Jika hasil MCV rendah dan penyebabnya bukan defisiensi besi, kemungkinan penyebabnya adalah thalasemia.
2. Blood smear
Blood smear adalah sampel darah yang diuji pada slide laboratorium yang diberi perlakuan khusus.
Pada pemeriksaan ini, petugas laboratorium akan melakukan pemeriksaan dengan mikroskop untuk melihat ukuran, bentuk, dan jumlah berbagai jenis sel darah.
Pada pengidap thalasemia, hasil pemeriksaan akan menunjukkan sel darah merah yang lebih kecil dari normal. Sel darah merah juga mungkin akan tampak, seperti:
- lebih pucat dari normal,
- memiliki ukuran dan bentuk yang beragam,
- penyebaran hemoglobin tidak merata, dan
- memiliki nukleus.
3. Pengamatan zat besi
Pemeriksaan ini mengukur berbagai aspek penyimpanan dan penggunaan zat besi dalam tubuh.
Pengamatan zat besi dimaksudkan untuk membantu menentukan apakah kekurangan zat besi adalah penyebab anemia seseorang.
Perlu diketahui, Cleveland Clinic menyebutkan bahwa defisiensi zat besi bukan penyebab anemia pada pengidap thalasemia.
Pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk membantu memantau tingkat kelebihan zat besi pada seseorang dengan thalasemia.
4. Pemeriksaan elektroforesis hemoglobin
Pemeriksan ini menilai jenis dan jumlah relatif hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah. Tes ini juga bisa digunakan untuk mencari jenis hemoglobin yang tidak normal.
Tak hanya itu, elektroforesis hemoglobin pun bisa dijadikan sebagai alat untuk memeriksa dan mendiagnosis thalasemia beta, salah satu jenis thalasemia.
Pemeriksaan ini digunakan untuk skrining hemoglobin pada bayi baru lahir dan skrining pada orangtua yang berisiko tinggi mengalami kelainan hemoglobin.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar