backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Sekilas Tampak Sama, Ini Perbedaan Gatal Biasa dengan Gatal Diabetes

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 26/01/2022

    Sekilas Tampak Sama, Ini Perbedaan Gatal Biasa dengan Gatal Diabetes

    Kulit gatal ternyata termasuk salah satu komplikasi diabetes yang umum terjadi. Untungnya, kondisi ini bisa dicegah atau diatasi dengan mudah. Namun, Anda perlu memahami perbedaan gatal biasa dengan yang disebabkan oleh diabetes supaya bisa menentukan perawatan yang tepat. Simak penjelasannya berikut ini, yuk!

    Apa perbedaan gatal biasa dengan gatal diabetes?

    Diabetes bisa turut menyerang setiap bagian dalam tubuh Anda, termasuk kulit. American Diabetes Association bahkan menyebutkan bahwa masalah kulit sering kali menjadi tanda awal diabetes. 

    Beberapa masalah kulit biasa dialami siapa saja, tetapi penderita diabetes lebih mudah terkena, termasuk kulit gatal. 

    Perbedaan gatal biasa dengan gatal diabetes terletak pada penyebabnya. Gatal biasanya disebabkan oleh infeksi, masalah kulit, atau iritasi.

    gambar gatal pada kulit 

    Sementara itu, pada pengidap diabetes, gatal biasanya disebabkan oleh kadar gula darah yang terlalu tinggi.

    Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf dan aliran darah di area tertentu dalam tubuh Anda. Selain itu, perbedaan lainnya juga bisa ditunjukkan dari lokasi terkena. 

    Pada pengidap diabetes, gejala ini biasanya dirasakan pada satu lokasi atau bagian tubuh tertentu saja yang umumnya terasa di bagian kaki. 

    Penyebab kulit gatal pada pengidap diabetes

    Berikut berbagai penyebab gatal pada pengidap diabetes yang berbeda dari gatal biasa. 

    1. Neuropati perifer diabetes

    Neuropati perifer diabetes adalah kerusakan saraf akibat gula darah tinggi yang paling umum menyerang pengidap diabetes. 

    Kondisi ini awalnya akan menyerang kaki, kemudian tangan. Salah satu tanda neuropati perifer diabetik adalah gatal yang memiliki perbedaan dari gatal biasa. 

    Tanda dan gejala tersebut sering kali memburuk pada malam hari. Selain gatal, gejala neuropati perifer diabetik yang mungkin terjadi adalah: 

    • mati rasa atau berkurangnya kemampuan untuk merasa sakit atau perubahan suhu, 
    • sensasi kesemutan atau terbakar, 
    • nyeri tajam atau kram, 
    • lebih peka terhadap sentuhan, hingga
    • masalah kaki yang serius, seperti bisul, infeksi, dan nyeri tulang dan sendi. 

    Neuropati juga mendorong sistem kekebalan tubuh untuk melepaskan protein yang mengatur respons peradangan. Protein yang disebut dengan sitokin ini dapat mengiritasi saraf dan menyebabkan gatal. 

    2. Penyakit arteri perifer

    Gula darah tinggi juga dapat memengaruhi sirkulasi darah di kaki Anda. Ini dapat menyebabkan gangguan peredaran darah yang disebut dengan penyakit arteri perifer

    Peredaran darah yang buruk membuat kulit Anda lebih rentan terhadap kulit kering. Hal itulah yang kemudian menyebabkan gatal pada pengidap diabetes. 

    Kebanyakan orang yang mengalami kondisi ini mungkin hanya merasakan gejala ringan. Namun, beberapa orang lainnya mungkin merasa nyeri kaki saat berjalan. 

    Ketika mengalami nyeri kaki saat berjalan (klaudikasio) akibat penyakit arteri perifer, Anda mungkin merasakan ketidaknyamanan hingga nyeri yang melemahkan.

    Klaudikasio yang parah dapat membuat Anda sulit berjalan atau melakukan berbagai jenis aktivitas fisik lainnya. 

    Pantangan menggaruk gatal herpes cacar air

    3. Necrobiosis lipoidica diabeticorum

    Gangguan kulit ini termasuk jarang terjadi pada pengidap diabetes. Necrobiosis lipoidica diabeticorum (NLD) sering kali muncul dengan area yang kusam, merah, dan menonjol. 

    Setelah beberapa saat, gangguan kulit ini terlihat seperti bekas luka mengkilap dengan batasan berwarna ungu. Terkadang, NLD menimbulkan gatal dan nyeri pada pasien diabetes. 

    Penyebab NLD memang belum diketahui. Namun, ahli memperkirakan ini terkait dengan peradangan pembuluh darah terkait autoimun. 

    Orang dengan diabetes tipe 1 lebih cenderung lebih berisiko mengalami NLD dibandingkan dengan pasien diabetes tipe 2

    Selain itu, pengidap diabetes berjenis kelamin wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini dibandingkan dengan pria. 

    4. Eruptive xanthomatosis

    Eruptive xanthomatosis adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh diabetes yang tidak terkendali. Gangguan ini ditandai dengan benjolan kecil berwarna kuning-merah pada tubuh. 

    Setiap benjolan tersebut memiliki lingkaran dan mungkin akan menyebabkan gatal. Kondisi ini paling sering terjadi pada punggung tangan, kaki, lengan, hingga bokong. 

    U.S. National Library of Medicine menyebutkan bahwa gangguan eruptive xanthomatosis biasanya terjadi pada pria muda dengan diabetes tipe 1. 

    Orang tersebut mungkin juga memiliki kadar kolesterol dan lemak yang tinggi. 

    penyebab pantat gatal

    Setelah mengetahui perbedaannya, Anda mungkin bisa memperkirakan tindakan apa yang tepat untuk mengatasi gatal tersebut. 

    Jangan ragu untuk menghubungi dokter jika mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan di atas. 

    Gatal akibat diabetes mungkin memerlukan penanganan khusus supaya tidak menyebabkan gangguan kulit yang fatal. 

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 26/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan