backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Ketahui Gejala Heatstroke (Sengatan Panas) dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 24/05/2022

    Ketahui Gejala Heatstroke (Sengatan Panas) dan Cara Mengatasinya

    Hidup di negara tropis seperti Indonesia, pastinya Anda sudah sangat akrab dengan cuaca panas menyengat yang bikin gerah dan tidak nyaman. Satu yang tidak banyak orang tahu, beraktivitas fisik terlalu lama di bawah sengatan panas matahari atau lingkungan yang bersuhu tinggi dapat menyebabkan sejumlah gangguan serius pada tubuh, seperti heatstroke.

    Apa itu heatstroke?

    kelelahan karena panas

    Sengatan panas atau heatstroke adalah kondisi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu secara dramatis dalam waktu cepat dan Anda tidak dapat mendinginkan tubuh kembali.

    Heatstroke biasanya terjadi saat seseorang merasa kepanasan hebat akibat sengatan matahari di luar batas toleransi tubuh.

    Sengatan panas dapat terjadi tanpa kondisi awal yang berhubungan dengan panas atau kepanasan sebelumnya, seperti kelelahan.

    Tanda dan gejala heatstroke

    Beberapa orang yang mengalami heatstroke kemungkinan besar akan merasakan tanda dan gejalanya. Perlu diketahui, gejala setiap orang tidak akan sama karena bergantung pada kondisi kesehatannya.

    Berikut tanda dan gejala yang umumnya muncul.

    • Demam tinggi (40ºC atau lebih).
    • Berkeringat deras.
    • Sakit kepala, kepala terasa ringan berkunang-kunang, da ketidaknyamanan.
    • Kulit memerah dan bibir mengering.
    • Tingkat respons yang melambat.
    • Lonjakan denyut nadi mendadak.
    • Perubahan kondisi mental atau perilaku, seperti kebingungan, berontak, dan bicara tidak jelas.
    • Mual atau muntah.
    • Pernapasan cepat.
    • Pingsan, sebagai tanda pertama pada orang dewasa lanjut.

    Penyebab terjadinya heatstroke

    Heatstroke pada umumnya terjadi saat tubuh terkena panas tingkat tinggi dan tidak mampu mendinginkan dirinya sendiri. Berikut ini merupakan mekanismenya.

    1. Tubuh gagal mempertahankan kestabilan suhunya

    Biasanya, tubuh manusia dapat mempertahankan suhu stabilnya sekalipun terjadi perubahan suhu yang ekstrem. Proses ini dinamakan termoregulasi.

    Adapun suhu tubuh normal berkisar antara 32–34°C . Saat suhu eksternalnya jauh lebih tinggi, tubuh akan berusaha untuk mendinginkan dirinya sendiri dengan cara-cara tertentu.

    Akan tetapi, orang dengan heatstroke kemungkinan kehilangan kemampuan untuk mengatur suhu tubuhnya sendiri.

    2. Berkurangnya keringat

    alami yang bisa mengusir biang keringat

    Saat suhu lingkungan jauh lebih tinggi dibandingkan suhu tubuh, berkeringat menjadi cara pertama dan paling penting dalam mendinginkan tubuh.

    Kemampuan tubuh untuk berkeringat diatur langsung oleh bagian otak yang disebut hipotalamus. Bagian ini akan merangsang produksi keringat sebagai respons terhadap panas lingkungan yang berlebihan.

    Penguapan 1,7 mililiter keringat akan menghabiskan 1 kilokalori energi panas. Namun, ada kalanya beberapa orang tidak bisa berkeringat.

    Hal ini bisa saja terjadi karena dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh. Penyebab lainnya yakni Anda mengenakan pakaian yang tidak menyerap keringat atau terlalu ketat sehingga menghalangi pengeluaran keringat.

    Faktor yang meningkatkan risiko heatstroke

    Siapa pun bisa mengalami sengatan panas, tapi risikonya lebih tinggi pada orang-orang yang mengalami masalah kesehatan berikut.

    • Penyakit Alzheimer.
    • Harus berbaring lama di tempat tidur.
    • Anoreksia.
    • Diabetes yang tidak terkontrol.
    • Gastroenteritis dan diare.
    • Penyakit Parkinson.
    • Hipertiroidisme.
    • Hiperkalemia.
    • Obesitas.
    • Gangguan kelenjar keringat seperti anhidrosis.
    • Mengonsumsi terlalu banyak alkohol.
    • Kurang tidur.

    Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu dapat meningkatkan suhu tubuh Anda, termasuk:

    • antipsikotik yang digunakan untuk mengobati gangguan mental,
    • obat penenang seperti benzodiazepin,
    • beta blocker dan calcium-channel blocker,
    • diuretik yang digunakan untuk penyakit jantung dan hipertensi,
    • antikolinergik,
    • antihistamin.
    • alfa adrenergik.
    • antidepresan trisiklik dan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) untuk mengobati depresi,
    • aspirin, serta
    • litium (penstabil suasana hati).

    Penyalahgunaan obat-obatan seperti amfetamin, kokain, fensiklidin, ekstasi, dan asam lisergat dietilamida (LSD) juga dapat meningkatkan risiko peningkatan suhu tubuh dengan cepat.

    Pertolongan pertama terhadap heatstroke

    Pertolongan pertama pada orang pingsan

    Saat seseorang terserang heatstroke, Anda dapat melakukan upaya pendinginan suhu tubuh melalui beberapa cara berikut.

    • Pindahkan orang tersebut ke dalam ruangan ber-AC.
    • Rendam dalam air dingin atau guyur dengan air dingin.
    • Semprotkan air menggunakan selang.
    • Kompres es di seluruh tubuhnya, terutama leher, ketiak, dan selangkangan.
    • Kipasi seluruh tubuhnya.
    • Basahkan selimut atau seprai dengan air dingin dan lapisi sekujur tubuhnya.
    • Berikan air dingin tanpa kafein dan alkohol hanya jika ia sadar dan kondisinya memungkinkan.

    Jika orang tersebut masih mengalami gejala heatstroke setelah proses pendinginan tubuh, terus ulangi upaya tersebut sampai suhu tubuh menurun.

    Jika korban kehilangan kesadaran saat mengalami sengatan panas, buka jalur napasnya dan cek tanda-tanda vital, termasuk pernapasan dan denyut nadi.

    Lakukan tindakan pernapasan buatan yang diikuti oleh resusitasi jantung-paru (RJP/CPR) jika dibutuhkan.

    Cara mencegah heatstroke

    mencegah dehidrasi cuaca panas

    Saat cuaca sangat panas, sebaiknya Anda tetap berada di dalam ruangan yang sejuk atau ber-AC. Jika diharuskan beraktivitas di luar rumah, selalu cek keadaan cuaca sebelum Anda keluar rumah.

    Anda dapat menghindari terserang heatstroke dengan tips di bawah ini.

    • Pakai baju tipis, berwarna terang, dan longgar saat cuaca panas.
    • Gunakan topi dengan penutup lebar.
    • Gunakan sunblock atau sunscreen minimal ber-SPF 30.
    • Usahakan untuk minum air atau buah-buahan lebih banyak dari biasanya untuk mencegah dehidrasi.
    • Mengonsumsi minuman olahraga kaya elektrolit saat terik matahari ekstrem dan udara pengap.
    • Bijaksana saat beraktivitas di luar ruangan. Jika memungkinkan, batalkan segala aktivitas luar ruangan saat cuaca panas ekstrem. Ganti jadwal aktivitas menjadi pagi atau sore hari.

    Jika Anda mencurigai diri Anda atau seseorang di sekitar Anda mengalami sengatan panas, segera hubungi bantuan medis.

    Heatstroke yang dibiarkan tanpa penanganan serius dapat menyebabkan heat exhaustion (kelelahan akibat suhu tinggi) hingga komplikasi yang mengancam nyawa, seperti kerusakan otak atau organ vital lainnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 24/05/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan