Ada sebuah tren dalam dunia kecantikan yang dikenal sebagai skin fasting. Alih-alih memakai produk skincare, tren ini justru mengajak Anda ‘berpuasa’ dari segala macam produk perawatan kulit dalam kurun waktu tertentu. Cari tahu lebih dalam di sini!
Apa itu skin fasting?
Skin fasting adalah ‘puasa’ dari berbagai produk skincare dalam waktu tertentu untuk menjaga kesehatan kulit.
Prinsipnya bahwa dengan tidak memakai skincare kulit dapat mengembalikan keseimbangannya yang selama ini berubah akibat bahan kimia.
Deanne Robinson, seorang dokter kulit asal Amerika Serikat, mengatakan bahwa Anda ibarat sedang ‘melatih’ kulit setiap menggunakan skincare.
Bahan-bahan dalam produk skincare membuat kulit melakukan sesuatu yang bukan fungsi alaminya.
Contohnya, saat Anda memakai pelembap untuk kulit berminyak, kulit mendapat sinyal bahwa ia tidak perlu mengeluarkan minyak berlebih karena permukaan sudah cukup lembap.
Lantas, produksi minyak akan tetap berkurang selama Anda tetap menggunakannya.
Hal serupa juga terjadi bila Anda rutin memakai produk untuk membersihkan lapisan kulit mati (eksfoliasi).
Dikutip dari Nima Institute, bahan eksfoliator kimia seperti AHA dan BHA akan merangsang pergantian sel-sel kulit lebih cepat dari biasanya.
Nah, skin fasting merupakan cara alami untuk memulihkan keseimbangan kulit seperti semula. Cara ini akan menghilangkan bekas bahan kimia penyebab kulit iritasi.
Dengan kata lain, kulit Anda seakan terlahir kembali dengan fungsi awalnya.
Apa saja manfaat dari skin fasting?
- Mencegah alergi kulit.
- Menurunkan ketergantungan kulit akan produk skincare.
- Menjaga keseimbangan minyak pada wajah.
- Menurunkan sensitivitas kulit.
Apakah Anda butuh skin fasting?
Skin fasting bisa Anda coba ketika kulit mengalami reaksi yang tidak diinginkan dari penggunaan produk skincare atau kulit tidak lagi cocok memakai produk skincare.
Beberapa tahun lalu, pembersih, makeup, dan pelembap saja tampaknya sudah cukup untuk merawat wajah.
Seiring berkembangnya inovasi, kini Anda mungkin sudah tidak asing dengan 10 langkah perawatan wajah yang semakin populer.
Anggapan “lebih banyak produk pasti lebih baik” ternyata tidak selalu benar.
Bukannya menyehatkan kulit, ini justru merupakan kesalahan memakai skincare yang umum. Penggunaan produk skincare yang terlalu banyak bisa saling mengganggu fungsi satu sama lain.
Eksfoliasi secara berlebihan misalnya bisa membuat kulit menjadi merah, gatal, atau mengelupas. Produk eksfoliator yang tidak sesuai juga bisa menyebabkan iritasi, kulit kering, dan kulit sensitif.
Bahan-bahan bermanfaat seperti retinoid dan asam hialuronat pun dapat merusak kulit bila digunakan berlebihan.
Keduanya merusak lapisan pelindung yang menjaga kelembapan kulit sehingga memperparah jerawat, gejala rosacea, dan eksim.
Jika produk yang Anda gunakan malah menyebabkan masalah baru, mungkin ini adalah tanda bahwa kulit Anda butuh skin fasting.
Coba hentikan pemakaian satu demi satu produk tersebut hingga Anda tahu mana skincare yang tidak cocok.
Sebaliknya, Anda tidak perlu melakukan skin fasting bila kulit tidak bermasalah dengan produk-produk skincare tersebut.
Kulit Anda mungkin cocok dengan bahan aktif di dalamnya dan justru lebih terjaga dengan rutinitas skincare.