backup og meta

Diabetesi Bisa Hidup Sehat, Ini Pilihan Pengobatan untuk Diabetes

Diabetesi Bisa Hidup Sehat, Ini Pilihan Pengobatan untuk Diabetes

Meskipun memiliki diabetes, Anda tetap bisa menjalani aktivitas dengan normal. Anda bisa menjaga kadar gula darah tidak terlalu tinggi dengan mengubah pola hidup sehat serta menjalani pengobatan diabetes. 

Obat penurun gula darah, suntik insulin, dan pengobatan alami bisa mengatasi gejala serta mencegah komplikasi diabetes melitus.

Haruskah pasien diabetes minum obat dan suntik insulin?

Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah (glukosa) yang tinggi.

Tujuan pengobatan untuk penyakit kencing manis ini adalah mengendalikan kadar gula darah dalam rentang normal atau rentang yang dianjurkan dokter.

Pengobatan untuk pasien diabetes dapat berbeda-beda tergantung dengan kondisi kesehatan, keparahan gejala diabetes, usia, kemampuan tubuh menerima obat, dan jenis diabetes yang dialami.

Penyebab utama penyakit diabetes tipe 1 adalah kurang atau tidak adanya produksi hormon insulin yang bertugas membantu penyerapan gula darah menjadi energi di dalam sel-sel tubuh.

Kondisi ini menyebabkan pasien diabetes tipe 1 harus menjalani pengobatan dengan obat insulin untuk menggantikan hormon insulin yang dibutuhkan oleh tubuh.

Sementara itu, diabetes tipe 2 lebih disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Itu sebabnya, pasien diabetes tipe 2 bisa mengendalikan kadar gula darahnya dengan mengubah pola makan atau rutin berolahraga.

Pengobatan untuk diabetes tipe 2 dengan obat atau suntik insulin biasanya diberikan ketika hasil diagnosis diabetes menunjukkan kadar gula darah yang telanjur tinggi.

Namun, Anda mungkin juga perlu minum obat ketika kadar gula darah tak juga turun sekalipun telah menjalani gaya hidup yang lebih sehat.

Pilihan pengobatan untuk diabetes melitus

Berikut ini adalah berbagai pengobatan yang ampuh mengendalikan kadar gula darah dan mencegah komplikasi untuk pasien diabetes.

1. Terapi insulin 

Terapi insulin untuk mengobati diabetes

Terapi insulin merupakan pengobatan utama diabetes melitus tipe 1. Insulin sendiri merupakan hormon yang diproduksi di dalam pankreas. Pengobatan melalui insulin dibutuhkan ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin.

Dilansir dari American Diabetes Association, insulin juga bisa menjadi pilihan pengobatan untuk diabetes tipe 2 dari rekomendasi dokter.

Banyak jenis insulin yang digunakan untuk membantu mengendalikan kadar gula dalam pengobatan diabetes.

Jenis insulin dibedakan berdasarkan seberapa cepat insulin bekerja dan seberapa lama insulin dapat mempertahankan kadar gula darah dalam tubuh.

Berikut beberapa jenis insulin untuk diabetes melitus yang perlu Anda ketahui.

  • Insulin kerja cepat
  • Insulin kerja pendek (insulin regular)
  • Insulin kerja menengah
  • Insulin kerja panjang

Dokter mungkin akan meminta Anda menggunakan insulin sebelum atau sesudah makan.

Selain itu, dosis insulin untuk setiap pasien bisa berbeda, tergantung usia, kondisi pasien, aktivitas fisik, serta seberapa parah kondisi diabetes.

Umumnya, terapi insulin untuk diabetes menggunakan insulin suntik, insulin pen, atau pompa insulin.

2. Obat diabetes

obat obatan diabetes melitus

Kadang, pola makan sehat dan olahraga teratur belum cukup menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Itu sebabnya, diabetesi (terutama DM tipe 2) membutuhkan obat untuk membantu mengendalikan glukosa darah.

Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk diabetes. Obat ini biasanya tersedia dalam bentuk tablet, tapi ada pula yang diberikan melalui suntikan. 

Sebagian besar pengobatan diabetes tipe 2 menggunakan golongan obat biguanid seperti metformin.

Obat ini bekerja dengan menurunkan glukosa yang diproduksi di dalam hati sekaligus membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Dengan begitu, gula lebih mudah diproses oleh sel-sel tubuh menjadi energi.

Pengobatan diabetes melitus bisa dilakukan dengan satu jenis obat. Namun apabila tidak efektif, beberapa kombinasi obat diabetes mungkin diperlukan.

Obat diabetes lainnya bisa bekerja dengan cara yang berbeda dalam mengendalikan gula darah.

Selain metformin, dokter bisa memberikan beberapa obat berikut untuk pasien diabetes.

  • Sulfonilurea
  • Pioglitazone
  • Gliptin
  • Agonis GLP-1 (Glucagon-like Peptide-1)
  • Acarbose
  • Nateglinide
  • Repaglinide
  • SGLT2 (Sodium-glucose Co-Transporter-2) inhibitor

3. Pengobatan pelengkap (alternatif)

Obat alami untuk penyakit kencing manis

Pengobatan diabetes alternatif ini sifatnya melengkapi dan mendukung pengobatan utama, bukan menggantikan.

Penelitian terbitan Hindawi menunjukkan, umumnya pengobatan pelengkap diabetes ini terdiri menggunakan bahan-bahan alami tradisional, seperti ginseng, kayu manis, dan daun insulin.

Cara alami ini bisa membantu mengatasi gejala diabetes dan menurunkan kadar gula dalam darah.

Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati dalam menggunakan obat diabetes alami. Pasalnya, tidak semua pengobatan alami memberikan hasil efektif untuk setiap orang.

Bagi pasien yang memiliki alergi, hipertensi, dan jantung, penggunaan obat alami mungkin bisa menimbulkan efek samping tertentu.

Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter sebelum menggunakan obat diabetes alami.

4. Pola hidup sehat

Untuk mengontrol kadar gula darah, pengobatan diabetes melitus, baik terapi insulin, obat-obatan medis, maupun bahan alami, tetap perlu dibarengi dengan pola hidup sehat.

Pola hidup sehat bahkan menjadi pilar utama dalam pengobatan diabetes tipe 2.

Jika mengalami diabetes tipe 2 dan masih tahap awal, biasanya dokter akan meminta Anda mengubah pola hidup dulu sebelum minum obat-obatan.

Pasien diabetes bisa melakukan beberapa kebiasaan sehat berikut untuk mengontrol gula darahnya.

Pola makanan sehat dan teratur

Makan teratur dengan porsi seimbang adalah kunci aturan makanan yang tepat untuk diabetes.

Pola makan yang tidak teratur justru menyebabkan kadar gula darah makin tidak stabil.

Olahraga

Pengobatan diabetes yang dibarengi dengan olahraga rutin dapat membantu kerja hormon insulin sehingga bisa lebih mudah menurunkan gula darah.

Melakukan olahraga untuk diabetes juga dapat membantu pasien yang kelebihan berat badan mencapai berat badan ideal.

Tes gula darah rutin setiap hari

Pasien diabetes, terutama yang menjalani terapi insulin,  juga perlu secara rutin memeriksa kadar gula dalam darah. Anda bahkan perlu cek gula darah lebih sering dalam sehari.

Sebaiknya, lakukan konsultasi dengan dokter terkait waktu yang tepat untuk cek gula darah, karena terkadang kadar gula darah dapat naik dan turun akibat faktor asupan makanan yang nutrisinya tidak seimbang dan tidak memenuhi asupan yang dibutuhkan tubuh sehari-hari.

Selain rutin melakukan cek gula darah, Anda juga dapat mengantisipasi risiko kadar gula darah naik akibat asupan makanan dengan mengonsumsi susu almond oat 2x sehari sebanyak 4 sendok takar sebagai pengganti makan pagi dan malam.

Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan mulai memperhatikan asupan makanan indeks glikemik rendah seperti roti gandum, beras merah, kacang kacangan serta susu almond oat.

Susu almond oat mengandung karbohidrat lepas lambat bernama isomaltulosa yang indeks glikemiknya rendah (GI=23) sehingga mampu menjaga gula darah dan mengenyangkan lebih lama.

Kandungan susu nutrisi dengan varian almond oat sebagai pengganti makanan bagi penderita diabetes juga lengkap karena menjadi sumber serat serta mengandung vitamin A, C, E, zync, dan protein whey yang dibutuhkan tubuh.

Pilihlah susu almond oat yang aman bagi semua orang karena tanpa penambahan gula pasir, bebas laktosa, serta bebas gluten.

Selain rasa cokelat dan vanila, ada juga varian almond oat yang diperkaya dengan kebaikan almond dan oat yaitu serat pangan, magnesium, dan beta glucan yang baik untuk mengontrol gula darah.

Bagi Anda yang ingin berkonsultasi seputar kesehatan diabetes, dapat mengakses melalui WhatsApp Klik Diabetes 08111819148 (bebas biaya).

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Kaul, K., Tarr, J. M., Ahmad, S. I., Kohner, E. M., & Chibber, R. (2013). Introduction to diabetes mellitus. In Diabetes (pp. 1-11). Springer, New York, NY. Available at https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-1-4614-5441-0_1

Chowdhury, T. (2014). Glycaemic Therapy for Diabetes. Diabetes Management In Clinical Practice, 43-74. https://doi.org/10.1007/978-1-4471-4869-2_3

Kalyani, R. R., Corriere, M. D., Donner, T. W., & Quartuccio, M. W. (2018). Diabetes Head to Toe: Everything You Need to Know about Diagnosis, Treatment, and Living with Diabetes. Johns Hopkins University Press. Available at https://jhupbooks.press.jhu.edu/title/diabetes-head-toe

Ambrose, M. (2015). Diabetes: Examining Insulin and Blood Sugar. Jasmine Health, NJ, USA.

American Diabetes Association. (2020). Diabetes: Medication Management. Retrieved 22 July 2020, from https://www.diabetes.org/diabetes/medication-management

American Diabetes Association. (2020). Device Technology: Better blood glucose meters and more. Retrieved 22 July 2020, from https://www.diabetes.org/diabetes/device-technology

WHO. (2020). Diabetes – Treatment. Retrieved 22 July 2020, from https://www.who.int/health-topics/diabetes#tab=tab_3

CDC. (2019). Diabetes: Manage Blood Sugar. Retrieved 22 July 2020, from https://www.cdc.gov/diabetes/managing/manage-blood-sugar.html

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. (2020). Insulin, Medicines, & Other Diabetes Treatments. Retrieved 22 July 2020, from https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/overview/insulin-medicines-treatments

Versi Terbaru

22/07/2024

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD

Diperbarui oleh: Luthfiya Rizki


Artikel Terkait

Terapi Stem Cell, Bisakah Sembuhkan Diabetes?

6 Efek Samping Suntik Insulin yang Tak Boleh Disepelekan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD

Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 22/07/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan