PrEP (pre-exposure prophylaxis) dikenal sebagai obat yang mampu mencegah HIV (human immunodeficiency virus). Obat ini biasanya dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang yang tinggal serumah dengan seseorang yang positif HIV. Ketahui lebih lanjut seputar obat PrEP dalam ulasan berikut.
Apa itu PrEP?
Obat PrEP (pre-exposure prophylaxis) adalah obat pencegah penularan infeksi bagi orang-orang yang berisiko tinggi tertular penyakit HIV dari hubungan seks atau penggunaan narkotika suntik.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), PrEP adalah kombinasi dua obat HIV yaitu tenofovir dan emtricitabine.
Berikut dua jenis obat PrEP yang dapat mencegah HIV.
- Truvada: untuk orang yang berisiko HIV dari hubungan seksual atau penggunaan narkoba suntikan.
- Descovy: untuk orang yang berisiko HIV dari hubungan seksual, kecuali orang yang terlahir sebagai wanita dan berisiko tertular dari hubungan seks vaginal.
PrEP mampu melindungi Anda secara maksimal dari virus HIV yang ditularkan melalui seks anal setelah 7 hari penggunaan.
Obat ini juga dapat melindungi Anda secara maksimal dari penularan HIV lewat seks vaginal dan penggunaan narkotika suntik setelah diminum 20 hari.
PrEP dapat ditoleriransi dengan baik oleh tubuh hingga 5 tahun penggunaan.
Siapa saja yang perlu minum obat ini?
PrEP tidak ditujukan untuk semua orang. Obat pencegah HIV ini ditujukan bagi orang yang tidak mengidap HIV, tetapi memiliki risiko tinggi tertular.
Planned Parenthood menyebutkan bahwa orang-orang yang berisiko tinggi tertular HIV dan membutuhkan obat pencegahan adalah sebagai berikut.
- Tidak rutin menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
- Memiliki pasangan seksual yang mengidap HIV.
- Memiliki pasangan seksual yang berisiko tinggi tertular HIV (mereka yang melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan orang lain atau memakai narkoba suntik).
- Melakukan seks anal atau vaginal dengan banyak pasangan, apalagi tanpa kondom.
- Mengalami penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore, atau sifilis.
- Melakukan pekerjaan terkait seks.
- Melakukan narkoba suntik, berbagi suntikan dengan orang lain, atau sedang melalui pengobatan atas penggunaan obat-obatan terlarang dalam enam bulan terakhir.
Jika Anda berisiko tinggi tertular HIV dan sedang hamil, mencoba untuk hamil, atau menyusui, Anda juga memerlukan PrEP untuk melindungi diri dan bayi dari HIV.
Selain itu, PrEP bisa diberikan kepada orang dewasa tanpa HIV yang memiliki berat badan paling tidak 35 kilogram (kg).
PrEP tidak sama dengan PEP (post-exposure prophylaxis). PEP adalah pengobatan jangka pendek untuk orang yang pernah terpapar HIV dalam 72 jam terakhir.
Sementara itu, PrEP adalah pil harian berkelanjutan untuk orang yang mungkin terkena HIV di masa yang akan datang.
Bagaimana aturan minum obat ini?
Anda perlu berkonsultasi dengan dokter jika merasa membutuhkan obat pencegah HIV ini. PrEP hanya dapat diresepkan oleh dokter dan dapat bekerja secara efektif jika diminum sesuai resep.
Anda dianjurkan untuk minum obat ini satu kali sehari guna mencegah penularan infeksi HIV dari pasangan yang positif HIV.
Namun, jika Anda berencana minum obat PrEP, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
- Sebelum mulai minum PrEP, Anda harus menjalani tes HIV untuk memastikan Anda tidak tertular virus ini.
- Selama mengonsumsi obat pencegah HIV ini, Anda harus melakukan konsultasi ke dokter setiap 3 bulan untuk kunjungan tindak lanjut (follow up), tes HIV, dan isi ulang resep.
- Tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan tentang pemeriksaan dan kunjungan tindak lanjut.
Anda bisa berhenti minum obat pencegah HIV ini dengan beberapa alasan berikut.
- Risiko paparan HIV menurun, misalnya Anda berhenti gonta-ganti pasangan seks atau tidak lagi menggunakan jarum suntik bersama-sama.
- Anda tidak ingin minum obat sesuai resep atau sering melupakannya.
- Anda mengalami efek samping yang mengganggu kesehatan.
- Tes darah menunjukkan tubuh Anda bereaksi secara negatif terhadap PrEP.
Jika Anda merasa harus menghentikan konsumsi obat pencegah HIV, konsultasikan dengan dokter tentang metode pencegahan lainnya.
Sementara itu, jika Anda ingin kembali mengonsumsi PrEP, segera beri tahu dokter. Anda mungkin memerlukan pemeriksaan HIV sebelum mulai minum obat PrEP kembali.
Apa saja efek samping obat pencegah HIV?
PrEP termasuk obat yang minim risiko efek samping sehingga aman untuk dikonsumsi jangka panjang. Adapun efek samping obat pencegah HIV ini yang paling umum adalah sebagai berikut:
- muntah,
- kehilangan nafsu makan, dan
- sakit kepala.
Bisakah hamil setelah minum PrEP?
Cara pencegahan HIV lainnya
Meski bertujuan untuk mencegah HIV, PrEP tidak otomatis 100% membuat Anda terbebas dari risiko HIV.
Kemanjuran obat ini diperkirakan hanya sekitar 92% untuk menurunkan risiko Anda tertular HIV.
Demi menjaga efektivitas PrEP, tetap penting bagi Anda dan pasangan untuk selalu mempraktikkan seks aman dengan pakai kondom.
Rutin minum PrEP dan selalu menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan pasangan yang positif HIV akan sangat membantu Anda untuk terhindar dari risiko penularan HIV.
Selain itu, penggunaan kondom dapat memberikan Anda perlindungan dari risiko penyakit menular seksual lainnya, seperti kencing nanah (gonore) atau klamidia.
Pasalnya, minum PrEP saja tidak akan melindungi Anda dari risiko penyakit kelamin. Tak lupa, penting juga menjalani tes HIV dan penyakit kelamin secara rutin bersama-sama.
Kesimpulan
- PrEP (pre-exposure prophylaxis) adalah obat untuk mencegah penularan infeksi bagi orang-orang yang berisiko tinggi tertular HIV dari hubungan seks atau penggunaan narkotika suntik.
- Obat ini dianjurkan untuk diminum sebanyak satu kali sehari guna mencegah penularan HIV dari pasangan yang positif HIV, tetapi pastikan berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
- Meski umumnya aman dikonsumsi, obat ini bisa menyebabkan efek samping, seperti muntah, kehilangan nafsu makan, dan sakit kepala.
[embed-health-tool-ovulation]