backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Kista, Miom, dan Tumor

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 30/01/2024

    Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Kista, Miom, dan Tumor

    Kista, miom, dan tumor sering kali dianggap sebagai kondisi yang sama, padahal ada beberapa perbedaan yang menjadi ciri khas dari masing-masing kondisi ini. Apa saja perbedaannya?

    Perbedaan kista, miom, dan tumor

    Perbedaan kista, miom, dan tumor bisa dilihat dari berbagai aspek. Untuk mengetahuinya, Anda perlu memahami gejala, penyebab, diagnosis, dan penanganan masing-masing kondisi.

    Berikut perbedaan yang perlu diperhatikan.

    1. Definisi kista, miom, dan tumor

    cara mengobati miom

    Kista merupakan kantong berisi udara, cairan, atau bahan lainnya yang menempel pada organ seperti ginjal, hati, atau payudara. Benjolan ini tidak berbahaya karena bukan bersifat kanker.

    Berbeda dengan kista, tumor merupakan benjolan yang terbentuk akibat pertumbuhan sel secara abnormal. Benjolan tersebut bisa bersifat jinak (nonkanker) dan ganas (kanker).

    Sementara itu, miom adalah tumor jinak yang tumbuh pada jaringan ikat atau otot pada rahim wanita. Tumor ini berpotensi berkembang menjadi kanker, tetapi kasusnya sangat jarang.

    2. Gejala kista, miom, dan tumor

    Umumnya, benjolan kista terasa lunak. Selain itu, kulit pada bagian yang terdampak akan terlihat kemerahan dan terasa nyeri ketika disentuh.

    Tidak seperti kista, benjolan tumor terasa padat dan kencang. Pertumbuhan benjolan tumor juga jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan kista.

    Terkadang, kemunculan benjolan juga bisa disertai dengan gejala lain, di antaranya:

    • demam, 
    • tubuh terasa lelah, 
    • kesulitan untuk menelan, dan 
    • gangguan pernapasan.

    Sementara itu, miom sering disamakan dengan kista ovarium. Padahal, keduanya mempunyai gejala yang berbeda.

    Kista ovarium sering kali muncul tanpa gejala. Namun, saat kondisinya sudah parah, Anda mungkin akan merasakan gejala seperti:

    Kondisi tersebut berbeda dengan miom yang mempunyai gejala berupa:

    Meski begitu, gejala pada masing-masing orang dapat berbeda. Untuk mengetahui kondisi yang menyebabkannya, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter.

    3. Penyebab kista, miom, dan tumor

    bahaya kista ovarium

    Penyebab kista berbeda-beda, tergantung jenisnya. Sebagai contoh, kista ovarium disebabkan sindrom polikistik ovarium atau gangguan hormon pada wanita saat masa subur.

    Beberapa faktor lain yang menjadi penyebab kista di antaranya:

    • penumpukan sel kulit mati yang terjebak di bawah kulit,
    • iritasi pada folikel rambut, dan 
    • gangguan pada kelenjar minyak di dalam kulit.

    Sementara itu, tumor disebabkan oleh pertumbuhan sel yang tidak normal. Sel baru terus tumbuh saat tubuh tidak membutuhkannya.

    Tumor bersifat jinak saat pertumbuhannya terjadi pada satu tempat tanpa menyerang jaringan lain. Sementara itu, tumor ganas bersifat kanker dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.

    Untuk miom, hingga kini penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, munculnya miom diduga berkaitan dengan jumlah hormon estrogen yang berlebihan.

    4. Diagnosis kista, miom, dan tumor

    Jika dilihat dengan mata saja, Anda mungkin akan kesulitan untuk mengetahui perbedaan kista, miom, tumor. Oleh sebab itu, bantuan dokter diperlukan untuk mencari tahu penyebab benjolan tersebut.

    Dokter biasanya sudah bisa mengenali jenis benjolan dengan menyentuhnya. Jika terasa padat, dokter akan melakukan biopsi untuk mengetahui apakah benjolan bersifat kanker atau jinak.

    Namun, untuk diagnosis awal, ketiga kondisi ini biasanya akan mendapatkan perlakuan sama. Untuk mencari tahu apakah benjolan kista, miom, atau tumor, diagnosis dilakukan dengan:

    • pemeriksaan fisik, 
    • CT scan
    • MRI, atau 
    • mamografi.

    5. Penanganan kista, miom, dan tumor

    perbedaan cara mengatasi kista, miom, dan tumor

    Penanganan kista, miom, dan tumor akan bergantung pada jenis dan penyebabnya. Selain itu, benjolan yang bersifat kanker tentu akan mendapatkan penanganan khusus.

    Dikutip dari laman Fox Chase Cancer Center, kista biasanya diatasi dengan melakukan drainase. Tindakan ini bertujuan untuk mengeluarkan cairan di dalam benjolan.

    Namun, kista bisa kembali muncul jika hanya diatasi dengan drainase. Supaya kista tidak muncul kembali, Anda perlu menjalani prosedur laser atau operasi pengangkatan.

    Sementara itu, tumor jinak tidak memerlukan penanganan. Namun, apabila kehadirannya dirasa mengganggu, Anda bisa melakukan operasi pengangkatan untuk menghilangkan tumor.

    Berbeda lagi dengan miom. Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan konsumsi obat, operasi, atau kombinasi antara keduanya.

    Jika miom dan tumor bersifat kanker, pengobatan khusus akan diberikan. Selain operasi, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi tambahan seperti terapi radiasi dan kemoterapi.

    Periksa ke dokter saat menemukan benjolan asing!

    Terlepas dari perbedaan antara ketiganya, segera periksakan diri ke dokter jika menemui benjolan asing pada tubuh. Dengan begitu, penanganan dapat diberikan sesuai penyebabnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 30/01/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan