Keracunan yang disebabkan oleh Clostridium botulinum dapat diobati dengan pemberian antitoksin. Kasus botulisme yang parah memerlukan perawatan suportif, terutama penggunaan ventilator, yang mungkin diperlukan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Antibiotik tidak diperlukan, kecuali dalam kasus botulisme yang terjadi dari luka terbuka. Vaksin botulisme ada, tetapi jarang digunakan karena efektivitasnya belum sepenuhnya dievaluasi dan telah menunjukkan efek samping negatif.
Pada seseorang yang keracunan bisa ular, akan diberikan obat untuk meningkatkan sistem imun, dan kadang ditambah dengan epinefrin jika menunjukkan reaksi alergi. Kemudian, pemantauan kondisi akan dilakukan, baik untuk menjaga luka tetap bersih dan pemberian suntik tetanus. Antibiotik mungkin juga diresepkan.
Sementara pada kasus keracunan asap pembakaran, pengobatan lini pertama adalah dengan pemberian oksigen yang dapat diterapkan dengan tabung hidung, masker, atau melalui tabung ke tenggorokan. Bila pasien memiliki tanda dan gejala masalah saluran napas bagian atas, kemungkinan besar mereka akan diintubasi.
Berbeda dengan orang yang keracunan jamur, tim medis biasanya akan mengatasi kondisi ini dengan memberikan obat antihistamin, kortikosteroid, dan obat tambahan lainnya untuk meringankan peradangan.
Selain pengobatan yang disebutkan di atas, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan medis lainnya sesuai dengan tingkat keparahan yang dialami pasien.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar