backup og meta

Kaki Gatal saat Lari? 7 Hal Ini Mungkin Penyebabnya

Kaki Gatal saat Lari? 7 Hal Ini Mungkin Penyebabnya

Rasa gatal bisa muncul secara tiba-tiba tanpa Anda ketahui penyebabnya, bahkan saat berlari. Kondisi ini bisa menyerang berbagai bagian tubuh termasuk kaki. Lantas, apa penyebab kaki gatal saat lari? 

Penyebab kaki gatal saat lari

Berlari merupakan aktivitas fisik yang bisa membuat badan menjadi lebih bugar. Namun, beberapa orang justru mengeluhkan kaki terasa gatal saat lari. 

Rasa gatal pada kaki saat berolahraga sebenarnya dapat dipicu oleh berbagai hal, mulai dari reaksi alami tubuh hingga kondisi medis tertentu. 

Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa penyebab kenapa kalau lari kaki terasa gatal.

1. Meningkatnya aliran darah

Gatal di kaki saat olahraga umumnya disebabkan oleh peningkatan aliran darah dari jantung ke otot. Biasanya, hal ini terjadi pada orang yang sebelumnya jarang berolahraga.

Mengutip Cleveland Clinic, saat berlari, jantung akan bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah dan oksigen ke otot-otot kaki. 

Akibatnya, pembuluh darah arteri dan kapiler di otot Anda akan melebar dan menstimulasi sel-sel saraf, sehingga menimbulkan sensasi gatal pada kulit kaki. 

Akan tetapi, rasa gatal pada kaki ini biasanya hanya berlangsung sementara dan akan berhenti setelah beberapa hari olahraga asalkan Anda membiasakan untuk berjalan santai secara teratur.

2. Kulit sensitif

Pada sebagian orang dengan kulit sensitif, rasa gatal pada paha atau betis setelah berlari bisa menjadi pertanda bahwa Anda mengalami reaksi alergi. 

Reaksi alergi ini bisa disebabkan karena residu dari deterjen atau pelembut kain yang menempel pada celana olahraga, terutama jika deterjen tersebut mengandung bahan kimia keras yang tidak cocok untuk kulit sensitif. 

Selain itu, bahan celana olahraga yang kasar atau tidak menyerap keringat juga bisa menyebabkan kaki gatal saat lari.

3. Pelepasan histamin

Selain karena memiliki kulit yang sensitif, penyebab kaki gatal saat lari lainnya adalah karena pelepasan histamin. 

Menurut sebuah studi yang terbit dalam jurnal Exercise and Sport Science Reviews, melakukan aktivitas fisik, termasuk berlari dapat meningkatkan pelepasan histamin dalam tubuh.  

Histamin merupakan senyawa alami di tubuh yang dapat melebarkan pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah inilah yang bisa menyebabkan sensasi gatal pada kulit

4. Urtikaria kolinergik

Apabila rasa gatal di kaki Anda disertai dengan munculnya benjolan seperti biduran bisa menjadi pertanda urtikaria kolinergik.

Urtikaria kolinergik adalah kondisi munculnya benjolan di kulit akibat peningkatan pada suhu tubuh, misalnya saat berlari, mandi air panas, atau makan makanan pedas 

Ketika suhu tubuh meningkat, Anda akan berkeringat. Sistem saraf kemudian melepaskan bahan kimia yang disebut asetilkolin di ujung saraf dekat permukaan kulit.

Asetilkolin dapat mengiritasi kulit dan memicu reaksi alergi. Hal inilah yang mungkin menjadi alasan kenapa saat lari kaki terasa gatal.

5. Eksim atau dermatitis atopik

Kaki terasa gatal saat berlari juga dapat disebabkan oleh dermatitis atopik atau eksim, yani kondisi yang membuat kulit meradang, bengkak, gatal-gatal dan pecah-pecah. 

Mengutip Allergy and Asthma Network, berolahraga, termasuk berlari seringkali memicu kambuhnya eksim dan menyebabkan kulit terasa gatal. 

Pasalnya, saat berolahraga Anda akan lebih banyak berkeringat. Keringat dapat mengiritasi kulit dan memperparah kondisi eksim. 

Selain itu, gesekan antara kulit dengan pakaian olahraga juga dapat memicu iritasi pada kulit dan menyebabkan timbulnya ruam.

6. Exercise-induced vasculitis

Vaskulitis adalah sekumpulan kondisi yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Penyakit ini juga dapat dipicu karena olahraga atau dikenal dengan istilah exercise-induce vasculitis

Exercise-induce vasculitis terjadi ketika mekanisme tubuh yang berperan dalam mengatur suhu, khususnya di otot betis mengalami gangguan. 

Hal ini menyebabkan aliran darah terjebak di pembuluh darah kecil pada area kaki dan memicu peradangan dan kerusakan pada pembuluh darah.  

Kondisi ini biasanya memengaruhi area tungkai kaki bawah dan betis dan dipicu oleh olahraga intens seperti berlari saat cuaca yang panas. 

Gejalanya ditandai dengan munculnya bercak kemerahan, pembengkakan, serta rasa gatal dan perih di kulit.

7. Exercise-induce purpura

Penyebab kaki gatal saat lari selanjutnya adalah karena kondisi bernama exercise-induced purpura, yakni kondisi munculnya ruam bintik-bintik berwarna keunguan setelah olahraga

Kondisi ini muncul akibat melakukan aktivitas fisik berat yang melibatkan otot tungkai, seperti lari maraton atau mendaki gunung.

Mengutip studi dalam The Journal of Pediatrics, exercise-induced purpura biasanya terjadi pada kaki dan tingkat keparahannya tergantung pada intensitas olahraga dan suhu lingkungan.

Meskipun sering kambuh, kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Cara mengatasi kaki gatal saat lari

kaki gatal olahraga

Kaki gatal saat lari memang bisa mengganggu kenyamanan Anda ketika berolahraga. Namun, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa gatal pada kaki, di antaranya sebagai berikut. 

  • Pilih pakaian yang tepat. Pilihlah pakaian olahraga yang dapat menyerap keringat, seperti katun atau bahan sintetis yang dirancang khusus untuk olahraga. 
  • Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat. Gunakan pakaian yang sedikit longgar dan nyaman. Pasalanya, pakaian yang terlalu ketat karena dapat menimbulkan gesekan pada kulit dan memicu iritasi. 
  • Kompres dingin. Untuk mengurangi rasa gatal, Anda bisa mengompres area kaki yang gatal dengan kain yang telah dibasahi oleh air dingin. 
  • Menggunakan salep kortikosteroid. Pada kondisi tertentu, seperti eksim Anda dapat mengurangi gatal di kaki dengan mengoleskan krim atau salep kortikosteroid.

Untuk mengetahui lebih jelas kondisi mana yang Anda alami, sebaiknya konsultasikan ke dokter jika Anda sering merasakan gatal di kaki saat olahraga. Dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai kondisi.

Kesimpulan

  • Rasa gatal pada kaki saat lari dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain meningkatnya aliran darah, pelepasan histamin, memiliki kulit yang sensitif, atau kondisi medis tertentu seperti urtikaria kolinergik, eksim, exercise-induce vasculitis atau exercise-induce purpura.
  • Untuk mengatasinya, pilihlah pakaian olahraga dengan bahan menyerap keringat dan tidak ketat, kompres air dingin, atau menggunakan salep kortikosteroid.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Runner’s Itch: Why You Might Itch When You Run. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved 19 November 2024, from https://health.clevelandclinic.org/runners-itch 

Luttrell, M. J., & Halliwill, J. R. (2017). The intriguing role of histamine in exercise responses. Exercise and Sport Sciences Reviews, 45(1), 16-23.

Cholinergic Urticaria. (2023). Cleveland Clinic. Retrieved 19 November 2024,  from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/cholinergic-urticaria 

Eczema and Exercise. (n.d). Allergy and Asthma Network. Retrieved 19 November 2024,  from https://allergyasthmanetwork.org/news/eczema-and-exercise/

Alexandria. (2021). Dermatologist-approved tips for exercising when you have eczema. Retrieved 19 November 2024, from https://nationaleczema.org/blog/eczema-exercise/ 

Exercise-induced vasculitis. (2015). DermNet. Retrieved 19 November 2024,  from https://dermnetnz.org/topics/exercise-induced-vasculitis.

Iio, K., & Kinumaki, A. (2019). Periorbital Exercise-Induced Purpura. The Journal of Pediatrics, 215, 277.

 

Versi Terbaru

20/11/2024

Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini

Ditinjau secara medis oleh dr. Dimas Nugroho

Diperbarui oleh: Zulfa Azza Adhini


Artikel Terkait

10 Pantangan Gatal-Gatal yang Perlu Anda Ketahui

Sekilas Mirip, Ini Perbedaan Gatal Biasa dengan Gatal Diabetes


Ditinjau secara medis oleh

dr. Dimas Nugroho

Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan