backup og meta

10 Penyakit yang Umum Menyerang Kucing dan Perlu Anda Ketahui

10 Penyakit yang Umum Menyerang Kucing dan Perlu Anda Ketahui

Tidak berbeda dengan hewan peliharaan lainnya, kucing dapat terkena penyakit, baik karena infeksi jamur, bakteri, maupun virus. Simak daftar penyakit pada kucing beserta gejala dan pengobatannya berikut ini. 

Macam-macam penyakit pada kucing

Memelihara kucing memang tidak mudah. Selain memperhatikan makanannya, Anda juga perlu mengetahui perawatan yang tepat ketika kucing sakit.

Ada beberapa penyakit yang umum menyerang kucing. Anda bisa menyimak informasi berikut untuk mengetahui jenis penyakit, gejala, serta pengobatan yang tepat.

1. Kutu kucing

kutu pada kucing

Kutu parasit bisa hidup dengan cara mengisap darah kucing. Kutu yang bersarang di bulu kucing bisa menyebabkan gatal sehingga kucing sering garuk-garuk.

Ada pun gejala lain kutu kucing yaitu:

  • bulu rontok,
  • kulit kemerahan dan iritasi,
  • luka pada kulit akibat garukan, dan
  • butir mirip pasir di kulit dan bulu kucing.

Anda bisa dengan mudah mengetahui jika kucing terkena kutu karena biasanya kutu dan telurnya mudah terlihat pada bulu kucing.

Salah satu cara membasmi kutu kucing adalah dengan memandikan kucing menggunakan sampo antikutu secara rutin.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mengetahui perawatan yang tepat bagi kucing Anda. 

2. Cacingan

Penyakit cacingan terjadi akibat kucing mengonsumsi makanan kotor, terkontaminasi bakteri, atau hewan lain seperti tikus.

Gejala penyakit cacingan, meliputi:

  • penurunan berat badan,
  • perut buncit,
  • ditemukan cacing di feses kucing, serta
  • bulu kasar, kusam, kusut, dan mudah rontok.

Untuk mengobati penyakit ini, dokter hewan umumnya akan memberikan terapi obat cacing untuk membunuh cacing di tubuh kucing.

3. Ringworm

Ringworm merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit kucing yang menular ke anak atau orang dewasa.

Penularan biasanya terjadi melalui kontak langsung pada area kulit yang terbuka atau pada benda yang telah terkontaminasi, seperti karpet, alas tidur, atau sikat.

Gejala penyakit ini umumnya bervariasi pada kucing, tapi gejala yang umum terjadi antara lain:

  • bulu rontok,
  • kulit iritasi,
  • sering menggaruk, dan
  • muncul ruam pada bagian telinga, wajah, kaki, serta ekor.

Pada kucing yang sehat, ringworm atau kurap umumnya dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih tiga bulan tanpa perlu pengobatan khusus.

Akan tetapi, pengobatan dapat mempersingkat durasi infeksi pada kucing.

Dokter hewan biasanya akan memberikan pengobatan berupa obat topikal, seperti larutan kapur sulfur dan sampo miconazole untuk menyembuhkan ringworm

4. Feline panleukopenia virus (FPV)

Feline panleukopenia virus adalah penyakit menular pada kucing yang disebabkan oleh infeksi feline parvovirus.

Mengutip situs American Veterinary Medical Association, anak kucing paling rentan untuk terinfeksi virus ini.

Penularan penyakit ini dapat melalui sentuhan langsung dengan urine, feses, atau cairan hidung dari kucing lain yang telah terinfeksi.

Gejala penyakit ini dapat berupa:

  • muntah,
  • demam,
  • tidak mau makan atau minum,
  • lemas,
  • diare, dan
  • penurunan berat badan.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit ini.

Penanganan yang diberikan biasanya bertujuan untuk meringankan gejala yang dialami kucing, seperti memberikan obat-obatan untuk mengatasi gejala kucing muntah dan diare.

5. Infeksi saluran pernapasan atas

Infeksi saluran pernapasan (ISPA) pada kucing terjadi akibat infeksi bakteri atau virus. Patogen ini dapat ditularkan ke sesama kucing melalui air liur saat bersin, batuk, atau saat makan bersama di wadah yang sama.

Ciri-ciri kucing sakit akibat penyakit ISPA, di antaranya:

  • bersin,
  • hidung berair,
  • batuk,
  • demam,
  • kehilangan nafsu makan,
  • bernapas dengan mulut terbuka, dan
  • keluarnya cairan hidung berwarna bening.

Jika tanda-tanda di atas dialami oleh kucing peliharaan Anda, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan. 

Pasalnya, jika tidak segera ditangani kondisi ini mungkin akan bertambah parah dan berisiko mengalami komplikasi seperti pneumonia.

Biasanya, dokter akan memberikan obat-obatan serta menyarankan untuk melakukan karantina guna mencegah penularan penyakit. 

6. Diare

kucing kencing darah

Diare merupakan salah satu penyakit umum yang dialami kucing. Penyakit ini dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya alergi, peradangan pada saluran pencernaan, intoleransi makanan, atau infeksi bakteri.

Gejalanya berupa perubahan pada konsistensi feses dan frekuensi buang air yang lebih sering. Penyakit ini umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh seiring berjalannya waktu. 

Akan tetapi, jika diare tidak kunjung reda setelah dua hari, disertai berkurangnya nafsu makan dan muntah, atau kucing tidak mau makan sama sekali, sebaiknya segera periksakan ke dokter hewan.

7. Feline calicivirus (FCV)

Penyakit feline calicivirus (FCV) adalah penyakit menular yang menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan dan mulut kucing.

Virus ini paling sering ditularkan melalui kontak langsung dengan air liur, cairan hidung, serta kotoran kucing yang telah terinfeksi.

Gejala yang mungkin timbul, antara lain:

  • bersin,
  • pilek,
  • demam,
  • sariawan pada lidah dan mulut,
  • badan lesu, serta
  • berkurangnya nafsu makan.

Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat membantu menyembuhkan infeksi virus ini.

Biasanya, pengobatan dilakukan untuk meredakan gejala, misalnya menggunakan alat uap atau obat tetes hidung untuk membersihkan lendir di hidung kucing.

8. Konjungtivitis atau infeksi mata

Infeksi mata atau konjungtivitis merupakan salah satu penyakit mata pada kucing yang umum terjadi. 

Kondisi ini dapat terjadi karena infeksi bakteri, alergi, iritasi, atau akibat terdapat kotoran yang menyumbat mata.

Penyakit ini dapat menyerang satu mata atau kedua mata. Gejalanya dapat berupa:

  • mata merah,
  • mata berair,
  • kelopak mata bengkak,
  • berkedip lebih sering dari biasanya,
  • sering menggosok mata atau wajah, dan
  • berkurangnya nafsu makan.

Kondisi ini tergolong ringan dan dapat sembuh dengan cepat melalui perawatan dari dokter. Untuk pengobatannya, dokter hewan umumnya akan memberikan obat tetes mata khusus. 

9. Feline infectious peritonitis (FIP)

Kucing sakit ke dokter

Kondisi ini terjadi karena infeksi virus bernama feline coronavirus. Coronavirus yang menimpa kucing berbeda dari virus COVID-19 yang menyerang manusia.

Virus ini paling sering menginfeksi saluran pernapasan bagian atas (hidung dan tenggorokan) atau saluran pencernaan seperti usus.

Penyakit ini merupakan penyakit yang umum diderita oleh kucing di seluruh dunia. Gejalanya pun bervariasi, tapi tanda awal munculnya penyakit ini antara lain:

  • diare,
  • demam,
  • lesu,
  • berkurangnya nafsu makan, dan
  • sesak napas.

Sayangnya, hingga sekarang belum ada pengobatan yang sesuai untuk menyembuhkan penyakit ini.

Namun, Anda dapat melakukan pencegahan dengan perawatan kucing ke dokter secara rutin, termasuk vaksin pada kucing peliharaan.

10. Infeksi saluran kencing bagian bawah

Feline lower urinary tract disease (FLUTD) merupakan penyakit yang menyerang kandung kemih atau saluran kencing pada kucing.

Kondisi ini biasanya membuat kucing merasa kesakitan saat harus buang air kecil.

Penyakit infeksi saluran kencing ini terjadi karena berbagai hal, misalnya infeksi bakteri, luka pada saluran kemih, adanya batu atau kristal yang menyumbat, hingga stres.

Gejala dari penyakit ini antara lain:

  • mengejan saat buang air kecil,
  • buang air kecil dalam jumlah sedikit,
  • kesakitan saat buang air kecil,
  • buang air kecil di luar litter box, dan
  • terdapat darah pada urine.

Pengobatan penyakit ini biasanya dengan mengangkat sumbatan pada saluran kencing dengan menggunakan alat khusus. Selain itu, dokter hewan biasanya akan memberikan obat antibiotik.

Nah, itulah beberapa penyakit pada kucing yang perlu Anda ketahui. Jika terdapat pertanyaan mengenai gejala penyakit yang dialami oleh kucing, jangan ragu untuk tanyakan langsung kepada dokter hewan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Common Cat Diseases. (2023). Retrieved 18 September 2023, from https://www.aspca.org/pet-care/cat-care/common-cat-diseases 

Fleas and flea control in cats | International Cat Care. (2023). Retrieved 18 September 2023, from https://icatcare.org/advice/fleas-and-flea-control-in-cats/ 

Diarrhea (2023). Cornell Feline Health Center. Retrieved 18 September 2023, from https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-

Conjunctivitas in Cats (2023). PDSA. Retrieved 18 September 2023, from https://www.pdsa.org.uk/pet-help-and-advice/pet-health-hub/conditions/conjunctivitis-in-cats 

Feline lower urinary tract disease. (2023). Retrieved 18 September 2023, from https://www.avma.org/resources/pet-owners/petcare/feline-lower-urinary-tract-disease 

Feline panleukopenia. (2023). American Veterinary Medical Association. Retrieved 22 September 2023, from https://www.avma.org/resources-tools/pet-owners/petcare/feline-panleukopenia 

Feline Parvovirus (FPV). (n.d) Cats Protection Veterinary Guide. Retrieved 22 September 2023, from https://www.cats.org.uk/media/1034/vg05

Feline Calicivirus (2023). Baker Institute for Animal Health. Retrieved 22 September 2023, from https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-institutes/baker-institute/our-research/feline-calicivirus 

Feline infectious peritonitis (FIP).(2022). International Cat Care. Retrieved 22 September 2023, from https://icatcare.org/advice/feline-infectious-peritonitis-fip/ 

Worms in Cat. (2023). Cats Protection. Retrieved 22 September 2023, from https://www.cats.org.uk/help-and-advice/health/worms

Versi Terbaru

27/10/2023

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh drh. Hevin Vinandra Louqen

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

10 Penyakit dari Kucing yang Bisa Menular ke Manusia

Scabies Kucing pada Manusia, Apakah Bisa Menular?


Ditinjau secara medis oleh

drh. Hevin Vinandra Louqen

Kesehatan Hewan · None


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 27/10/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan