backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

7 Jenis Cacing pada Kucing yang Menyebabkan Penyakit

Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen · Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 03/11/2023

7 Jenis Cacing pada Kucing yang Menyebabkan Penyakit

Cacingan merupakan salah satu penyakit pada kucing yang umum terjadi. Dalam beberapa kasus, infeksi cacing pada kucing dapat ditularkan ke manusia. Oleh karena itu, mengetahui jenis-jenis cacing yang menginfeksi kucing adalah hal yang penting. Simak ulasan jenis cacing pada kucing beserta cara penularannya.  

Jenis cacing yang menginfeksi kucing

Kucing cacingan merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing. Cacing dapat masuk ke tubuh kucing melalui makanan yang telah terkontaminasi. 

Selain itu, memakan hewan lain seperti tikus yang telah terinfeksi juga bisa menyebabkan penularan cacing pada kucing. 

Ada berbagai macam cacing yang dapat menginfeksi kucing, mulai dari cacing yang menimbulkan gejala yang ringan hingga penyebab infeksi serius. Berikut ini daftarnya.

1. Cacing gelang

cacing pada kucing

Cacing roundworm atau cacing gelang adalah parasit usus yang paling sering menginfeksi kucing.  

Dua jenis cacing gelang yang umumnya ditemukan pada kucing adalah Toxocara cati dan Toxocara leonina.

Kucing dapat terinfeksi melalui makanan yang terkontaminasi feses yang mengandung telur atau cacing gelang. Jenis cacing ini juga bisa masuk ke tubuh kucing ketika tikus yang terinfeksi dimainkan atau dimakan oleh kucing.

Cacing gelang juga menular dari induk ke anak kucing melalui air susu. Ini merupakan jalur penularan yang paling umum yang membuat anak kucing rentan cacingan.

Sebagian besar kucing yang terinfeksi jenis cacing ini umumnya akan mengalami gejala muntah, penurunan berat badan, bulu kusam, dan menyebabkan perut kucing membesar

2. Cacing tambang

Cacing tambang yang umum menyerang kucing yaitu Ancylostoma tubaeforme dan Uncinaria stenocephala. Jenis cacing ini menempel pada lapisan dinding usus dan memakan darah inangnya. 

Penyebaran jenis cacing ini dapat melalui makanan terkontaminasi yang ditelan kucing. Cacing tambang juga menginfeksi kucing dewasa melalui kulit.

Kucing yang tinggal di lingkungan dengan iklim hangat dan lembap umumnya berisiko tinggi untuk terinfeksi cacing tambang. 

Gejala yang dapat muncul apabila anabul terinfeksi hookworms dapat berupa lemas, batuk, sesak napas, dan kucing mencret dengan feses berwarna gelap seperti teh. Bahkan, dalam kasus yang berat, kucing mungkin perlu mendapatkan transfusi darah. 

3. Cacing pita

Cacing pita dalam usus

Cacing pita memiliki bentuk pipih menyerupai butiran beras dan hidup di saluran pencernaan kucing. Jenis cacing pita yang umumnya menginfeksi kucing adalah Dipylidium caninum dan Taenia taeniaeformis

Dipylidium caninum ditularkan pada kucing melalui kutu. Penularan ini terjadi apabila kucing tidak sengaja menelan larva kutu kucing yang telah terinfeksi oleh cacing, misalnya saat menjilat bulu kucing.

Sementara itu, Taenia taeniaeformis ditularkan pada kucing melalui hewan pengerat, seperti tikus yang memakan telur cacing pita. 

Kucing yang terinfeksi oleh cacing pita bisa tidak menunjukkan gejala tertentu. Namun, cacing pita pada kucing umumnya mudah dideteksi melalui feses atau bulu kucing.

4. Cacing cambuk

Cacing cambuk atau dikenal dengan istilah whipworms merupakan parasit usus yang menginfeksi area sekum, yakni bagian yang menghubungkan usus halus dan usus besar pada kucing. 

Jenis cacing cambuk yang umumnya ditemukan pada kucing adalah Trichuris felis. Untungnya, sebagian besar infeksi cacing ini tidak menimbulkan masalah yang serius pada kucing. 

Dalam kebanyakan kasus, kucing yang terinfeksi oleh cacing ini juga tidak menunjukkan gejala apapun.  Namun, infeksi cacing ini mungkin dapat menyebabkan kucing mengalami diare berdarah, penurunan berat badan, dan dehidrasi. 

Kucing dapat terinfeksi oleh cacing ini melalui kotoran atau makanan yang telah terkontaminasi whipworms.

5. Cacing jantung

Heartworms atau cacing jantung adalah jenis cacing yang hidup di jantung, paru-paru, serta pembuluh darah kucing. Jenis cacing jantung yang menginfeksi kucing adalah Dirofilaria immitis.

Cacing ini dapat menginfeksi organ-organ di tubuh dan mengakibatkan kerusakan. Jika tidak segera ditangani, infeksi cacing ini dapat berakibat kematian pada kucing.

Cacing ini dapat menginfeksi kucing melalui nyamuk. Heartworm betina dewasa yang hidup di tubuh hewan terinfeksi akan menghasilkan bayi cacing yang disebut mikrofilaria. 

Bayi cacing ini akan beredar di aliran darah. Ketika seekor nyamuk menghisap darah hewan yang terinfeksi, maka larva cacing akan ikut terbawa pada nyamuk dan menginfeksi kucing.

Dikutip dari American Heartworm Society, tanda infeksi heartworm dapat berupa batuk, asma, muntah, kurang nafsu makan dan penurunan berat badan. Terkadang, kucing juga dapat mengalami kesulitan berjalan, pingsan atau kejang. 

6. Cacing perut

Seperti namanya, cacing perut hidup pada perut dan organ pencernaan kucing. Penularan cacing ini dapat berasal dari muntahan kucing atau hewan lain yang telah terinfeksi atau serangga terinfeksi yang dimakan kucing. 

Jenis stomach worm yang dapat menginfeksi kucing adalah Ollanulus tricuspis dan Physaloptera. Kedua jenis cacing ini akan tumbuh menjadi cacing dewasa dan terus berkembang biak di tubuh kucing. 

Kucing yang terinfeksi oleh O.tricuspis dapat menyebabkan gejala berupa muntah, peningkatan produksi lendir lambung, penurunan berat badan, dan anoreksia.

Sementara itu, Physaloptera lebih jarang ditemukan dibandingkan dengan O.tricuspisKucing yang terinfeksi jenis cacing ini juga dapat menyebabkan kucing tidak mau makan hingga muntah. 

Infeksi cacing Physaloptera pada kucing lebih jarang terjadi dibandingkan infeksi Ollanulus. Kedua jenis cacing tidak menular pada manusia.

Cacing kucing yang bisa menginfeksi manusia

  • Cacing gelang menular melalui tanah atau pasir yang terkontaminasi kotoran kucing.
  • Cacing tambang menular melalui kontak kulit, misalnya ketika berjalan di tanah atau pasir yang terkontaminasi feses kucing.

7. Cacing paru-paru

Lungworm atau cacing paru-paru adalah parasit yang menyebabkan gangguan pernapasan parah pada kucing. 

Jenis cacing paru-paru yang paling sering ditemukan pada kucing adalah Capillaria aerophila dan Aelurostrongylus abstrusus. Parasit ini dapat menyebabkan kucing mengalami gejala berupa batuk dan sesak napas. 

Kucing dapat terinfeksi cacing paru ketika meminum air atau memakan hewan yang telah terinfeksi oleh cacing. 

Larva cacing yang masuk ke tubuh kucing akan keluar dari usus melalui aliran darah. Kemudian, cacing akan menuju paru-paru dan berkembang biak. 

Jika tidak segera diatasi, infeksi cacing paru dapat menyebabkan komplikasi masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penumpukan cairan di paru-paru (pneumonia). 

Itulah beberapa jenis cacing yang dapat menginfeksi kucing. Pada beberapa kasus, infeksi cacing dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Oleh karena itu, apabila Anda melihat ciri-ciri kucing sakit akibat infeksi cacing, sebaiknya segera hubungi dokter hewan untuk penanganan lebih lanjut. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

drh. Hevin Vinandra Louqen

Kesehatan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 03/11/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan