Dismenore, nyeri haid yang parah mulai dari sebelum hingga beberapa hari saat haid. Nyeri juga terkadang dirasakan di punggung bawah dan perut Sakit saat berhubungan seks Sakit saat buang air besar atau kecil, termasuk saat sedang haid Munculnya bercak darah di antara waktu haid Kelelahan Diare atau sembelit Kembung atau mual Endometriosis bisa membuat pengidapnya tidak subur. Oleh sebab itu, segera minta pertolongan dokter ketika Anda mengalami berbagai gejala ini.
6. Kanker serviks
Ini adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di leher rahim menjadi tidak normal. Akibatnya, sel tumbuh dua kali lipat tak terkendali dan merusak bagian tubuh yang sehat.
Meski jarang, kanker serviks bisa menjadi penyebab menstruasi yang berlebihan.
Human papillomavirus (HPV) adalah penyebab sekitar 90% dari seluruh kasus kanker serviks. Berhubungan seksual di usi yang terlaluy dini, suka gonta-ganti pasangan seks, dan sedang rutin minum pil KB dapat meningkatkan risiko paparan HPV.
Di awal kemunculannya, kanker serviks sama sekali tidak menimbulkan gejala. Namun, ketika sel kanker mulai menyebar secara tak terkendali, gejala yang menyertai yaitu:
- Perdarahan vagina yang tidak normal seperti setelah seks, di antara jadwal haid, setelah menopause, atau lebih berat dan lama
- Sakit saat berhubungan badan
- Muncul keputihan dengan bau yang tak sedap
- Nyeri panggul
Ketika kanker telah menyebar ke jaringan terdekat, gejala yang muncul akan semakin banyak seperti:
- Sakit saat kencing
- Munculnya darah di dalam urine
- Sakit punggung
- Kaki bengkak
- Diare
- Anus terasa nyeri atau berdarah saat buang air besar
- Merasa lelah dan lemas
- Berat badan dan nafsu makan hilang
- Perut membangkak, mual, muntah, dan sembelit
Jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter jika tanda dan gejala ini sudah muncul.
7. Kanker endometrium
Kanker ini terjadi ketika sel-sel abnormal pada rahim atau endometrium tidak terkendali jumlahnya, serta merusak rahim dan organ lainnya.
Kanker endometrium atau yang juga disebut dengan kanker rahim ini biasanya dapat terdeteksi di tahap awal karena membuat vagina mengeluarkan darah.
Perdarahan ini tidaklah normal karena kerap muncul di luar waktu haid. Perdarahan juga biasanya muncul pada vagina setelah menopause. Gejala lain yang juga sering kali muncul yaitu nyeri pada panggul.
Meskipun penyebab kanker endometrium tidak diketahui, wanita yang didiagnosis dengan kanker ini cenderung memiliki hiperplasia endomentrium atau melakukan terapi penggantian hormon (HRT).
Pengobatan pertama untuk kanker endometrium biasanya histerektomi, yang kemungkinan akan diikuti dengan kemoterapi dan atau radiasi.
8. Gangguan perdarahan turunan
Meski jarang, gangguan perdarahan turunan juga bisa jadi penyebab menstruasi yang berlebihan. Salah satu jenis gangguan darah yang paling umum pada wanita adalah Von Willebrand Disease (VWD).
Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan atau hilangnya faktor von Willebrand, sejenis protein pembekuan darah. Padahal protein ini sangat membantu membentuk sumbatan trombosit selama proses pembekuan darah.
Ketika seseorang kehilangan protein yang satu ini, ia akan sering mimisan, mudah memar, hingga perdarahan parah setelah tindakan medis. Pada wanita, kondisi ini juga membuat aliran darah saat haid cenderung deras dan lebih lama dari normalnya.
9. Obat-obatan tertentu
Obat-obatan tertentu bisa jadi penyebab kenapa belakangan menstruasi Anda jadi berlebihan. Obat terapi hormon (estrogen dan progestin sintetis), antikoagulan atau pengecer darah, dan obat antiradang termasuk yang perlu diwaspadai.
Untuk itu, Anda perlu lebih peka terhadap berbagai efek samping yang dirasakan setelah minum obat-obatan ini. Jangan sungkan untuk mengatakan hal ini pada dokter. Pasalnya, tiap obat memang memberikan efek samping dengan keparahan yang bervariasi pada tiap orangnya.
Dengan mengonsultasikannya, dokter bisa mencarikan obat serupa yang lebih aman dan minim efek samping untuk Anda.
Faktor yang meningkatkan risiko menstruasi berlebihan

Menstruasi yang berlebihan rentan terjadi pada wanita di usia pubertas dan menuju menopause. Mengapa begitu?
Di usia pubertas dan menuju menopause, hormon estrogen dan progesteron berada dalam kadar yang tidak seimbang. Kadang, salah satunya terlalu tinggi atau bahkan terlalu rendah.
Progesteron adalah hormon yang membantu mengendalikan pertumbuhan jaringan rahim. Ketika kadarnya terlalu rendah, jaringan rahim bisa sangat menebal.
Akibatnya ketika meluruh darah yang keluar dari jaringan yang terlalu tebal ini menjadi sangat banyak.
Namun, Anda juga perlu berhati-hati. Menstruasi sudah masuk kategori tidak normal jika:
- Berlangsung lebih dari 7 hari dengan aliran darah yang deras setiap hari.
- Perdarahan bisa terjadi sebulan dua kali.
- Membuat Anda menghabiskan 1 pembalut setiap jamnya atau selama beberapa jam berturut-turut.
Ketika darah haid mengalir sangat banyak, jangan anggap hal ini normal. Lebih baik segera pergi ke dokter untuk mencari tahu penyebab pastinya, plus perawatannya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar