Aktivitas seksual umumnya dilakukan dengan manusia. Namun, ada beberapa orang yang punya keinginan berhubungan intim dengan mayat. Kondisi ini disebut dengan necrophilia atau nekrofilia.
- Hepatitis B.
- Hepatitis C.
- HIV.
- TBC.
- Kolera.
- Gastroenteritis.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Aktivitas seksual umumnya dilakukan dengan manusia. Namun, ada beberapa orang yang punya keinginan berhubungan intim dengan mayat. Kondisi ini disebut dengan necrophilia atau nekrofilia.
Necrophilia adalah bentuk penyimpangan seksual yang memiliki hasrat berhubungan intim dengan mayat.
Hasrat bersetubuh dengan mayat ini terjadi secara berulang dan terus-menerus. Kondisi ini bahkan mengganggu kehidupan sosial, pekerjaan, dan aktivitas harian secara menyeluruh.
Gairah bisa muncul dari fantasi seksual dengan orang yang sudah meninggal atau kontak dengan mayat.
Beberapa orang dengan nekrofilia bahkan bisa merasakan kenikmatan seksual dari hal yang sederhana seperti saat mereka berada di dekat mayat.
Selain keinginan untuk berhubungan intim secara vaginal, anal, atau oral, bentuk keinginan lainnya bisa berupa masturbasi di hadapan mayat.
Para ahli sebenarnya masih terus mempelajari penyebab pasti penyimpangan seksual ini.
Namun, berikut ini adalah beberapa faktor yang memicu seseorang menjadi nekrofilia.
Para ahli mengatakan keinginan berhubungan dengan mayat muncul dari motif mendapatkan pasangan seks yang tidak mampu melawan.
Ini memungkinkan seseorang mengekspresikan diri secara seksual tanpa takut mengalami penolakan dan ketidaksukaan dari pasangan.
Beberapa pengidap nekrofilia hanya memiliki keinginan berhubungan intim dengan mayat pasangan atau mantan pasangannya.
Munculnya hasrat ini juga bisa menunjukkan keinginan untuk kembali menjalin hubungan dengan pasangannya yang sudah meninggal.
Beberapa orang dengan nekrofilia memiliki pengalaman direndahkan oleh pasangan seksualnya. Hal ini membuatnya trauma.
Dengan berhubungan dengan mayat, ia ingin merasakan bahwa ia memiliki kuasa atas hal yang membuatnya dipandang rendah.
Tak jarang, pengidap nekrofilia bisa membunuh orang terlebih dahulu untuk melakukan hubungan seks dengan mayat korban.
Mengutip buku berjudul Encyclopedia of Forensic and Legal Medicine (Second Edition) (2016) jenis nekrofilia terbagi ke dalam 10 kelas. Apa saja?
Mengutip buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima, psikolog atau psikiater mendiagnosis dengan melihat adanya gairah seksual berulang dan intens pada mayat setidaknya selama 6 bulan.
Psikolog atau psikiater juga mempertimbangkan apakah penyimpangan bisa menyebabkan penderitaan atau gangguan saat bersosialisasi, bekerja, atau beraktivitas sehari-hari.
Metode pengobatan benar-benar menyesuaikan kondisi pengidapnya, kelas nekrofilia, dan tujuan akhir pengobatan.
Secara umum, psikiater dan psikolog akan memberikan gabungan terapi psikologis dan obat-obatan tertentu.
Pada kasus ringan, obat antidepresan jenis selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) bisa diberikan.
Beberapa jenis antidepresan SSRI, di antaranya escitalopram, fluoxetine, paroxetine, dan sertraline.
Pengobatan ini bisa menghambat gairah seksual dan mengurangi kepuasan seksual atau orgasme.
Selain itu, obat SSRI membantu mengurangi obsesi dan dorongan kuat untuk bersetubuh dengan mayat dan mengatasi gejala depresi.
Obat antiandrogen merupakan obat pertama yang diberikan untuk orang dengan nekrofilia berat, terutama pria.
Obat ini dianjurkan untuk pengidap necrophilia yang dapat membahayakan orang lain atau melakukan tindakan yang mengarah pada kekerasan seksual.
Obat antiandrogen bekerja dengan cara mengurangi hormon testosteron sehingga menurunkan dorongan seksual.
Terapi dengan nama lain cognitive behavioral therapy (CBT) merupakan terapi utama untuk mengobati nekrofilia atau penyimpangan seksual lainnya.
Terapi CBT pada nekrofilia bertujuan untuk mengurangi gairah seksual yang dianggap tidak pantas, termasuk pada mayat, dan meningkatkan gairah bercinta yang tepat terhadap pasangan dewasa.
Dalam CBT, psikolog juga melatih keterampilan sosial sehingga pasien dapat mengurangi masalah keintiman, mengambil keputusan yang lebih tepat, dan meningkatkan empati.
Berhubungan dengan mayat alias nekrofilia tergolong ke dalam penyimpangan seksual.
Para ahli hingga saat ini masih meneliti penyebab pasti nekrofilia. Konsumsi obat-obatan dan psikoterapi bisa membantu mengendalikan keinginan seksual pengidapnya.
Anda perlu berhati-hati dengan ancaman kekerasan yang bisa dilakukan pengidap nekrofilia berat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar