KB suntik atau injeksi merupakan salah satu alat kontrasepsi yang cukup populer di Indonesia karena tingkat efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan. Namun, sebelum memutuskan menggunakan alat kontrasepsi ini, pelajari dulu seputar cara kerja, aturan penggunaan, dan risikonya.
Apa itu KB suntik?
KB suntik adalah alat kontrasepsi hormonal yang menggunakan suntik hormon progestin ke aliran darah untuk mencegah kehamilan.
Lama waktu perlindungan dari kehamilan yang diberikan KB suntik adalah sekitar 8 – 13 minggu, tergantung jenisnya suntikan 1 bulan atau 3 bulan.
Jika digunakan dengan benar, KB suntik merupakan alat kontrasepsi yang 99% efektif untuk mencegah kehamilan di masa subur.
KB injeksi bisa menjadi pilihan untuk Anda yang sering kali atau mudah lupa jika harus minum alat kontrasepsi oral, seperti pil KB, setiap hari.
Namun, Anda perlu memperhatikan jadwal suntik ulang sebelum masa berlaku alat kontrasepsi ini habis.
Sebelum pakai, Anda perlu tahu bahwa suntikan KB biasanya dibedakan dari dosis dan jangka waktu pemberiannya.
Berikut adalah dua jenis KB suntik yang paling sering digunakan.
- Suntikan KB 1 bulan, merek dagang Cyclofem atau Mesigyna.
- Suntikan KB 3 bulan, merek dagang Depo-Provera.
Anda bisa mendapatkan suntikan KB di klinik, puskesmas, atau rumah sakit terdekat.
Jika terlambat suntik KB, perlindungan kontrasepsi tidak lagi bekerja secara efektif sehingga Anda berisiko hamil.
Siapa saja yang perlu mendapatkan KB suntik?

Suntikan KB bisa dilakukan untuk Anda yang ingin mencegah kehamilan. Selain itu, jenis kontrasepsi ini bisa membantu menangani kondisi yang berkaitan dengan siklus menstruasi.
Berdasarkan manfaat dan cara penggunaannya, KB suntik direkomendasikan untuk Anda yang memiliki kondisi berikut.
- Tidak ingin minum pil KB setiap hari.
- Ingin atau harus menghindari pemakaian hormon estrogen tambahan.
- Memiliki masalah kesehatan tertentu seperti anemia, kejang, endometriosis, atau fibroid rahim.
Namun, tidak semua orang boleh menggunakan KB injeksi. Konsultasikan dahulu dengan dokter jika Anda memiliki masalah-masalah kesehatan di bawah ini.
- Perdarahan vagina tidak wajar.
- Kanker payudara.
- Penyakit hati.
- Sensitif terhadap kandungan di dalam KB injeksi.
- Berisiko terkena osteoporosis.
- Pernah atau sedang mengidap depresi.
- Pernah atau sedang memiliki masalah jantung.
Berapa lama suntik KB bisa berhubungan badan?
- Jika suntik KB dilakukan pada 5 hari pertama menstruasi, Anda bisa langsung terlindungi dari risiko kehamilan, maka boleh langsung berhubungan intim tanpa kontrasepsi tambahan.
- Suntik KB yang dilakukan diluar siklus haid baru bekerja setelah 7 hari. Jadi, selama 7 hari pertama disarankan tidak berhubungan terlebih dahulu atau gunakan kondom saat berhubungan.
Apa saja kelebihan KB suntik?
Penggunaan KB suntik memang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan alat kontrasepsi lainnya. Berikut beberapa keuntungan yang bisa diberikan suntikan KB.
1. KB suntik efektif mencegah kehamilan
Menurut Planned Parenthood, KB injeksi merupakan salah satu alat kontrasepsi yang 99% efektif mencegah kehamilan jika dilakukan dengan benar.
Artinya, hanya 3 dari 100 wanita yang dilaporkan hamil setelah pakai KB ini karena penggunaan yang keliru.
Satu kali suntik hormon ini mampu mencegah kehamilan selama 2 – 3,5 bulan (8 – 13 minggu). Maka dari itu, Anda tidak perlu repot mengingat jadwal minum dosis atau bolak-balik beli obat seperti pil KB.
Anda hanya perlu pergi ke dokter setiap 3 bulan sekali untuk mendapat KB injeksi ulang.
2. Tidak mengganggu aktivitas seks
Manfaat suntik KB lainnya adalah tidak mengganggu aktivitas seks dengan pasangan.
Selama KB belum kedaluwarsa, kontrasepsi ini masih efektif mencegah kehamilan meski Anda berhubungan seks tanpa kondom.
KB injeksi juga tidak membuat hubungan intim dengan pasangan terganggu. Hal ini karena KB injeksi tidak meninggalkan benang seperti yang ada pada KB spiral (IUD).
Benang yang menggantung atau tersisa di vagina karena pakai KB spiral sering kali membuat seks terasa sedikit tidak nyaman.
3. KB suntik tergolong aman
KB injeksi juga termasuk kontrasepsi aman untuk ibu menyusui. Jadi, bagi para ibu menyusui yang ingin menunda kehamilan, alat kontrasepsi ini bisa jadi salah satu pilihan yang tepat.
Ditambah lagi, alat kontrasepsi hormonal ini tidak memiliki reaksi negatif terhadap obat-obatan lain yang Anda gunakan.
Jadi, Anda tidak perlu merasa khawatir jika harus minum obat-obatan tertentu demi mengatasi kondisi kesehatan lainnya.
4. Bermanfaat untuk kondisi kesehatan
Manfaat lain saat menggunakan suntikan KB 3 bulan ataupun 1 bulan adalah membantu meringankan gejala berikut ini.
- Premenstrual syndrome (PMS).
- Gangguan menstruasi yang terjadi akibat endometriosis.
- Rasa nyeri saat menstruasi setiap bulan.
Ditambah lagi, metode kontrasepsi ini juga bisa membantu Anda terhindar dari risiko kanker rahim serta kehamilan ektopik.
Apa saja kekurangan KB suntik?

Tidak berbeda dengan alat kontrasepsi lainnya, penggunaan KB injeksi memiliki beberapa kekurangan antara lain sebagai berikut.
1. Menstruasi jadi tidak teratur
Salah satu efek samping penggunaan KB suntik adalah perubahan pada siklus menstruasi.
Jika sebelumnya Anda memiliki siklus menstruasi normal, Anda harus siap jika siklus Anda nantinya berubah.
Siklus menstruasi yang mungkin Anda rasakan setelah menggunakan KB jenis ini bisa menjadi lebih lama, lebih cepat, jumlah darah lebih sedikit, atau mungkin tidak haid sama sekali.
2. Timbul berbagai masalah kesehatan
Anda mungkin akan mengalami kondisi-kondisi kesehatan berikut ini karena menggunakan KB suntik.
- Sakit kepala.
- Jerawat.
- Mual.
- Nyeri tulang.
- Payudara terasa nyeri.
- Rambut rontok.
- Mood swing atau suasana hati yang mudah berubah.
- Penurunan gairah seks.
Kondisi ini mungkin bertahan sekitar 3 bulan sampai kadar progesteron sintetis habis atau keluar dari tubuh Anda.
Efek samping suntik KB yang muncul juga bisa saja berbeda, tergantung apakah Anda menggunakan suntikan 1 bulan atau 3 bulan.
3. Butuh waktu lama hingga masa subur kembali normal
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, selama penggunaan KB ini Anda mungkin tidak akan mengalami kehamilan meski telah berhubungan seks dengan pasangan.
Namun, jika ingin hamil dan kesuburan kembali normal, Anda mungkin harus menunggu cukup lama.
Bahkan, Anda bisa saja menunggu kesuburan tubuh kembali normal hingga 10 bulan atau lebih setelah menghentikan pemakaian KB injeksi.
Setelah kurun waktu tersebut, Anda mungkin baru bisa mengalami kehamilan. Oleh sebab itu, jika Anda ingin melakukan program hamil di tahun berikutnya, mungkin alat kontrasepsi ini bukan pilihan yang cocok.
4. Peningkatan berat badan
Selain butuh waktu lama hingga subur kembali, penggunaan alat kontrasepsi ini berpotensi meningkatkan berat badan.
Menurut situs EMC, rata-rata kenaikan berat badan setelah menggunakan suntikan KB selama 1 – 2 tahun adalah sekitar 2 – 4 kg.
Namun, Anda tidak perlu khawatir. Pasalnya, Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan mengimbangi penggunaan injeksi KB dengan diet dan olahraga.
5. Tidak melindungi dari penyakit menular seksual
Meski bisa melindungi Anda dari risiko kehamilan, penggunaan KB injeksi tidak dapat melindungi Anda dari penyakit menular seksual (PMS).
Jadi, Anda mungkin harus tetap menggunakan kondom saat berhubungan dengan orang yang terinfeksi PMS.
Menurut laman Mayo Clinic, ada juga kemungkinan penggunaan KB suntik dalam meningkatkan risiko klamidia dan HIV. Namun, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Pertimbangkanlah kelebihan dan kekurangan pemakaian KB injeksi dengan baik bersama pasangan.
Anda juga bisa bertanya kepada dokter untuk memilih alat kontrasepsi yang terbaik, sesuai kondisi dan kebutuhan Anda.
Kesimpulan
- KB suntik adalah alat kontrasepsi berupa suntikan hormon progestin ke aliran darah untuk mencegah kehamilan.
- Suntikan KB memiliki efektivitas tinggi mencegah kehamilan, tidak mengganggu aktivitas seks, aman digunakan oleh ibu menyusui, dapat membantu meringankan gejala haid.
- Kekurangan penggunaan suntik KB adalah menstruasi menjadi tidak teratur, peningkatan berat badan, dan tidak melindungi dari infeksi menular seksual.
[embed-health-tool-ovulation]