backup og meta

10 Penyakit dari Kucing yang Bisa Menular ke Manusia

10 Penyakit dari Kucing yang Bisa Menular ke Manusia

Tentu menyenangkan rasanya saat Anda asyik bermain dengan kucing. Namun, perlu diketahui bahwa terdapat beberapa penyakit yang dapat menyebar melalui cakaran atau gigitan kucing. Lantas, apa saja penyakit dari kucing ke manusia yang perlu diwaspadai?

Ragam penyakit kucing yang bisa menular ke manusia

Seperti hewan pada umumnya, tubuh kucing juga merupakan tempat bagi banyak patogen atau mikroorganisme berbahaya, termasuk virus, bakteri, parasit, hingga jamur.

Tidak hanya anak bulu alias anabul yang berisiko terkena penyakit kucing, kondisi ini juga bisa berdampak bagi Anda yang sering berinteraksi dengan mereka.

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit dari kucing yang umumnya bisa menular ke manusia.

1. Cat scratch disease

Cat scratch disease adalah penyakit akibat infeksi bakteri Bartonella henselae. Kucing biasanya terjangkit bakteri ini melalui gigitan kutu atau kucing lain. 

Penyakit ini bisa menular ke manusia dari cakaran, gigitan, atau jilatan kucing. Gejala umumnya muncul selama 1–3 minggu, lalu membaik sendiri atau setelah minum obat antibiotik.

Beberapa gejala cat scratch disease yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut.

  • Muncul benjolan atau luka lepuh pada kulit yang terkena gigitan atau cakaran kucing.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening pada selangkangan, siku, ketiak, leher, atau dekat area yang terkena cakaran atau gigitan.
  • Demam, sakit kepala, penurunan nafsu makan, ruam, dan badan lesu.

2. Campylobacteriosis

Campylobacteriosis adalah infeksi bakteri Campylobacter yang umumnya hidup dalam saluran pencernaan kucing. 

Anda bisa terinfeksi bakteri ini bila tidak mencuci tangan setelah menyentuh feses kucing atau menyentuh bulu kucing dan barang-barang yang terkontaminasi.

Infeksi Campylobacter menimbulkan gejala berupa demam, sakit perut, dan diare. Gejala bisa timbul pada hari ke-2 sampai ke-5 setelah infeksi dan akan berlangsung selama 1 minggu.

3. Kurap

Penyakit kurap atau juga disebut ringworm disebabkan oleh infeksi beberapa jenis jamur yang hidup di tanah, kulit manusia, dan kulit hewan peliharaan, termasuk kucing. 

Adapun, jamur penyebab penyakit kulit pada kucing ini berasal dari spesies Microsporum canis dan Trichophyton mentagrophytes.

Anda bisa tertular penyakit ini dari kontak langsung dengan hewan. Gejala utama kurap adalah munculnya benjolan kering dan bersisik dengan tepi kemerahan. 

Penyakit ini dapat Anda atasi dengan obat antijamur berbentuk krim, sampo, atau tablet minum.

4. Cryptosporidiosis

Cryptosporidiosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Cryptosporidium spp. 

Penyebaran penyakit dari kucing ke manusia ini terjadi melalui kontak dengan feses, meminum air yang terkontaminasi feses, atau saat menyentuh mulut setelah memegang kucing.

Gejala utama dari cryptosporidiosis yaitu diare berair yang disertai sakit perut, kram perut, mual, dan muntah. Gejala ini bisa berlangsung 1–2 minggu dan akan membaik dengan sendirinya.

5. Salmonellosis

bakteri salmonella

Salmonellosis adalah penyakit akibat infeksi bakteri Salmonella. Penyakit ini cenderung terjadi pada bayi dan anak-anak yang hidup berdampingan dengan kucing.

Selain menular melalui konsumsi bahan makanan yang terkontaminasi, infeksi bakteri ini dapat berpindah ke tubuh saat anak bermain dengan kucing.

Orang yang terkena penyakit ini dapat mengalami gejala, seperti demam, diare, dan sakit perut. 

Gejala salmonellosis umumnya mulai muncul 6 jam sampai 4 hari setelah infeksi terjadi, lalu akan berangsur membaik setelah 4–7 hari.

6. Scabies 

Sarcoptes scabiei atau tungau penyebab scabies kucing ini bisa berpindah ke tubuh manusia melalui kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi.

Namun, penyakit scabies kucing tidak menular ke manusia. Hal ini karena tungau pada kucing tidak mampu bertahan hidup atau berkembang biak pada tubuh manusia.

Biarpun masuk ke dalam tubuh, tungau hanya akan menimbulkan gejala ringan, meliputi:

  • rasa gatal tidak tertahankan, 
  • iritasi dan ruam kemerahan, 
  • benjolan pada kulit, dan 
  • kulit kering.

Umumnya, gejala di atas muncul di bagian lengan bawah, dada bawah, perut, dan paha. Iritasi ini muncul akibat reaksi kulit Anda terhadap tungau dan fesesnya.

Risiko scabies kucing pada manusia

Iritasi kulit akibat scabies kucing bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri pada kulit. Studi dalam Journal of Clinical and Diagnostic Research (2013) menyebut iritasi kulit terus-menerus akibat tungau bisa memicu infeksi bakteri Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus

7. Toxoplasmosis 

Toxoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Manusia bisa terinfeksi melalui kontak dengan feses kucing yang terkontaminasi.

Infeksi parasit ini dapat menimbulkan gejala mirip flu, seperti demam, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Penyakit dari kucing ke manusia ini paling berisiko selama masa kehamilan. Infeksi Toxoplasma pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi lahir mati (stillbirth).

8. Rabies

Rabies adalah penyakit infeksi lyssavirus yang memengaruhi sistem saraf. Infeksi virus ini bisa menular dari kucing ke manusia melalui gigitan.

Tidak hanya itu, penularan rabies pada manusia juga bisa terjadi melalui cakaran atau sentuhan dengan air liur kucing yang terinfeksi. 

Gejala rabies pada manusia awalnya meliputi demam, sakit kepala, dan kesemutan di lokasi gigitan. Gejala awal ini umumnya akan berlangsung selama 2–10 hari. 

Jika tidak segera diobati, virus rabies dapat menginfeksi sistem saraf. Pada kondisi ini, penyakit rabies sudah tergolong fatal dan sering kali berujung pada kematian.

9. Infeksi cacing

infeksi cacing pita

Beberapa jenis cacing pada kucing, seperti cacing gelang atau cacing tambang, bisa menular ke manusia melalui kontak dengan tanah atau feses kucing yang terkontaminasi.

Kebiasaan bertelanjang kaki dan menginjak tempat-tempat yang terkontaminasi memudahkan telur dan larva cacing untuk masuk ke kulit manusia.

Beberapa gejala cacingan pada manusia yakni demam, kelelahan, anemia, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, hingga buang air besar berdarah.

Penyakit ini bisa Anda cegah dengan rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan makanan dan lingkungan, serta rutin memberi obat cacing pada kucing peliharaan.

10. Giardiasis

Giardiasis adalah infeksi usus yang disebabkan oleh parasit Giardia lamblia. Penyakit ini dapat menular dari kucing ke manusia melalui sumber air yang terkontaminasi feses kucing. 

Setelah masuk ke tubuh manusia, parasit dapat menginfeksi dan menyebabkan gejala, seperti diare, kram perut, perut kembung, mual, dan kelelahan hebat.

Gejala giardiasis dapat muncul 7–14 hari setelah Anda terinfeksi. Penyakit ini umumnya dapat sembuh sendiri dalam beberapa minggu dan tidak memicu komplikasi serius.

Anda perlu mewaspadai penularan penyakit dari kucing ke manusia. Segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami gejala yang tidak wajar setelah digigit atau dicakar oleh kucing.

Ketika memelihara kucing, sangat penting untuk memberikan vaksinasi dan memeriksakan kondisi kesehatan peliharaan Anda secara berkala dengan dokter hewan.

Kebiasaan ini akan menjaga anabul agar selalu sehat dan melindungi seluruh anggota keluarga dari risiko penularan penyakit dari hewan peliharaan.

Kesimpulan

  • Penyakit dari kucing bisa menular ke manusia lewat cakaran, gigitan, sentuhan, atau kontak dengan feses kucing.
  • Beberapa penyakit ini meliputi cat scratch disease, ringworm, scabies, salmonellosis, toxoplasmosis, rabies, infeksi cacing, dan giardiasis.
  • Penting untuk memeriksa kesehatan kucing secara berkala serta menjaga kebersihan untuk mencegah penularan penyakit dari kucing ke manusia.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cats. (2024). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved August 6, 2024, from https://www.cdc.gov/healthy-pets/about/cats.html

Zoonotic disease: What can I catch from my cat? (2023). Cornell University College of Veterinary Medicine. Retrieved August 6, 2024, from https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-institutes/cornell-feline-health-center/health-information/feline-health-topics/zoonotic-disease-what-can-i-catch-my-cat

Ringworm in cats. (n.d.). VCA Animal Hospitals. Retrieved August 6, 2024, from https://vcahospitals.com/know-your-pet/ringworm-in-cats

Rabies in cats. (n.d.). VCA Animal Hospitals. Retrieved August 6, 2024, from https://vcahospitals.com/know-your-pet/rabies-in-cats

Cat scratch fever: Causes, symptoms & treatment. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved August 6, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23537-cat-scratch-fever

Campylobacter infection: Causes, symptoms, management, prevention. (2024). Cleveland Clinic. Retrieved August 6, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15251-campylobacter-infection

Salmonella infection. (2022). Mayo Clinic. Retrieved August 6, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/salmonella/symptoms-causes/syc-20355329

Giardia infection (giardiasis). (2022). Mayo Clinic. Retrieved August 6, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/giardia-infection/symptoms-causes/syc-20372786

Toxoplasmosis. (2022). Mayo Clinic. Retrieved August 6, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/toxoplasmosis/symptoms-causes/syc-20356249

Cryptosporidiosis. (2019). Johns Hopkins Medicine. Retrieved August 6, 2024, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/cryptosporidiosis

Bandi, K. M., & Saikumar, C. (2013). Sarcoptic mange: a zoonotic ectoparasitic skin disease. Journal of clinical and diagnostic research : JCDR, 7(1), 156–157. https://doi.org/10.7860/JCDR/2012/4839.2694

Versi Terbaru

19/08/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

7 Obat Kucing Mencret yang Manjur untuk Atasi Diare

Psstt... Hewan Peliharaan Kesayangan Bisa Ketularan Penyakit dari Anda!


Ditinjau secara medis oleh

drh. Hevin Vinandra Louqen

Kesehatan Hewan · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 19/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan