Setelah menjalani pengobatan, Anda perlu memulihkan diri dari stroke yang Anda alami. Adapun selama proses pemulihan ini, nutrisi menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan guna menjaga kesehatan otak Anda. Lantas, apa saja nutrisi untuk otak yang perlu dipenuhi oleh penderita stroke?
Pentingnya nutrisi otak untuk proses pemulihan penderita stroke
Ada banyak hal yang perlu Anda lakukan dan perhatikan selama proses pemulihan pascastroke.
Selain menjalani berbagai macam terapi stroke, Anda perlu memperhatikan makanan pascastroke yang Anda konsumsi.
Pasalnya, salah dalam memilih makanan pantangan stroke justru dapat memperburuk kondisi Anda.
Sebaliknya, memilih makanan yang sehat dan tepat dapat membantu menjaga kesehatan tubuh.
Dengan begitu, proses pemulihan lebih cepat dan Anda bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang sehat juga dapat membantu menjaga kesehatan otak serta mengontrol tekanan darah, kadar kolesterol, dan berat badan.
Hal-hal tersebut merupakan kunci untuk mencegah stroke berulang pada kemudian hari.
Nah, untuk mengetahui makanan mana yang tepat, Anda perlu memahami dulu nutrisi apa yang paling Anda butuhkan.
Memahami nutrisi ini dapat membantu Anda menyiapkan serta merencanakan makanan yang perlu Anda konsumsi, termasuk camilan yang sehat.
Namun, jika Anda masih bingung untuk menentukan nutrisi dan makanan ini, Anda bisa berkonsultasi kepada ahli gizi.
Ahli gizi bisa membantu menentukan kebutuhan nutrisi serta pola makan yang tepat sesuai kondisi Anda.
Ragam nutrisi otak untuk proses pemulihan penderita stroke
Untuk membantu menjaga kesehatan otak, mempercepat pemulihan, serta mengurangi kemungkinan stroke berulang, berikut daftar nutrisi yang perlu dipenuhi oleh penderita stroke.
1. Vitamin D
Mencukupi kebutuhan vitamin D saat masa penyembuhan stroke juga bisa bermanfaat untuk Anda.
Studi pada jurnal Current drug targets menyebutkan, kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan salah satu faktor risiko stroke.
Di sisi lain, vitamin D juga telah terbukti memberikan efek neuroprotektif, neuromuskular, dan osteoprotektif yang dapat mengurangi gangguan kognitif dan fungsional pada pasien pascastroke.
Bahkan, studi lainnya menemukan fakta bahwa pasien stroke yang mendapat suplemen vitamin D selama tiga bulan memiliki hasil yang lebih baik dan signifikan.
Untuk mendapat vitamin D ini, Anda bisa berjemur sinar matahari langsung.
Namun, vitamin D dalam jumlah kecil juga dapat Anda temukan pada beberapa ikan, seperti salmon, sarden, atau makarel, jeroan, daging merah, dan kuning telur.
Tanyakan pada dokter mengenai kebutuhan suplemen vitamin D untuk Anda.
2. Vitamin B12
Vitamin B12 merupakan salah satu nutrisi yang baik untuk otak.
Bukan cuma itu, jenis vitamin ini juga ternyata dapat membantu proses penyembuhan stroke serta mengurangi risiko stroke berulang.
Pasalnya, vitamin B12 dapat membantu meningkatkan fungsi otak pasca stroke dan meningkatkan produksi neurotransmitter.
Adapun masalah kognitif sering kali terjadi pada pasien stroke, seperti gangguan memori, konsentrasi, spasial, dan komunikasi.
Selain itu, vitamin B12 juga dapat membantu mengurangi tingkat homosistein yang tinggi. Adapun kondisi tersebut dapat menyebabkan trombosis dan stroke.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan vitamin B12, Anda dapat mengonsumsi daging, ikan, susu, telur, atau keju.
Bagi Anda yang vegetarian, tanyakan pada dokter Anda apakah Anda perlu mengonsumsi suplemen vitamin B12 untuk memenuhi nutrisi otak ini.
3. Vitamin C
Asupan vitamin C, seperti dari jeruk, stroberi, atau brokoli, sangat baik untuk proses pemulihan tubuh setelah sakit.
Hal ini pun ternyata berlaku bagi penderita stroke. Pasalnya, vitamin C dapat membantu melindungi sel serta menjaga kesehatan pembuluh darah.
Di sisi lain, sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke-66 American Academy of Neurology menemukan fakta bahwa, rata-rata orang yang terkena stroke hemoragik mengalami penurunan kadar vitamin C.
Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa kekurangan vitamin C harus dipertimbangkan sebagai salah satu faktor risiko untuk jenis stroke yang satu ini.
Oleh karena itu, memenuhi kebutuhan nutrisi otak ini bisa membantu mengurangi risiko stroke, termasuk untuk penderita stroke itu sendiri.
4. Omega-3
Sudah banyak yang tahu jika asam lemak omega-3 merupakan salah satu nutrisi terbaik untuk otak.
Ternyata, manfaat ini tidak hanya berlaku untuk orang yang sehat, tetapi juga bagi penderita stroke.
Menurut jurnal Translational stroke research, perawatan dengan asam lemak tak jenuh ganda omega-3 dapat meningkatkan fungsi kognitif spasial dan integritas hippocampus pada penderita stroke iskemik.
Ini artinya, nutrisi otak ini dapat bermanfaat bagi penderita stroke saat masa pemulihannya.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, Anda bisa mengonsumsi makanan mengandung omega-3, seperti ikan laut (salmon, tuna, sarden, mackerel), kacang-kacangan, biji-bijian, atau minyak nabati.
5. Vitamin E
Studi pada hewan menemukan fakta bahwa salah satu jenis vitamin E, yaitu tocotrienol, yang terdapat dalam minyak sawit, dapat membantu mengurangi kerusakan otak pascastroke.
Ini bisa terjadi karena sifat neuroprotektif yang dimiliki jenis vitamin ini.
Selain itu, vitamin E juga disebut memiliki sifat khas yang dapat bermanfaat untuk mencegah stroke, terutama stroke iskemik.
Di sisi lain, mengonsumsi vitamin E berlebihan justru dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik.
6. Kalium
Jangan lupa memasukkan kalium ke daftar nutrisi untuk penderita stroke.
Pasalnya, kalium diketahui dapat membantu meningkatkan fungsi jantung serta mengontrol tekanan darah.
Adapun tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko dari stroke.
Untuk mendapatkan manfaat ini, Anda bisa mengonsumsi ragam buah-buahan dan sayuran yang tinggi kalium.
Ambil contohnya, pisang, jeruk, melon, apel, kentang, ubi jalar, bayam, dan tomat.
[embed-health-tool-bmi]