backup og meta

Cara Membaca Hasil Laboratorium Sesuai Jenis Pemeriksaan

Cara Membaca Hasil Laboratorium Sesuai Jenis Pemeriksaan
Cara Membaca Hasil Laboratorium Sesuai Jenis Pemeriksaan

Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk menegakkan diagnosis suatu kondisi. Untuk pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi, pemeriksaan laboratorium rutin dilakukan untuk memantau perkembangan penyakit. Lantas, bagaimana cara membaca hasil laboratorium sendiri?

Cara membaca hasil pemeriksaan laboratorium

Tes laboratorium biasanya memeriksa sampel darah, urine, cairan, atau jaringan tubuh untuk mengetahui kondisi kesehatan.

Setelah pengambilan, sampel akan dikirim ke lab dan diperiksa oleh tenaga kesehatan. Hasil laboratorium bisa diperoleh di hari yang sama, tapi ada juga yang baru bisa didapatkan beberapa hari setelah pemeriksaan.

Lantas, bagaimana cara membaca hasil laboratorium? Berikut penjelasannya sesuai dengan jenis pemeriksaan yang Anda ambil.

1. SGOT/SGPT

Pemeriksaan SGOT/SGPT merupakan pemeriksaan enzim hati yang dilakukan untuk menilai fungsi dan mendeteksi kerusakan pada hati.

Kehadiran kedua zat ini dalam aliran darah berfungsi sebagai indikator kesehatan hati. Kadar SGPT dan SGOT yang seimbang merupakan indikator penting kesehatan organ. 

Biasanya Anda diminta melakukan pemeriksaan ini jika muncul gejala kerusakan hati, seperti hepatitis atau efek samping obat.

Untuk orang dewasa, berikut hasil pemeriksaan laboratorium SGOT/SGPT normal.

  • SGOT (AST): 5 – 40 U/L.
  • SGPT (ALT): 7 – 56 U/L.

2. Pemeriksaan darah lengkap

Tes darah adalah pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk menilai kondisi dan komponen darah seseorang. 

Tes ini sering disebut juga dengan complete blood count (CBC). Berikut hasil pemeriksaan darah lengkap yang termasuk angka normal.

  • Jumlah eritrosit (RBC): pria 4,7 – 6,1 juta sel/μL, wanita 4,2 – 5,4 juta sel/μL.
  • Hemoglobin (Hb): pria: 13,8 – 17,2 g/dL, wanita 12,1 – 15,1 g/dL.
  • Hematokrit: pria 40 – 52%, wanita 36 – 48%.
  • Jumlah leukosit (WBC): 4.500 – 11.000 sel/μL.
  • Trombosit (platelet): 150.000 – 450.000 sel/μL.
  • MCV (mean corpuscular volume): 80 – 100 fL.
  • MCH (mean corpuscular hemoglobin): 27 – 33 pg.
  • MCHC (mean corpuscular hemoglobin concentration): 32 – 36 g/dL.

Hasil laboratorium di atas bisa menunjukkan suatu kondisi tertentu jika lebih rendah atau lebih tinggi. 

Misalnya, hasil leukosit yang lebih tinggi dapat menunjukkan adanya peradangan, sedangkan hasil yang lebih rendah bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem imun.

3. Ureum atau kreatinin

Tes ureum dan kreatinin adalah pemeriksaan darah yang digunakan untuk menilai fungsi ginjal. 

Kedua zat ini merupakan produk limbah yang dikeluarkan dari tubuh melalui urine, dan kadar yang tinggi dalam darah bisa menandakan adanya masalah pada ginjal.

Berikut hasil laboratorium angka normal untuk tes ureum dan kreatinin.

  • Ureum: 7 – 20 mg/dL.
  • Kreatinin: pria 0,7 – 1,3 mg/dL, wanita: 0,6 – 1,1 mg/dL.

Jika kedua hasil (ureum dan kreatinin) tinggi, hal ini bisa menunjukkan adanya gangguan pada fungsi ginjal.

Jika hanya salah satu yang tinggi, dokter akan menilai kondisi lain yang memengaruhinya, seperti dehidrasi atau konsumsi makanan tinggi protein.

4. Albumin dan globulin

Proses pengambilan sampel tes darah

Tes albumin dan globulin adalah bagian dari pemeriksaan darah yang digunakan untuk menilai kadar protein dalam tubuh, terutama yang diproduksi oleh hati. 

Pemeriksaan ini membantu mendeteksi gangguan pada hati, ginjal, dan sistem imun.

Hasil laboratorium nilai normal albumin untuk orang dewasa yaitu 3,5 – 5,0 g/dL. Kadar albumin tinggi bisa disebabkan oleh dehidrasi. 

Sementara itu, kadar albumin yang rendah bisa menandakan adanya kondisi seperti berikut ini.

  • Penyakit hati (seperti sirosis atau hepatitis).
  • Penyakit ginjal (albumin keluar melalui urine).
  • Malnutrisi atau kekurangan asupan protein.
  • Peradangan kronis.
  • Luka bakar parah.

5. Gula darah sewaktu (GDS)

Tes gula darah sewaktu (GDS) adalah pemeriksaan kadar gula (glukosa) dalam darah yang dilakukan kapan saja, tanpa harus berpuasa terlebih dahulu. 

Tes ini berguna untuk mengetahui kadar gula darah secara acak dan sering digunakan untuk skrining atau diagnosis awal diabetes.

Berikut kisaran hasil laboratorium nilai normal dan abnormal untuk GDS.

  • Normal : <140 mg/dL.
  • Prediabetes: 140 – 199 mg/dL.
  • Diabetes: ≥ 200 mg/dL.

Jika hasil GDS tinggi, dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis dan menentukan penanganan yang tepat.

6. Tes urine

Tes urine atau urinalisis  adalah pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk menganalisis sampel urine. 

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi berbagai kondisi kesehatan, seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, diabetes, dan gangguan metabolik.

Dikutip dari UCSF Health, pemeriksaan urine mencakup tiga aspek utama, yaitu pemeriksaan fisik urine, pemeriksaan kimiawi, dan pemeriksaan mikroskopis.

Urine yang sehat umumnya berwarna kuning jernih dengan pH 4,5 – 8,0 dan urobilinogen (hasil pemecahan bilirubin) 0,1 – 1 mg/dL.

Selain itu, urine yang normal tidak mengandung protein, glukosa, keton, leukosit, darah, nitrit, dan bakteri.

7. Tes kolesterol

Tes kolesterol adalah pemeriksaan darah yang dilakukan untuk mengukur kadar lemak (lipid) dalam darah, termasuk kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida. 

Tes ini penting untuk menilai risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan terkait pembuluh darah.

Berikut ini beberapa jenis pemeriksaan kolesterol dan nilai normal dalam pemeriksaan.

  • Kolesterol total: < 200 mg/dL.
  • Low-density lipoprotein (LDL): < 100 mg/dL.
  • High-density lipoprotein (HDL): pria > 40 mg/dL, wanita > 50 mg/dL.
  • Trigliserida: < 150 mg/dL.

Apabila kolesterol total, LDL, dan trigliserida tinggi, risiko penyakit jantung dan stroke meningkat.

Membaca hasil pemeriksaan laboratorium memerlukan pemahaman terhadap komponen tes dan konteks kesehatan. 

Sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan pemahaman yang tepat dan akurat mengenai hasil tes.

Ringkasan

  • Hasil pemeriksaan laboratorium meliputi beberapa jenis, seperti tes SGOT/SGPT untuk menilai fungsi hati, tes darah lengkap untuk mengevaluasi kondisi darah, serta tes ureum dan kreatinin untuk memeriksa fungsi ginjal.
  • Ada juga tes albumin dan globulin yang menilai kadar protein tubuh, serta gula darah sewaktu (GDS) untuk mengetahui kadar gula darah secara acak.
  • Tes urine dilakukan untuk mendeteksi gangguan pada ginjal dan saluran kemih, sedangkan tes kolesterol menilai risiko penyakit jantung dan stroke.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

professional, C. C. medical. (2025). What Blood Tests Detect Heart Problems? Retrieved 14 March 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/16792-blood-tests-to-determine-risk-of-coronary-artery-disease

How to Understand Your Lab Results: MedlinePlus Medical Test. (n.d.). Retrieved 14 March 2025, from https://medlineplus.gov/lab-tests/how-to-understand-your-lab-results/

professional, C. C. medical. (2025). Complete Blood Count (CBC) Test. Retrieved 14 March 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/4053-complete-blood-count

Creatinine Test: MedlinePlus Medical Test. (n.d.). Retrieved 14 March 2025, from https://medlineplus.gov/lab-tests/creatinine-test/

Total Protein and Albumin/Globulin (A/G) Ratio : MedlinePlus Medical Test. (n.d.). Retrieved 14 March 2025, from https://medlineplus.gov/lab-tests/total-protein-and-albumin-globulin-a-g-ratio/

Glucose Test. (2024). Retrieved 14 March 2025, from https://www.ucsfhealth.org/medical-tests/blood-sugar-test

Urinalysis. (2023). Retrieved 14 March 2025, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/urinalysis/about/pac-20384907

Cholesterol test. (2025). Retrieved 14 March 2025, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/cholesterol-test/about/pac-20384601

Advani, S. D., Polage, C. R., & Fakih, M. G. (2021). Deconstructing the urinalysis: A novel approach to diagnostic and antimicrobial stewardship. Antimicrobial stewardship & healthcare epidemiology : ASHE, 1(1), e6. https://doi.org/10.1017/ash.2021.167

Versi Terbaru

24/03/2025

Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

7 Pilihan Laboratorium Cek Gula Darah di Jakarta dan Biayanya

6 Pemeriksaan Laboratorium untuk Mendiagnosis Thalasemia


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan