backup og meta

TB Milier

TB Milier

Mendengar kata “tuberkulosis” atau TB saja mungkin sudah membuat banyak orang khawatir, apalagi jika mendengar istilah TB milier yang terdengar lebih kompleks dan menakutkan. Bagi beberapa orang, TB milier mungkin terdengar asing, tetapi penting untuk mengenalinya karena penyakit ini bisa menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

Sebenarnya apa itu TB milier? Ketahui jawaban lengkapnya melalui ulasan di bawah ini. 

Apa itu TB milier?

Tuberkulosis (TB) milier adalah jenis dari tuberkulosis (TBC) yang terjadi akibat penyebaran bakteri Mycobacterium tuberculosis dalam jumlah besar ke setiap organ tubuh.

TB milier merupakan salah satu jenis TB ekstra paru yaitu kondisi saat bakteri tuberkulosis menyerang organ tubuh selain paru-paru.

Penyakit ini ditandai dengan keberadaan nodul atau bercak kecil sebesar 1—5 mm pada organ-organ yang terinfeksi.

Nama tuberkulosis milier berasal dari pola yang terlihat pada hasil rontgen dada dengan banyaknya bercak kecil yang menyebar di seluruh paru-paru.

Bercak-bercak tersebut terlihat seperti biji millet yang kemudian memunculkan istilah “milier”. TB jenis ini bisa memengaruhi organ apa pun, termasuk paru-paru, hati, dan kelenjar getah bening.

TB milier bisa sembuh dan dapat diatasi dengan cara mengendalikan faktor-faktor risiko yang ada serta menghentikan infeksi bakteri penyebab tuberkulosis.

Seberapa umumkah penyakit ini?

Kondisi ini ditemukan sebanyak 2% dari kasus terlapor tuberkulosis dan termasuk dalam sekitar 20% seluruh kasus penyakit yang menyerang organ di luar paru.

Penyakit ini dapat memengaruhi hampir semua orang. Namun, kasus kejadiannya paling sering ditemui pada orang-orang berusia lanjut atau anak-anak.

Selain itu, di antara 10% dan 30% orang dewasa dan 20%—40% anak-anak dengan TB milier juga mengalami tuberkulosis meningitis.

Hal ini disebabkan oleh mikrobakteri yang menyebar ke otak dan ruang subarachnoid yang menyebabkan tuberkulosis meningitis.

Apa saja tanda dan gejala TB milier?

cara mengurangi batuk pada penderita TBC

Pasien dengan TB milier awalnya sering kali mengalami gejala tuberkulosis yang tidak spesifik dan sulit dibedakan dengan gejala penyakit lain, seperti demam, kelelahan, batuk, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan.

Namun seiring berkembangnya penyakit, disebutkan pada studi dalam jurnal Clinical Tuberculosis and Other Mycobacterial Diseases, di tahap akhir infeksi bakteri tuberkulosis pada organ-organ tubuh pasien TB milier juga dapat menyebabkan munculnya gejala sebagai berikut.

  • Pembesaran hati atau hepatomegali (pembesaran organ hati).
  • Peradangan pankreas.
  • Disfungsi berbagai organ dengan insufisiensi adrenal (kelenjar adrenal tidak menghasilkan cukup hormon steroid untuk mengatur fungsi organ).
  • TB milier juga terkadang dapat disertai dengan pneumotoraks (ukuran paru-paru yang mengempis).
  • Tekstur feses dapat menyerupai kondisi diare.

Gejala-gejala tuberkulosis milier lainnya yang juga bisa muncul meliputi demam, hiperkalemia, tuberkel choroidal dan luka pada kulit.

Banyak pasien dapat mengalami demam yang berlangsung selama beberapa minggu dengan puncak harian pada suhu pagi hari.

Sementara hiperkalemia merupakan kondisi saat kadar kalium pada darah lebih tinggi dari kadar normal. Hiperkalemia terjadi pada 16—51% kasus tuberkulosis.

Hiperkalemia terjadi sebagai respons dari peningkatan aktivitas makrofag (bagian dari sel darah putih) pada tubuh hingga 1,25 dihydroxycholecalciferol (juga dikenal dengan calcitriol).

Makrofag sendiri adalah sel darah putih di dalam sistem imun yang pertama kali melawan infeksi bakteri.

Kondisi ini meningkatkan kemampuan makrofag untuk membunuh bakteri, tapi kadar calcitriol yang lebih tinggi meningkatkan kadar kalsium, sehingga menyebabkan hiperkalsemia pada beberapa kasus.

Sementara choroidal tubercles menyebabkan luka pucat pada saraf mata, biasanya sering terjadi pada kasus TB milier pada anak-anak dengan TBC.

Luka ini dapat muncul pada salah satu atau kedua mata dengan jumlah luka bervariasi pada pasien.

Choroidal tubercles mungkin merupakan gejala penting dari TB milier. Gejala khas ini sering kali mengonfirmasi dugaan diagnosis yang ditentukan dokter di awal.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala TB milier di atas atau pertanyaan lainnya, segera berkonsultasilah kepada dokter.

Tubuh masing-masing penderita menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi. Agar mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, periksakan apa pun gejala yang Anda alami ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat.

Apa penyebab TB milier?

penularan TBC

TB milier adalah jenis dari tuberkulosis yang disebabkan oleh diseminasi (penyebaran luas) bakteri Mycobacterium tuberculosis pada seluruh tubuh melalui peredaran darah.

Persebaran bakteri melalui aliran darah ini disebut dengan hematogenous spread.

Walaupun para ahli telah mengetahui bahwa bakteri tuberkulosis menyebar dari sistem pernapasan ke aliran darah ataupun sistem limfatik (pembuluh limpa dan kelenjar getah bening) sehingga menyerang organ tubuh lain selain paru-paru, pemicu kondisi ini tidak diketahui secara pasti.

Salah satu dugaannya adalah infeksi tuberkulosis pada paru-paru mengakibatkan kerusakan pada lapisan luar sel-sel alveoli (kantung udara di bagian terluar paru), yang kemudian mengakibatkan penyebaran bakteri melalui pembuluh darah di paru-paru.

Bakteri yang masuk ke dalam pembuluh darah di paru-paru bergerak menuju bagian kanan jantung. Dari bagian kanan jantung, bakteri kemudian menjangkiti bagian paru-paru dalam di dekat jantung.

Kondisi ini diperlihatkan dengan tampilan tipikal dari TB milier pada pemeriksaan rontgen dada.

Pergerakan bakteri selanjutnya akan mencapai bagian kiri jantung dan memasuki peredaran darah sistemik yang mengedarkan darah keluar jantung menuju organ lain.

Dari sini, bakteri dapat berkembang dan menginfeksi organ tubuh lainnya selain paru-paru.

Bakteri yang menyerang alveoli juga dapat memasuki pembuluh limpa menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.

Apakah tb milier berbahaya?

Ya, TB milier adalah bentuk tuberkulosis (TB) yang sangat berbahaya. Pasalnya, penyakit ini bisa menjadi kondisi serius karena dapat memengaruhi organ vital seperti paru-paru, otak, atau ginjal.

Apa faktor risiko TB milier?

TB milier adalah kondisi kesehatan yang dapat terjadi pada hampir setiap orang. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit ini.

Berikut adalah faktor-faktor risiko penyebab TB milier.

1. Tinggal atau bepergian ke daerah dengan kasus kejadian TBC yang tinggi

Apabila Anda bepergian atau tinggal di suatu daerah dengan kasus kejadian TBC yang cukup tinggi, risiko Anda untuk terjangkit TB milier pun meningkat.

Selain itu, apabila Anda bekerja di tempat dengan bakteri TBC yang banyak, seperti rumah sakit, klinik, penampungan, panti, atau pengungsian, peluang untuk terkena TB milier pun lebih besar.

2. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang buruk

Beberapa orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk berpeluang lebih besar untuk menderita TBC dibanding dengan orang biasa.

Terdapat beberapa jenis penyakit yang dapat memengaruhi sistem imun tubuh, yaitu penderita HIV/AIDS, diabetes, gagal ginjal, malnutrisi, serta rheumatoid arthritis.

Orang yang baru mengalami proses transplantasi organ tubuh juga memiliki kekebalan tubuh yang berkurang, sehingga juga lebih berisiko terkena penyakit TB milier.

Bagaimana penyakit ini didiagnosis?

dokter radiologi

Tes untuk TB milier dilakukan serupa dengan tes untuk TB jenis lainnya, seperti tes kulit uji tuberkulin atau tes Mantoux.

Tes kulit umumnya digunakan untuk mendeteksi adanya infeksi bakteri tuberkulosis. Namun, tes ini dinilai kurang efektif untuk mendeteksi kondisi ini.

Hal ini disebabkan oleh tingginya angka false negative. Hasil false negative dapat terjadi karena rendahnya jumlah bakteri pada TB jenis ini bila dibandingkan dengan jenis tuberkulosis lainnya.

Oleh karena itu, biasanya dokter akan meminta Anda menjalani beberapa pemeriksaan TBC lainnya agar mendapatkan hasil diagnosis untuk TB Milier yang lebih akurat, seperti:

  • x-ray dada,
  • kultur sputum atau dahak,
  • bronkoskopi,
  • biopsi paru-paru terbuka,
  • CT/MRI scan pada kepala,
  • kultur darah,
  • funduskopi, dan
  • elektrokardiografi.

Tes darah tuberkulosis, atau disebut juga interferon gamma release assay (IGRA), adalah salah satu cara untuk mendiagnosis tuberkulosis milier.

Tes darah dilakukan untuk mengetahui bagaimana sistem imun tubuh Anda merespons bakteri penyebab TBC.

Terdapat dua jenis IGRA yang sudah disetujui dan sesuai dengan standar U.S. Food and Drug Administration (FDA), yaitu QuantiFERON®–TB Gold In-Tube test (QFT-GIT) dan T-SPOT® TB test (T-Spot).

Bagaimana cara mengobati TB milier?

Dokter biasanya akan menangani tuberkulosis dengan kombinasi beberapa jenis obat TBC, seperti beriikut ini.

  • Isoniazid (INH).
  • Streptomycin dan ethambutol (Myambutol).
  • Rifampicin (Rifadin, Rimactane).
  • Pyrazinamide (pms-Pyrazinamide, Tebrazid).

Obat-obatan ini biasanya disebut juga dengan pengobatan lini pertama, atau yang diberikan pertama kali sebagai pilihan pengobatan TBC.

Pengobatan umumnya berlangsung selama 6-12 bulan. Penting untuk Anda ketahui bahwa obat-obatan tersebut harus Anda minum obat TBC sesuai dengan aturan dari dokter, dan pastikan Anda meminum obat sampai habis.

Hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi obat, di mana bakteri tidak akan merespons obat-obatan.

Jika ternyata resistensi antibiotik TBC tetap terjadi, dokter akan memberikan obat-obatan lini kedua berikut ini.

  • Ethionamide (Trecator-SC).
  • Moxifloxacin (Avelox).
  • Levofloxacin (Levaquin).
  • Cycloserine (Seromycin).
  • Kanamycin (Kantrex).

Obat-obatan lini kedua akan menimbulkan efek samping obat TBC lebih banyak dibandingkan dengan pengobatan lini pertama.

Apabila ditemukan selama pengobatan diketahui pasien juga mengalami TB milier yang menyerang otak sehingga menyebabkan meningitis, perawatan bisa diperpanjang hingga 12 bulan.

Efek samping pengobatan yang umum dialami pasien meliputi peradangan pada hati jika pasien mengonsumsi pyrazinamide, rifampicin, dan isoniazid.

Bagaimana cara mencegah TB milier?

vaksin bcg covid-19

Cara paling efektif untuk mencegah penyakit TB milier adalah dengan suntik vaksinasi. Vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) efektif dalam mencegah dan mengendalikan penularan TBC, terutama pada anak-anak.

Selain dengan pemberian vaksinasi, mencegah penyebaran TBC juga dapat dilakukan dengan pengobatan TBC untuk orang-orang yang terinfeksi bakteri TBC di dalam tubuhnya, baik penderita TB paru aktif maupun TB laten.

Maka dari itu, penting untuk menyuntikkan vaksin ini sebagai langkah pencegahan untuk penyakit TBC dan jenis tuberkulosis lainnya.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah kepada dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Kesimpulan

  • Tuberkulosis milier (TB milier) adalah bentuk tuberkulosis yang melibatkan penyebaran luas bakteri Mycobacterium tuberculosis ke seluruh organ tubuh melalui aliran darah.
  • Penyakit ini ditandai dengan adanya banyak bercak kecil pada organ yang terinfeksi. TB milier dapat mempengaruhi organ apa pun, termasuk paru-paru, hati, dan kelenjar getah bening.
  • Gejalanya bisa bervariasi dari demam, kelelahan, batuk, hingga komplikasi serius seperti tuberkulosis meningitis.
  • Pengobatannya meliputi kombinasi obat-obatan TBC yang harus diminum sesuai aturan dokter selama 6-12 bulan.
  • Pencegahan terbaik adalah dengan vaksinasi BCG dan mengobati TBC yang terdiagnosis pada individu.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Tuberculosis. (n.d.). Retrieved 23 Agustus 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tuberculosis/symptoms-causes/syc-20351250 

Author links open overlay panelSurendra K. Sharma a, a, b, c, & (TB), A. tuberculosis. (2016). Miliary tuberculosis: A new look at an old foe. Retrieved 23 Agustus 2024, from https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2405579415300115?via%3Dihub 

Vohra S, Dhaliwal HS. Miliary Tuberculosis. [Updated 2024 Jan 30]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Retrieved 23 Agustus 2024, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562300/ 

Sharma, S. K., & Mohan, A. (2017). Microbiology Spectrum, 5(2). doi:10.1128/microbiolspec.tnmi7-0013-2016. Retrieved 23 Agustus 2024, from https://journals.asm.org/doi/10.1128/microbiolspec.tnmi7-0013-2016 

Knipe, H. (2024). Miliary tuberculosis: Radiology Reference Article. Retrieved 23 Agustus 2024, from https://radiopaedia.org/articles/miliary-tuberculosis 

Phillips, Z., Alqassas, I., Famiyeh, P., Silverman, M., Radwi, S., & Hwang, S. W. (2024). Annals of Internal Medicine: Clinical Cases, 3(5). doi:10.7326/aimcc.2023.1293. Retrieved 23 Agustus 2024, from https://doi.org/10.7326/aimcc.2023.1293 

Versi Terbaru

02/09/2024

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Cara Skrining TB pada Anak dan Edukasinya di Masyarakat

Gejala Memburuk Hingga Kebal Obat, Ini Akibatnya Jika Lupa Minum Obat TBC


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 02/09/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan