BHA juga disarankan untuk orang yang memiliki penyakit kulit rosacea karena dapat mengurangi kemerahan pada wajah dan membuat wajah terlihat lebih halus. Akan tetapi, tidak semua kulit dengan rosacea bisa bereaksi baik dengan produk pengelupasan kulit.
Jika Anda ingin mengobati jerawat, carilah produk perawatan kulit yang mengandung konsentrasi BHA sekitar 0,5-5 persen. Pastikan untuk tidak melebihi rentang tersebut karena semakin tinggi konsentrasi BHA, semakin besar risiko kulit mengalami iritasi.
3. Polyhydroxy acid (PHA)
Polyhydroxy acid (PHA) adalah senyawa turunan dari AHA yang berfungsi mengelupas sel-sel kulit mati dan meratakan warna kulit. Berbeda dengan AHA dan BHA, PHA cenderung tidak mengiritasi kulit atau membuatnya sensitif terhadap sinar matahari.
PHA membantu proses eksfoliasi lapisan kulit terluar tanpa membuat kulit menjadi kering. Berkat sifat ini, PHA cocok bagi kulit yang sensitif terhadap AHA dan BHA. PHA juga dapat menyediakan asupan antioksidan untuk meningkatkan kolagen pada kulit wajah sehingga mengurangi proses penuaan.
Beberapa jenis PHA yang dapat Anda temukan adalah gluconolactone, galactose, dan lactobionic acids. Di antara ketiganya, gluconolactone adalah jenis PHA yang paling umum ditemukan dalam produk perawatan kulit.
Tips dalam menggunakan AHA, BHA, dan PHA

AHA, BHA, dan PHA sebenarnya memiliki fungsi yang mirip. Ketiganya dapat saling mendukung fungsi satu sama lain. Namun, mengingat fungsinya sama-sama sebagai eksfoliator, Anda perlu memerhatikan beberapa hal sebelum menggunakan ketiganya.
Berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat menggunakan AHA, BHA, dan PHA.
1. Kenali nama lain bahan aktif
AHA dan BHA sering dicantumkan dalam label kemasan menggunakan nama lain. Bentuk lain AHA biasanya adalah glycolic acid, lactic acid, malic acid, mandelic acid, hingga citric acid. Sementara bentuk lain BHA adalah salicylic acid.
2. Kenali fungsinya
AHA lebih cocok digunakan untuk Anda yang mengalami masalah kulit berkaitan dengan penuaan seperti flek hitam dan kerutan, sedangkan BHA lebih disarankan bagi Anda yang memiliki kulit sensitif dan rentan berjerawat.
3. Perhatikan pemakaian produk secara berbarengan
Beberapa orang berpendapat bahwa penggunaan BHA dan AHA secara bersamaan bisa memberikan hasil yang lebih baik, tapi ini tidak selalu diperlukan. Kalaupun Anda ingin memakai keduanya sekaligus, sebaiknya lakukan pada waktu yang berbeda.
Sebagai contoh, gunakan AHA pada siang hari dan BHA pada malam hari. Beberapa hari sekali, gantilah dengan PHA. Jika Anda punya lebih dari satu masalah kulit dan ingin memakai beberapa produk, mulailah dengan konsentrasi yang paling rendah.
4. Pertimbangkan pemakaian produk lain
Baik AHA dan BHA keduanya akan lebih efektif bekerja jika kondisi wajah Anda sudah dalam keadaan bersih, yaitu setelah cuci muka dan pakai produk toner. Tunggu sekitar 3 – 5 menit atau hingga kulit betul-betul kering untuk memaksimalkan pengelupasan.
Setelah itu, produk kosmetik lain seperti pelembap, serum, krim mata, sunscreen, atau foundation boleh digunakan. Jika ingin menggunakan produk resep topikal seperti renova, retinoid, dan sebagainya, gunakanlah BHA atau AHA terlebih dahulu.
Jangan menggunakan PHA bersamaan dengan vitamin C dan retinol. PHA dan vitamin C bisa saling menghilangkan fungsi masing-masing, sedangkan campuran PHA dan retinol dapat menyebabkan iritasi.
AHA, BHA, dan PHA merupakan eksfoliator kimia bagi kulit. Bahan-bahan ini bekerja dengan mengelupas sel kulit mati sehingga kulit tampak lebih cerah. Selalu gunakan ketiganya sesuai anjuran pemakaian untuk mendapatkan hasil terbaik.