Untuk memastikan diagnosis TBC, pemeriksaan BTA mungkin perlu dilakukan, Pemeriksaan ini bisa membantu dokter dalam mendeteksi bakteri penyebab TBC. Bukan hanya orang yang sudah diduga kuat menderita TBC, pemeriksaan BTA juga biasanya dianjurkan untuk orang-orang yang memiliki faktor risiko menderita TBC.
Ketahui selengkapnya terkait pemeriksaan BTA di ulasan berikut ini.
Apa itu pemeriksaan BTA?
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang ditularkan melalui udara yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Orang yang diduga terkena infeksi bakteri ini disarankan untuk melakukan tes diagnosis untuk TBC agar langkah pencegahan penularan bisa diambil, salah satunya melalui pemeriksaan BTA.
Kepanjangan BTA adalah bakteri tahan asam, yaitu salah satu metode pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi bakteri penyebab tuberkulosis karena bakteri ini dapat hidup di lingkungan asam.
Tes ini menggunakan sampel dahak dari penderita TBC. Maka dari itu, cek dahak TBC ini juga sering kali disebut dengan tes dahak.
Dalam kondisi tertentu, tes BTA juga dapat dilakukan dengan menggunakan sampel dari darah, feses, urine, serta sumsum tulang Anda.
Penggunaan sampel selain dahak dilakukan apabila dokter menduga adanya infeksi bakteri tuberkulosis di organ tubuh selain paru-paru Anda.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan menggunakan tes BTA sebagai metode diagnosis utama untuk penyakit TBC yang ditunjang pemeriksaan foto toraks atau rontgen dada serta uji kepekaan di tahap awal deteksi penyakit.
Siapa yang perlu menjalani pemeriksaan BTA?
BTA adalah tes yang perlu dilakukan ketika Anda menunjukkan tanda-tanda dan gejala dari infeksi paru-paru, terutama yang diakibatkan oleh bakteri penyebab TBC atau Mycobacterium tuberculosis.
Beberapa gejala TBC yang menandakan Anda sebaiknya menjalani tes BTA adalah sebagai berikut.
- Batuk tak kunjung sembuh selama 3 minggu atau lebih.
- Penurunan berat badan secara drastis.
- Demam.
- Tubuh menggigil.
- Tubuh melemah.
- Keringat pada malam hari.
Selain itu, jika Anda mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan TB ekstra paru (infeksi TB yang terjadi di organ tubuh selain paru-paru), Anda juga dianjurkan untuk mengikuti tes ini.
Beberapa gejala TB ekstra paru yang mungkin perlu Anda waspadai adalah nyeri punggung (TBC tulang), tubuh melemah akibat anemia (TBC sumsum tulang), sakit kepala, serta gangguan kesadaran (TBC meningitis).
Apabila Anda pernah menjalani tes lain untuk mendeteksi adanya infeksi bakteri TBC, seperti tes Mantoux atau tes IGRA, dan hasil dari kedua tes tersebut adalah positif, kadang Anda perlu menjalani lagi tes dahak BTA sebagai konfirmasi.
Orang-orang yang memiliki faktor-faktor risiko TBC juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan BTA. Kelompok orang yang dianjurkan untuk menjalani tes BTA adalah sebagai berikut.
- Orang yang melakukan kontak erat dengan penderita TB aktif, seperti tinggal serumah atau sering bertemu.
- Orang yang tinggal di negara dengan kasus kejadian TBC yang tinggi, seperti negara-negara di Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Selatan.
- Orang yang bekerja atau tinggal di panti, klinik, rumah sakit, penjara, atau penampungan, terutama jika tempat-tempat tersebut dipenuhi oleh penderita TBC aktif.
- Orang yang menderita HIV/AIDS, rheumatoid arthritis, atau penyakit lainnya yang memengaruhi sistem imun tubuh.
Apa saja persiapan sebelum pemeriksaan BTA?
Pemeriksaan BTA adalah tes yang relatif sederhana. Jadi, Anda tidak membutuhkan persiapan khusus.
Namun, sebelum Anda menjalani pemeriksaan, ada baiknya Anda menyikat gigi dan kumur terlebih dahulu setelah bangun di pagi hari.
Saat membersihkan gigi, hindari menggunakan mouthwash atau obat kumur.
Selain itu, Anda tidak diperbolehkan untuk makan atau minum apa pun sebelum menjalani tes dahak ini.
Bagaimana proses pemeriksaan BTA?
Bergantung bagaimana sampel dahak akan diambil, langkah-langkah tes BTA yang biasa dilaksanakan adalah sebagai berikut.
1. Pengambilan sampel dahak
Tenaga medis akan menyediakan sebuah wadah untuk menyimpan dahak Anda.
Anda akan diminta mengambil napas dalam-dalam, tahan selama 5 detik, dan buang napas Anda secara perlahan.
Selanjutnya, dokter atau tenaga medis akan meminta Anda menjalani prosedur sebagai berikut.
- Batuk dengan keras hingga Anda dapat merasakan dahak mengalir naik ke mulut Anda.
- Buang dahak ke dalam wadah yang telah disediakan.
- Tutuplah wadah tersebut dengan rapat.
Sampel dahak biasanya diambil sebanyak tiga kali berturut-turut (sewaktu, pagi, dan sewaktu).
Pengambilan sampel pertama dilakukan dengan tim medis, yaitu ketika Anda mengunjungi dokter pertama kali (sewaktu).
Setelahnya, Anda akan diminta melakukan pengambilan dahak sendiri di rumah keesokan harinya (pagi).
Setelah itu, ketika Anda mengantarkan sampel dahak kedua ke dokter, sampel dahak ketiga akan diambil oleh tim medis atau dokter (sewaktu).
BTA adalah tes yang juga dapat dilakukan pada anak-anak, tapi dengan metode yang sedikit berbeda. Anak-anak mungkin kesulitan mengeluarkan dahak sendiri.
Biasanya, pengambilan dahak anak dapat dilakukan dengan bantuan alat nebulized hypertonic saline.
Fungsi nebulized hypertonic saline untuk tes BTA pada anak adalah mengencerkan lendir dan dahak di saluran pernapasan, sehingga dahak lebih mudah dikeluarkan.
Saat mengambil dahak di rumah, wadah berisi sampel dahak harus disimpan di dalam lemari pendingin selama 24 jam. Hindari menyimpan sampel dahak di dalam suhu yang terlalu dingin seperti di dalam freezer.
2. Bronkoskopi
Apabila Anda kesulitan mengeluarkan dahak, dokter akan merekomendasikan metode bronkoskopi.
Bronkoskopi dalam tes BTA adalah metode memasukkan selang khusus yang dilengkapi dengan kamera ke dalam mulut Anda.
Namun, sebelum menjalani prosedur ini, Anda akan dibius terlebih dahulu.
Selang bronkoskopi akan dimasukkan ke bagian saluran pernapasan yang mengandung dahak. Dahak kemudian akan disedot dan langsung disimpan ke dalam wadah khusus.
Setelah tes BTA selesai, Anda dapat kembali menjalani aktivitas sehari-hari seperti semula.
3. Pemeriksaan bakteri
Setelah sampel diambil melalui salah satu dari kedua cara di atas, tenaga medis akan menyimpan sampel di laboratorium dengan suhu ruangan selama 2 hari.
Dalam rentang waktu tersebut, bakteri yang terdapat di dalam sampel akan tumbuh dan berkembang biak.
Bakteri tersebut akan diberikan pewarna khusus, dipanaskan, dan dicuci dalam larutan asam.
Seperti apa hasil pemeriksaan BTA?
Dokter akan menjelaskan hasil tes yang telah dikaitkan dengan pemeriksaan fisik serta riwayat kesehatan Anda.
Panduan membaca hasil tes BTA berdasarkan situs Lab Tests Online adalah sebagai berikut.
1. Hasil negatif
Hasil pemeriksaan yang negatif mengindikasikan kemungkinan tidak ada infeksi bakteri tuberkulosis yang terjadi.
Jika hasil pemeriksaan BTA ketiganya negatif tapi Anda merasakan gejala-gejala TBC, gangguan kesehatan yang muncul mungkin diakibatkan oleh infeksi bakteri atau penyakit pernapasan lainnya.
Biasanya, dokter akan memberikan obat antibiotik non-OAT (obat antituberkulosis) untuk diminum selama beberapa waktu.
Kemungkinan interpretasi lain dari hasil pemeriksaan BTA negatif adalah jumlah bakteri M. tuberculosis terlalu sedikit sehingga tidak terdeteksi melalui mikroskop.
2. Hasil positif
Apabila dari ketiga sampel ada satu saja yang positif, ini menandakan adanya bakteri dalam tubuh Anda.
Untuk memastikannya apakah bakteri TBC atau bukan, Anda akan diminta untuk melakukan pemeriksaan dahak mikroskopis atau kultur.
Pemeriksaan kultur ini akan dilakukan menggunakan metode nuclear acid amplification test (NAAT).
Dokter mungkin juga akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan rontgen dada atau thorax bila diperlukan.
Sementara itu, jika hasil pemeriksaan dahak mayoritas (2 dari 3 sampel) atau semuanya positif, kemungkinan besar dokter akan meresepkan kombinasi obat-obatan TBC.
Keputusan memberikan obat bisa jadi diambil setelah dokter melakukan pemeriksaan penunjang TBC lainnya sehingga benar-benar yakin akan diagnosis TBC.
Adakah efek samping pemeriksaan BTA?
Umumnya, tes BTA adalah metode diagnosis TBC yang relatif aman dan tidak mengakibatkan efek samping yang berat.
Jika Anda tidak dapat mengeluarkan dahak, Anda akan diberikan obat induksi dahak yang dapat membantu batuk dan mengeluarkan dahak.
Jika induksi dahak gagal, metode pengambilan dahak pun dapat dilakukan menggunakan bronkoskopi.
Metode pengambilan sampel dalam tes BTA tersebut mungkin menimbulkan beberapa efek samping, meskipun sangat jarang terjadi.
Risiko efek samping yang mungkin akan timbul apabila Anda melakukan BTA dengan bronkoskopi adalah sebagai berikut.
- Demam.
- Batuk berdarah.
- Pneumonia.
- Pneumotoraks.
- Kesulitan bernapas.
Selalu beri tahu dokter mengenai efek samping yang mungkin Anda alami setelah menjalani pemeriksaan ini.
Kesimpulan
- Pemeriksaan BTA adalah salah satu metode yang dilakukan untuk mendeteksi bakteri penyebab TBC. Pemeriksaan umumnya dianjurkan untuk orang yang bergejala atau memiliki faktor risiko TBC.
- Sesuai namanya, pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel dahak melalui batuk secara langsung pada wadah khusus atau bronkoskopi. Sampel tersebut kemudian akan disimpan selama 2 hari sebelum diberi pewarna, dipanaskan, dan dicuci dalam larutan asam.
- Hasil pemeriksaan BTA berupa negatif atau positif. Pengobatan akan dilakukan berdasarkan hasil tes tersebut.
- Pemeriksaan BTA umumnya aman dilakukan. Namun, jika dahak perlu diambil melalui bronkoskopi, beberapa efek samping akibat metode tersebut mungkin bisa terjadi.