backup og meta

Hilang Keseimbangan tapi Tidak Pusing, Ini 8 Penyebabnya

Hilang Keseimbangan tapi Tidak Pusing, Ini 8 Penyebabnya

Keseimbangan tubuh yang baik dibutuhkan setiap orang untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tubuh yang tidak seimbang biasanya diikuti dengan gejala pusing atau sakit kepala. Lalu, apa penyebab kondisi hilang keseimbangan tapi tidak pusing?

Penyebab hilang keseimbangan tapi tidak pusing

Keseimbangan badan adalah kemampuan untuk menjaga postur tubuh kembali ke posisi semula setelah tubuh bergerak. 

Bila tubuh tidak seimbang, Anda rentan mengalami cedera akibat terjatuh, terpeleset, atau tersandung.

Berikut beberapa penyebab hilang keseimbangan tapi tidak pusing.

1. Masalah telinga dalam

Telinga tidak hanya berfungsi sebagai indera pendengar saja, tapi juga bertanggung jawab atas keseimbangan tubuh. 

Di telinga bagian dalam, terdapat sebuah rongga yang berisi cairan dan sensor keseimbangan. 

Ketika terjadi infeksi atau penyakit telinga dalam, cairan dan sensor keseimbangan akan terganggu sehingga tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik. 

Jadi, sensor keseimbangan di dalam telinga tidak dapat meneruskan sinyal pada otak untuk mengendalikan gerakan tubuh, sehingga Anda mudah jatuh. 

2. Mempunyai otot-otot yang lemah

Orang yang sudah memasuki masa usia lanjut rata-rata mempunyai keseimbangan yang buruk.

Seiring bertambahnya usia, otot-otot tubuh mulai melemah akibat massa otot yang berkurang.

Bila massa otot terjaga, otot tubuh akan tetap kuat sehingga mampu menahan beban dan tekanan. Hal ini membuat tubuh tetap seimbang.

Itulah mengapa lansia sering hilang keseimbangan dan jatuh meskipun tidak merasa pusing.

Melemahnya otot tubuh juga bisa terjadi pada orang yang mengalami penurunan berat badan drastis.

3. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

obat penyebab hilang keseimbangan tapi tidak pusing

Hilang keseimbangan tapi tidak pusing terkadang juga disebabkan oleh efek samping dari penggunaan obat. 

Beberapa obat bisa membuat Anda mengantuk dalam beberapa menit setelah mengonsumsinya. 

Rasa kantuk ini membuat keseimbangan Anda menurun sehingga mudah jatuh. 

Tidak hanya itu, beberapa jenis obat yang dikonsumsi dalam jangka waktu panjang juga meningkatkan risiko penurunan kepadatan mineral tulang Anda. 

Efek samping obat ini mengurangi kemampuan tulang untuk menopang tubuh sehingga Anda rentan kehilangan keseimbangan.

Risiko kehilangan keseimbangan dapat lebih besar jika Anda mengonsumsi lebih dari satu jenis obat dalam satu waktu. 

Mengutip situs Harvard Health Publishing, inilah beberapa jenis obat yang bisa mengganggu keseimbangan tubuh.

  • Anticemas, seperti benzodiazepin.
  • Obat untuk tekanan darah, seperti alpha-blockers, ACE inhibitor, angiotensin-receptor blockers, dan beta-blockers.
  • Insulin.
  • Glipizide.
  • Antispasmodik.
  • Antihistamin.
  • Difenhidramin.
  • Nitrat.
  • Digoxin.
  • Obat vasodilator.
  • Antiaritmia.
  • Opioid.
  • Glyburide.
  • Antiradang nonsteroid.
  • Obat sedatif dan hipnotik.

4. Rematik

Rematik juga merupakan salah satu penyebab tubuh sering merasa oleng, tapi Anda tidak pusing. Kondisi ini muncul akibat adanya peradangan pada sendi tubuh. 

Dalam hal ini, rematik atau artritis rematoid terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel sehat pada sendi-sendi Anda. Hal ini membuat sendi meradang, kaku, dan nyeri. 

Lama-kelamaan, kondisi ini menyebabkan kerusakan pada sendi, tulang rawan, dan tulang lain di sekitarnya.

Nyeri sendi tentu membuat Anda merasa kesulitan untuk berdiri tegap dan berjalan stabil. 

Harus ke dokter apa saat mengalami gangguan keseimbangan?

Jika Anda mengalami gangguan keseimbangan, dokter umum biasanya akan menyarankan Anda untuk menemui dokter spesialis THT atau ahli saraf guna menemukan solusi dan penyebab mengenai masalah yang dialami.

5. Osteoporosis

Osteoporosis juga bisa menyebabkan hilang keseimbangan tapi tidak pusing. Mengapa demikian? 

Osteoporosis adalah penyakit yang menyebabkan berkurangnya kepadatan mineral tulang.

Hal ini membuat tulang rapuh dan tak lagi kuat untuk menopang beban tubuh, baik saat berdiam maupun bergerak.

Mengutip studi terbitan Journal of The Formosan Medical Association (2014), orang dengan osteoporosis cenderung memiliki otot yang lemah. Hal ini membuat Anda sering merasa oleng dan jatuh.

Tulang bungkuk atau kifosis pun kerap ditemukan pada orang dengan osteoporosis. Hal ini membuat tulang dan sendi pada punggung sangat tertekan sehingga Anda sulit menjaga keseimbangan.

6. Neuropati perifer

Neuropati perifer adalah kerusakan saraf yang terjadi pada bagian otak dan sumsum tulang belakang atau saraf tepi.

Kondisi ini membuat bagian tangan dan kaki menjadi lebih lemah.

Lemahnya anggota gerak ini membuat Anda sulit mengatur gerakan tubuh sehingga Anda kehilangan keseimbangan dan jatuh. 

Tidak heran bila ini menjadi penyebab hilang keseimbangan tapi tidak pusing.

Neuropati perifer sering dijumpai oleh pengidap diabetes lantaran gula darah yang terlalu tinggi bisa merusak saraf.

Selain itu, kondisi ini melemahkan dinding pembuluh darah yang mengantarkan zat gizi dan oksigen ke saraf.

7. Saraf kejepit

saraf kejepit penyebab hilang keseimbangan tapi tidak pusing

Saraf terjepit atau radikulopati tentu bisa membuat Anda sering merasa oleng.

Biasanya, tubuh menjadi tidak seimbang bila saraf terjepit terjadi pada tulang belakang. Lantas, mengapa hal ini terjadi?

Saraf terlalu tertekan oleh tulang, tulang rawan, atau otot di sekitarnya. Tekanan ini bisa membuat saraf terganggu.

Gejala yang bisa Anda rasakan mulai dari nyeri, kesemutan, hingga otot di bagian punggung yang melemah. 

Menahan rasa sakit sekaligus otot yang lemas berlebih inilah yang membuat tubuh sulit seimbang.

8. Mielopati

Mielopati adalah cedera sumsum tulang belakang akibat adanya tekanan tulang belakang akibat:

  • cedera, 
  • gangguan autoimun, atau 
  • penyakit pada sumsum tulang belakang, seperti penyempitan area sekeliling sumsum atau spinal stenosis.

Kondisi ini membuat fungsi saraf sepanjang tulang belakang pun terganggu dan sinyal dari saraf otak ke kaki dan tangan pun bermasalah.

Akibatnya, keseimbangan badan terganggu. Anda juga terlihat lebih ceroboh dan kesulitan menggerakan telapak tangan dan kaki. 

Memang, tumor otak merupakan penyebab yang bisa membuat Anda mudah jatuh dan sulit seimbang. Meski begitu, ini biasanya diikuti dengan rasa pusing.

Hilang keseimbangan tapi tidak pusing biasanya muncul akibat masalah pada bagian saraf, tulang, atau sendi. 

Namun, ada pula beberapa penyebab lain yang bisa membuat Anda sering merasa oleng, mulai dari penyakit telinga hingga minum obat tertentu.

Segera ke dokter bila Anda merasakan sakit kepala tak tertahankan, cedera akibat jatuh, dan sulit beraktivitas sehari-hari.

Kesimpulan

Ada berbagai macam penyebab kehilangan keseimbangan tapi tidak pusing, seperti mengalami masalah pada telinga bagian dalam, efek samping obat-obatan, melemahnya otot, rematik, atau neuropati perifer.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Inner ear and balance. (2022). Retrieved 15 July 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dizziness/multimedia/inner-ear-and-balance/img-20006286

U.S. Department of Health and Human Services. (n.d.). Four types of exercise can improve your health and physical ability. National Institute on Aging. Retrieved 15 July 2024, from https://www.nia.nih.gov/health/four-types-exercise-can-improve-your-health-and-physical-ability

Ludwig, O. (2017). Interrelationship between postural balance and body posture in children and adolescents. Journal of Physical Therapy Science, 29(7), 1154-1158. doi: 10.1589/jpts.29.1154

Muscle strength and balance are important for healthy joints. (2016). Retrieved 15 July 2024, from https://uihc.org/health-topics/muscle-strength-and-balance-are-important-healthy-joints

Rheumatoid arthritis. (2018). Retrieved 15 July 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/rheumatoid-arthritis

How medications can affect your balance – Harvard Health. (2015). Retrieved 15 July 2024, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/how-medications-can-affect-your-balance

Hsu, W., Chen, C., Tsauo, J., & Yang, R. (2014). Balance control in elderly people with osteoporosis. Journal of The Formosan Medical Association, 113(6), 334-339. doi: 10.1016/j.jfma.2014.02.006

Kyphosis. (2022). Retrieved 15 July 2024, from https://intermountainhealthcare.org/services/neurosciences/conditions/kyphosis/

Pinched nerve – Symptoms and causes. (2022). Retrieved 15 July 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pinched-nerve/symptoms-causes/syc-20354746

Meghan Murphy, M. D. (2022, June 20). Off balance? may be a nerve condition. Mayo Clinic Health System. Retrieved 15 July 2024, from https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/feeling-off-balance-a-nerve-condition-may-be-to-blame

Myelopathy. (2022). Retrieved 15 July 2024, from https://www.pennmedicine.org/for-patients-and-visitors/patient-information/conditions-treated-a-to-z/myelopathy

Versi Terbaru

18/07/2024

Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Mengenal Gejala Rematik atau Rheumatoid Arthritis pada Orang Dewasa dan Anak

Atasi Gejala Saraf Kejepit di Leher yang Mengganggu dengan 5 Cara Ini


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 18/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan