backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Gangguan Keseimbangan

Ditinjau secara medis oleh dr. Femmy Widya Silvy · General Practitioner · Klinik Mutiara


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 15/12/2022

Gangguan Keseimbangan

Gangguan keseimbangan mungkin terdengar sepele, tetapi dampaknya bisa sangat serius bagi kesehatan. Pada kasus yang parah, kondisi ini bisa mengakibatkan cedera hingga patah tulang.

Apa itu gangguan keseimbangan?

Gangguan keseimbangan adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh terasa goyah. Tidak hanya saat berdiri, gangguan ini juga dapat dirasakan saat duduk dan berbaring.

Ketika berdiri, duduk, atau berbaring, tubuh akan terasa seperti bergerak, berputar, maupun melayang. Sementara saat berjalan, Anda merasa seperti hendak jatuh.

Tanda dan gejala gangguan keseimbangan

sakit kepala sebabkan gangguan keseimbangan

Gejala gangguan keseimbangan pada masing-masing orang mungkin akan berbeda. Namun, kondisi ini memiliki beberapa gejala yang cukup umum.

Berikut sejumlah gejala yang dapat menjadi tanda Anda mengalami masalah keseimbangan.

  • Pusing atau sensasi seperti berputar di kepala.
  • Ruangan terasa berputar, padahal Anda sedang berdiri diam.
  • Linglung.
  • Pandangan kabur.
  • Kepala kliyengan.
  • Telinga berdenging.
  • Tubuh terasa melayang.
  • Tubuh terasa goyang ketika berjalan.
  • Jatuh atau perasaan seperti hendak jatuh.
  • Rasa ingin pingsan.

Kondisi di atas tidak selalu menjadi tanda Anda mengalami masalah keseimbangan. Untuk mencari tahu kondisi yang mendasarinya, segera periksakan diri ke dokter saat Anda merasakan gejalanya.

Penyebab gangguan keseimbangan

Gangguan keseimbangan biasanya akan muncul dengan sendirinya seiring pertambahan usia. Selain itu, beberapa kondisi medis juga dapat berkontribusi dalam berkembangnya kondisi ini.

Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut sejumlah kondisi yang berpotensi mengakibatkan masalah keseimbangan.

  • Labirinitis: peradangan pada bagian dalam telinga (labirin) yang berfungsi mengirimkan suara ke otak dan mengatur keseimbangan.
  • Vestibular neuritis: peradangan pada saraf vestibulocochlear di dalam telinga yang membantu menjaga keseimbangan tubuh.
  • Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV): endapan pada bagian dalam telinga yang mengganggu keseimbangan tubuh.
  • Penyakit Meniere: gangguan kronis pada bagian dalam telinga yang mengakibatkan vertigo (perasaan berputar pada kepala) dan masalah keseimbangan.
  • Neuroma akustik: tumor jinak yang tumbuh dan berkembang pada saraf keseimbangan penghubung antara bagian dalam telinga dan otak (vestibular).
  • Persistent postural-perceptual dizziness (PPPD): perasaan goyah yang muncul akibat aktivitas di sekitar (misalnya keramaian).
  • Penyakit yang menyerang sistem saraf: seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson.
  • Penyakit kardiovaskular: gangguan pada jantung dan pembuluh darah dapat menyebabkan kepala kliyengan, pusing, hingga rasa ingin pingsan.
  • Hipotensi ortostatik: tekanan darah rendah turun dengan cepat saat bangun dari duduk atau berbaring.
  • Neuropati perifer: kerusakan saraf tepi di luar otak dan sumsung tulang belakang yang bisa berpengaruh terhadap keseimbangan.
  • Sakit kepala: khususnya migrain.
  • Motion sickness: mabuk perjalanan, baik darat, udara, maupun laut.

Bagaimana tubuh menjaga keseimbangan?

terapi rehabilitasi vestibular

Keseimbangan pada tubuh manusia terjadi sebagai hasil kerjasama dari beberapa organ.

1. Sensor pada leher, anggota gerak bawah, dan dada

Sensor ini berperan dalam mengirimkan informasi menuju otak saat tubuh melakukan gerakan. Selain mengendalikan gerakan, otak akan turut menjaga keseimbangan tubuh.

2. Mata

Mata memiliki sel kerucut dan sel batang yang sensitif terhadap cahaya. Dua sel inilah yang berperan dalam mengirimkan sinyal elektrik kepada otak lewat saraf optik saat mata melihat objek. 

Otak lalu bertugas untuk mengartikan objek tersebut. Banyaknya sinyal elektrik yang diterima otak memperkuat persepsi tubuh tentang objek yang dilihatnya dan membantu menjaga keseimbangan.

3. Cairan pada saluran semisirkular telinga

Telinga terdiri dari saluran yang memiliki cairan di dalamnya. Ketika Anda bergerak, cairan dalam saluran semisirkular akan bergerak menuju rumah siput (koklea) untuk mengirimkan pesan menuju otak. 

Saat Anda menolehkan kepala dengan cepat, otak dengan segera melanjutkan pesan tersebut menuju otot. Otot kemudian akan menjaga keseimbangan tubuh dan mata untuk tetap fokus. 

Komplikasi gangguan keseimbangan

Gangguan keseimbangan dapat membuat orang yang mengalaminya jatuh tersungkur. Pada beberapa orang, kondisi tersebut mungkin tidak mengakibatkan masalah berarti.

Namun, tak sedikit juga orang yang cedera akibat jatuh karena masalah keseimbangan. Pada kasus yang parah, Anda berisiko mengalami patah tulang. Apalagi jika Anda jatuh dalam posisi yang salah.

Diagnosis gangguan keseimbangan

Gangguan keseimbangan bisa didiagnosis lewat sejumlah tes. Selain pemeriksaan fisik, berikut serangkaian tes yang biasa dilakukan dokter untuk mendiagnosis masalah ini.

  • MRI atau CT scan.
  • Tes pendengaran.
  • Electronystagmogram (ENG).
  • Videonystagmography (VNG).
  • Vestibular evoked myogenic potential (VEMP).
  • Posturografi.
  • Kuisioner terkait keseimbangan.

Lewat diagnosis yang tepat, dokter dapat mencari tahu penyebab masalah keseimbangan. Dengan begitu, penanganan bisa dilakukan sesuai kondisi medis yang mendasarinya.

Cara mengatasi gangguan keseimbangan

Cara mengatasi gangguan keseimbangan harus disesuaikan dengan penyebabnya. Namun, dokter biasanya akan menyarankan terapi rehabilitasi vestibular.

Terapi rehabilitasi vestibular membantu Anda untuk mendapatkan kembali keseimbangan tubuh. Terapi ini juga membantu mengelola rasa goyang akibat pusing.

Fakta seputar gangguan keseimbangan

  • Terjadi saat tubuh terasa goyah, baik saat berbaring, duduk, berdiri, maupun berjalan.
  • Gejalanya mulai dari tubuh terasa goyang, pandangan kabur, perasaan seperti hendak jatuh, hingga rasa ingin pingsan.
  • Risikonya akan meningkat seiring pertambahan usia, tetapi juga bisa dipengaruhi kondisi medis tertentu.
  • Cara mengatasinya harus sesuai dengan penyebabnya, tetapi bisa dibantu secara umum dengan terapi rehabilitasi vestibular.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Femmy Widya Silvy

General Practitioner · Klinik Mutiara


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 15/12/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan