Artinya, tak semua orang yang termasuk sadomasokisme mau dan mampu berkompromi dengan aturan serta batasan dalam aktivitas BDSM.
Adakah manfaat dari praktik BDSM?

Sampai saat ini belum ada studi yang dapat mencari jawaban pasti penyebab dari BDSM.
Akan tetapi, menariknya, para ahli justru berpendapat bahwa praktik seksual ini memberikan manfaat kesehatan serta kedekatan suatu hubungan.
Berikut adalah beberapa manfaat yang mungkin bisa diperoleh dari aktivitas seksual BDSM:
1. Mengurangi stres
Salah satu manfaat kesehatan yang tak diduga dari BDSM adalah membantu mengurangi tingkat stres seseorang.
Manfaat BDSM yang satu ini ini setara seperti sehabis melakukan yoga atau latihan kardio.
Hal ini dikaji dalam sebuah studi dari Journal of Positive Sexuality. Studi tersebut meneliti sampel air liur dari partisipan sebelum dan sesudah melakukan praktik BDSM.
Hasilnya, terjadi pengurangan kadar kortisol pada tubuh partisipan. Perlu Anda ketahui bahwa hormon kortisol biasanya meningkat ketika seseorang merasa stres atau tertekan.
Tak hanya membuat Anda merasa lebih baik secara mental, kadar kortisol yang rendah juga dikaitkan dengan penurunan tekanan darah, sistem kekebalan tubuh yang membaik, serta terhindar dari risiko depresi.
2. Memperbaiki kesehatan mental
Manfaat lain yang niscaya bisa didapatkan dari praktik BDSM adalah kesehatan mental Anda akan terjaga.
Sebuah penelitian dari The Journal of Sexual Medicine mengungkapkan kemungkinan tersebut.
Penelitian tersebut mencari tahu kondisi kesehatan mental orang-orang yang menikmati aktivitas “liar” ini dengan cara meneliti kepribadian khas dari masing-masing orang.
Berdasarkan hasil studi tersebut diperoleh hasil bahwa orang-orang yang melakukan aktivitas seksual ini tidak memiliki gangguan psikologis seperti yang kebanyakan orang duga.
Ditambah lagi, partisipan dari studi ini juga merasa lebih aman dalam menjalani hubungan asmaranya.
Bahkan, penikmat BDSM merasa nyaman dalam membangun kesejahteraan mental dirinya, lebih berhati-hati dalam bertindak, serta terbuka dengan pengalaman baru.
3. Meningkatkan kualitas komunikasi dengan pasangan
Selain bermanfaat untuk kesehatan, BDSM juga diyakini dapat membantu Anda dan pasangan mempelajari cara terbaik untuk berkomunikasi secara terbuka, terutama mengenai urusan ranjang.
Praktik seksual ini dapat membuat Anda dan pasangan memahami cara mematuhi aturan, batasan, serta ekspektasi selama berhubungan seks.
Dengan kata lain, praktik seks ini dapat mendorong Anda dan pasangan untuk saling memahami dan menghargai satu sama lain.
Perlukah BDSM diobati?

Sejatinya, BDSM adalah preferensi seksual yang tidak akan merugikan orang lain dan diri sendiri selama masing-masing pihak melakukannya berdasarkan persetujuan bersama.
Namun, aktivitas seks yang satu ini berisiko membahayakan apabila salah satu pihak mulai melakukan tindakan yang merugikan.
Tindakan merugikan tersebut seperti memaksakan kehendak, menekan pasangannya, atau enggan berkomunikasi secara terbuka.
Jika tidak dilakukan sesuai aturan, beberapa pelaku praktik BDSM bisa saja memiliki kelainan seksual yang membutuhkan perhatian lebih lanjut.
Sebagai contoh, seseorang dengan kecenderungan sadomasokisme yang sulit dikendalikan dan hal tersebut mulai mengganggu kehidupannya sehari-hari.
Jadi, bila aktivitas BDSM sudah dirasa mengganggu kehidupan Anda atau pasangan, tidak dilakukan sesuai persetujuan, bahkan menimbulkan kekerasan seksual, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter atau psikolog.
Kelainan seksual yang tak terkendali atau parafilia umumnya dapat diatasi dengan terapi-terapi seperti berikut:
- Terapi perilaku kognitif atau CBT
- Psikoanalisis tradisional
- Hipnosis
Pada kasus yang lebih parah ketika pasien tidak dapat mengendalikan hasrat seksualnya, ia mungkin akan diberikan resp obat anti-androgen untuk mengurangi kadar testosteron dalam tubuhnya.
Kesimpulannya, meski masih dianggap hal yang tabu oleh masyarakat luas, ternyata BDSM bukanlah aktivitas seks yang berbahaya selama masih dilakukan sesuai dengan aturan dan batas yang wajar.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar