backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Tulang Rawan, Termasuk Jenis, Fungsi dan Gangguan yang Mungkin Terjadi

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Mengenal Tulang Rawan, Termasuk Jenis, Fungsi dan Gangguan yang Mungkin Terjadi

    Pernahkah Anda mendengar tentang tulang rawan? Tulang rawan adalah jaringan penghubung pada berbagai bagian tubuh. Sebelum menjadi tulang, tubuh manusia tersusun dari tulang rawan. Seiring pertumbuhan, tulang rawan perlahan akan berubah menjadi tulang biasa. Namun, ada pula yang bertahan dan membentuk beberapa bagian tubuh, seperti daun telinga. Berikut penjelasan mengenai tipe, fungsi dan berbagai masalah kesehatan pada tulang rawan.

    Jenis-jenis dari tulang rawan

    Tulang rawan adalah jaringan penghubung yang keras, tetapi fleksibel dan bisa Anda temukan pada berbagai bagian tubuh. Jika menyentuh ujung hidung atau bagian luar telinga, maka seperti itulah tekstur dari jaringan penghubung ini. Jaringan ini terdiri dari air dan zat berbentuk gel yang disebut sebagai matriks.

    Berikut adalah beberapa tipe dari tulang rawan, yaitu:

    1. Hialin

    Hialin adalah jenis tulang rawan yang paling banyak Anda temukan pada tubuh. Jenis ini bisa Anda temukan pada laring, hidung, iga, dan trakea. Jaringan penghubung ini memiliki tekstur yang lentur dan elastis. Meski begitu, hialin bisa menahan tekanan hingga pada batasan tertentu.

    Selain pada organ-organ tubuh tersebut, hialin juga bisa Anda temukan sebagai lapisan permukaan tulang, biasanya melapisi persendian dan berfungsi sebagai bantalan. Anda juga bisa menyebutnya sebagai tulang rawan artikular.

    Hialin adalah tulang rawan yang memiliki banyak serat kolagen yang dapat menambah kekuatannya sendiri. Meski begitu, hialin justru termasuk sebagai jenis yang paling lemah jika dibandingkan dengan jenis lainnya.

    2. Elastis

    Jenis berikutnya adalah tulang rawan elastis yang biasanya akan dengan mudah Anda temukan pada telinga atau pada epiglotis yang berlokasi di dalam tenggorokan. Selain itu, jenis yang satu ini juga bisa Anda temukan pada hidung dan trakea.

    Tipe elalstis terdiri dari matriks yang mengandung banyak serat elastis dan kolagen tipe II. Tak heran jika tekstur dari tulang ini cenderung kenyal.

    3. Fibrosa

    Jenis dari jaringan penghubung yang terakhir ini dapat Anda temukan pada bantalan khusus yang disebut sebagai menisci. Akan tetapi, Anda juga bisa menemukannya pada tulang belakang sebagai vertebrae. Bantalan ini tentu sangat penting untuk mengurangi gesekan antar sendi, seperti yang mungkin terjadi pada lutut.

    Dari jenis-jenis lainnya, dokter menyebut bahwa jenis yang satu ini tergolong yang paling kuat. Apalagi, tipe ini memiliki lapisan serat kolagen yang tebal dan kuat.

    Fungsi dari tulang rawan

    fungsi tulang rawan

    Berikut adalah beberapa fungsi dari jaringan penghubung yang satu ini:

    • Membantu tulang bergerak tanpa menyebabkan timbulnya gesekan.
    • Memberikan bentuk pada bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung dan telinga.
    • Memberikan perlindungan pada tulang demi mencegah tulang bertabrakan satu dengan yang lainnya.
    • Menyokong tubuh pada anak-anak saat belum berganti menjadi tulang biasa.

    Masalah kesehatan yang mungkin menyerang tulang rawan

    Ada beberapa masalah kesehatan atau penyakit yang dapat mengganggu fungsi dari jaringan penghubung ini, yaitu:

    1. Chondromalacia patellae

    Ini adalah penyakit yang menyerang tulang rawan pada area lutut atau Anda bisa menyebutnya sebagai nyeri lutut. Chondromalacia patellae adalah kondisi saat terjadi pelunakan dan kerusakan pada jaringan tulang lunak yang terdapat di bawah tempurung lutut.

    Rasa sakit yang Anda rasakan biasanya terjadi saat tulang lutut dan tulang paha saling bergesekan. Kondisi ini biasanya terjadi karena Anda menggunakan lutut terlalu berlebihan, khususnya dalam aktivitas fisik yang intens seperti berolahraga.

    Biasanya, orang yang rentan mengalami kondisi ini adalah yang memiliki berat badan berlebih, pernah mengalami cedera pada area tersebut, atlit lari, sepeda, pemain sepak bola, dan para remaja perempuan.

    2. Kostokondritis

    Kostokondritis adalah peradangan pada tulang rawan yang menghubungkan iga ke tulang payudara. Rasa sakit yang muncul bisa jadi karena kostokondritis menimbulkan rasa sakit yang serupa seperti serangan jantung atau berbagai penyakit jantung lainnya.

    Biasanya, selain rasa sakit, akan muncul pembengkakan yang menyertainya. Meski begitu, tidak ada penyebab pasti dari kostokondritis. Oleh sebab itu, pengobatan untuk mengatasi penyakit ini lebih fokus terhadap mengurangi rasa sakit sambil menunggu hingga kondisi Anda semakin membaik.

    Kostokondritis adalah kondisi yang bersifat permanen. Artinya, penyakit ini bisa hilang dengan sendirinya seiring waktu. Sayangnya, kondisi ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau bahkan lebih.

    3. Osteoarthritis

    Salah satu jenis dari radang sendi ini terjadi saat tulang rawan yang berfungsi melindungi sekaligus menjadi bantalan tulang semakin menipis seiring waktu. Sebenarnya, osteoarthritis bisa terjadi pada persendian mana saja, tetapi kondisi ini paling sering menyerang persendian pada area tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang.

    Saat mengalami kondisi ini, tidak hanya rasa sakit, Anda akan mengalami pembengkakan, hingga kesulitan menggerakkan persendian yang terdampak.  Anda bisa mengatasi atau meredakan gejala dari kondisi ini. Akan tetapi Anda tidak bisa mengatasi persendian atau tulang rawan yang telah mengalami kerusakan.

    Oleh sebab itu, cegah kondisi ini dengan rutin berolahraga, menjaga berat badan tetap ideal, dan menjalani pengobatan untuk memperlambat progres penyakit.

    4. Akondroplasia

    Menurut National Center of Advancing Translational Sciences, akondroplasia adalah masalah kesehatan yang mencegah tulang rawan berubah menjadi tulang dewasa. Hal ini menyebabkan dwarfisme atau tinggi berada di bawah rata-rata, pergerakan siku yang terbatas, ukuran kepala yang lebih besar, hingga jari yang berukuran kecil.

    Bahkan, tak hanya itu saja, akondroplasia dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Contoh, gangguan pernapasan, obesitas, infeksi telinga yang terus-menerus muncul, dan lordosis atau salah satu jenis kelainan tulang belakang.

    Orang yang mengalami kondisi ini mungkin mengalami pertumbuhan motorik yang lebih lambat dari orang seusianya. Akan tetapi kondisi ini tidak memengaruhi fungsi kognitifnya. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan menjalani pengobatan, tindakan operasi untuk mengatasi kelainan tulang belakang dan gangguan muskuloskeletal lain yang menyertai.

    5. Kondroma

    Kondroma adalah munculnya tumor yang terbuat dari tulang rawan. Sebenarnya, masalah ini tergolong jarang. Biasanya, tumor jinak ini tumbuh secara bertahap pada sinus dan tulang yang terdapat pada tengkorak. Namun, kondroma juga bisa terjadi pada tangan, kaki, lengan atas, paha, dan tulang iga.

    Jika kondisi ini terbentuk pada rongga sumsum tulang belakang, Anda bisa menyebutnya sebagai ekondroma. Namun, jika terbentuk pada permukaan tulang, Anda bisa menyebutnya sebagai kondroma periosteal.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan