berkurang.
Namun, bukan berarti kemungkinan melahirkan secara prematur tidak akan terjadi sama sekali.
Artinya, kemungkinan Anda untuk melahirkan prematur selama kehamilan nantinya tetap ada.
3. Keguguran
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu risiko Anda pakai KB spiral saat hamil bisa menyebabkan Anda mengalami keguguran.
Untuk mencegah terjadinya keguguran, Anda dianjurkan untuk segera melepaskan IUD.
Namun, proses pelepasan IUD juga bisa membuat Anda mengalami keguguran saat hamil. Sayangnya, jika IUD tidak dilepas, risiko keguguran juga dapat semakin besar.
Jadi, mau tak mau, risiko ini tergolong hal yang sulit untuk dihindari.
4. Kehamilan ektopik
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar