backup og meta

7 Jus untuk Autoimun yang Bisa Anda Coba di Rumah

7 Jus untuk Autoimun yang Bisa Anda Coba di Rumah

Pengidap penyakit autoimun perlu menyesuaikan pola makan agar tidak memperparah gejala yang dialaminya. Sejumlah jus dan ramuan untuk autoimun dapat Anda coba untuk membantu mengatasi peradangan pada tubuh.

Ragam jus dan ramuan untuk penyakit autoimun

Sistem kekebalan tubuh yang berbalik menyerang tubuh akan memicu berbagai jenis penyakit autoimun, seperti diabetes tipe 1, lupus, dan kolitis ulseratif.

Oleh karena itu, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk melakukan diet autoimmune protocol (AIP) atau juga dikenal sebagai diet penyakit autoimun

Salah satu menu dalam diet autoimun yaitu jus atau bahan-bahan alami lain. Berikut ini beberapa rekomendasi yang mudah untuk Anda coba di rumah.

1. Jus brokoli dan apel

manfaat brokoli

Brokoli mungkin jarang Anda konsumsi dalam bentuk jus. Namun, kombinasi antara sayuran cruciferous dan apel faktanya baik untuk penyakit autoimun.

Sayuran yang masih bersaudara dengan kubis dan kembang kol ini kaya akan sulforaphane, senyawa antioksidan yang memiliki sifat anti-inflamasi (antiradang).

Sulforaphane bekerja dengan mengurangi kadar sitokin dan nuclear factor-kappaB (NF-κB). Keduanya merupakan beberapa contoh protein yang mendorong terjadinya peradangan dalam tubuh.

Agar rasanya makin segar, coba tambahkan juga potongan apel ke dalam jus autoimun ini.

Buah apel kaya akan kandungan vitamin C, pektin, dan polifenol. Berbagai kandungan tersebut juga memiliki efek anti-inflamasi dan mendukung perkembangan bakteri baik dalam usus.

2. Jus buah beri

Buah beri merujuk pada jenis buah-buahan berukuran kecil, tidak berbiji, dan berair, seperti stroberi, rasberi, maupun bluberi.

Kombinasi ketiga buah beri ini tentu baik dijadikan jus untuk Anda yang mengidap autoimun.

Pasalnya, buah beri merupakan sumber antioksidan yang disebut antosianin. Senyawa ini punya efek anti-inflamasi untuk mengurangi gejala yang Anda alami.

Sebuah studi dalam jurnal Molecules (2021) menyebutkan bahwa antosianin berpotensi mencegah rheumatoid arthritis melalui penelitian pada objek tikus.

Senyawa ini bekerja dengan mengurangi pembentukan sitokin dan stres oksidatif di dalam tubuh.

3. Jus alpukat

Jus alpukat menjadi favorit banyak kalangan. Selain rasanya enak, jus ini juga mengenyangkan dan padat gizi.

Alpukat kaya akan berbagai zat gizi penting yang tubuh butuhkan, seperti vitamin C, vitamin E, kalium, magnesium, serat, dan lemak tak jenuh tunggal.

Nah, kombinasi antioksidan dan lemak tak jenuh tunggal yang sehat ini dapat meredam respons peradangan dalam tubuh Anda.

Itu sebabnya, menambahkan jus alpukat ke dalam diet dapat membantu mengatasi dan meredakan gejala penyakit autoimun.

4. Rebusan kunyit dan lada hitam

Selain menggunakan buah-buahan, Anda bisa membuat ramuan untuk autoimun dari bahan-bahan lainnya yang cukup mudah ditemukan di rumah.

Rebusan kunyit dalam lada hitam tidak hanya menghangatkan, tetapi juga bermanfaat karena mengandung senyawa antiperadangan yang kuat.

Sebagai contoh, studi dalam jurnal Clinical Nutrition (2015) menunjukkan bahwa senyawa kurkumin dalam kunyit mampu membantu mengurangi peradangan terkait diabetes dan artritis.

Sementara itu, piperin dalam lada hitam membantu meningkatkan penyerapan senyawa kurkumin dalam tubuh.

5. Kaldu tulang

kaldu untuk mpasi

Kaldu tulang yang berasal dari ayam maupun sapi dapat membantu meredakan gejala penyakit autoimun, salah satunya kolitis ulseratif.

Ramuan ini kaya akan kandungan asam amino, termasuk glisin dan arginin, yang memiliki efek anti-inflamasi untuk membantu melawan peradangan kronis pada usus.

Selain bisa Anda minum secara langsung, kaldu tulang dapat dijadikan kuah sup bersama sayuran sehat lainnya.

6.  Bit, wortel, jahe, dan apel

Jus yang terbuat dari campuran bit, wortel, jahe, dan apel baik dikonsumsi untuk penderita penyakit autoimun

Bit kaya akan antioksidan dan betalain yang memiliki sifat anti-inflamasi, mendukung fungsi hati, serta membantu proses detoksifikasi tubuh.

Sementara itu, wortel mengandung beta-karoten yang diubah menjadi vitamin A untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.

Jahe menambahkan efek anti-inflamasi yang kuat berkat gingerol, senyawa bioaktif yang membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan sirkulasi darah.

Apel sendiri melengkapi kombinasi ini dengan kandungan serat pektin yang mendukung kesehatan pencernaan dan vitamin C yang memperkuat kekebalan tubuh.

7. Kale, tomat, seledri

Jus dari kale, tomat, dan seledri adalah kombinasi yang bermanfaat bagi penderita penyakit autoimun karena kandungan antiradang di dalamnya.

Kale mengandung antioksidan yang tinggi seperti flavonoid dan polifenol yang membantu melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Zat gizi ini penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan mengurangi peradangan yang terkait dengan penyakit autoimun.

Tomat mengandung likopen, antioksidan kuat yang memiliki sifat anti-inflamasi. Sementara itu, seledri memberikan efek detoksifikasi karena kandungan apigenin dan luteolin.

Kombinasi berbagai sayur dan buah ini baik untuk penderita autoimun karena dapat mengurangi peradangan dan mendukung sistem kekebalan.

Jadi, berbagai jus buah dan sayur untuk autoimun dapat membantu mengelola gejala yang Anda rasakan. Meski begitu, selalu perhatikan aturan diet penyakit autoimun.

Bagi beberapa pengidap penyakit autoimun, asupan buah mungkin perlu dibatasi atau tidak boleh sama sekali dalam kondisi tertentu.

Oleh sebab itu, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis makanan yang aman untuk kondisi Anda 

Ringkasan

Pengidap penyakit autoimun perlu menyesuaikan pola makan untuk mengurangi gejala. Beberapa jus dan ramuan yang bermanfaat untuk kondisi autoimun antara lain sebagai berikut.
  • Jus brokoli dan apel: mengandung sulforaphane yang anti-inflamasi dan vitamin C dari apel.
  • Jus buah beri: sumber antosianin yang mengurangi peradangan dan gejala rheumatoid arthritis.
  • Jus alpukat: kaya zat gizi, lemak sehat, dan antioksidan yang meredakan respons peradangan.
  • Rebusan kunyit dan lada hitam: kunyit mengandung kurkumin yang anti-inflamasi; piperin meningkatkan penyerapan kurkumin.
  • Kaldu tulang: kaya asam amino anti-inflamasi yang baik untuk meredakan gejala kolitis ulseratif.
  • Bit, jahe, wortel, dan apel: mengandung berbagai antioksidan untuk menangkal penyakit.
  • Kale, tomat, seledri: terdapat kandungan antiradang.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Anti-Inflammatory Diet. Harvard T.H. Chan School of Public Health. (2024). Retrieved 30 October 2024, from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/healthy-weight/diet-reviews/anti-inflammatory-diet/

Eat these fruits for their anti-inflammatory benefits. Harvard Medical School. (2023). Retrieved 30 October 2024, from https://www.health.harvard.edu/nutrition/eat-these-fruits-for-their-anti-inflammatory-benefits

Mar-Solís, L., Soto-Domínguez, A., Rodríguez-Tovar, L., Rodríguez-Rocha, H., García-García, A., & Aguirre-Arzola, V. et al. (2021). Analysis of the Anti-Inflammatory Capacity of Bone Broth in a Murine Model of Ulcerative Colitis. Medicina, 57(11), 1138. https://doi.org/10.3390/medicina57111138

Liu, J., Zhou, H., Song, L., Yang, Z., Qiu, M., Wang, J., & Shi, S. (2021). Anthocyanins: Promising Natural Products with Diverse Pharmacological Activities. Molecules, 26(13), 3807. https://doi.org/10.3390/molecules26133807

Ruhee, R. T., & Suzuki, K. (2020). The Integrative Role of Sulforaphane in Preventing Inflammation, Oxidative Stress and Fatigue: A Review of a Potential Protective Phytochemical. Antioxidants (Basel, Switzerland), 9(6), 521. https://doi.org/10.3390/antiox9060521

Panahi, Y., Hosseini, M. S., Khalili, N., Naimi, E., Majeed, M., & Sahebkar, A. (2015). Antioxidant and anti-inflammatory effects of curcuminoid-piperine combination in subjects with metabolic syndrome: A randomized controlled trial and an updated meta-analysis. Clinical nutrition (Edinburgh, Scotland), 34(6), 1101–1108. https://doi.org/10.1016/j.clnu.2014.12.019

Versi Terbaru

04/11/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Diet Autoimun, Begini Pedoman dan Jenis Makanannya

5 Cara Menstabilkan Penyakit Autoimun agar Gejala Teratasi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 04/11/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan