6. Jerawat
Jerawat pada kucing disebabkan oleh area folikel rambut yang tersumbat oleh minyak (sebum) dan sel-sel kulit mati. Hal ini umumnya berdampak pada area dagu dan bibir kucing.
Penyakit kulit pada kucing ini mungkin tampak seperti bintik-bintik hitam. Namun, area tersebut dapat terlihat memerah atau membengkak bila bakteri berkembang biak di dalamnya.
7. Stud tail
Stud tail ditandai oleh pembesaran kelenjar minyak pada pangkal ekor kucing. Saat kelenjar ini membesar, sebum di dalamnya akan menekan folikel dan menyebabkan kerontokan bulu kucing.
Kondisi ini juga menyebabkan bulu sekitar ekor terlihat berminyak dan dipenuhi kerak kehitaman.
Secara umum, stud tail lebih sering terjadi pada kucing jantan dewasa, khususnya pada kucing yang tidak dimandikan secara teratur.
8. Reaksi alergi
Paparan alergen atau zat pemicu alergi juga berpotensi menimbulkan reaksi alergi pada kucing.
Kucing bisa alergi terhadap makanan atau obat yang sedang dikonsumsinya. Selain itu, alergen juga dapat berasal dari lingkungan, seperti debu, serbuk sari, jamur, tungau, dan kutu.
Reaksi alergi bisa menimbulkan masalah kulit pada kucing, seperti gatal, ruam, dan bulu rontok. Kondisi ini terkadang disertai mata berair, diare, muntah, atau bahkan asma.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar