backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Fenomena Raynaud

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

Fenomena Raynaud

Jari tangan dan kaki yang dingin disertai dengan perubahan warna kulit menjadi putih atau biru bisa menandakan fenomena Raynaud. Kondisi ini tidak berbahaya, tetapi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Telusuri lebih jauh dalam penjelasan berikut.

Apa itu fenomena Raynaud?

Fenomena Raynaud adalah suatu kondisi berkurangnya aliran darah ke jari-jari tangan dan kaki, sehingga menyebabkan area tubuh tersebut terasa kebas dan mati rasa.

Pada beberapa kasus, berkurangnya aliran darah ini bisa juga terjadi di area tubuh lainnya, seperti telinga, hidung, atau bibir.

Kulit yang terdampak mulanya akan berubah warna menjadi putih, kemudian biru dan ungu atau merah. Kondisi ini dapat berlangsung dari beberapa menit sampai beberapa jam.

Berdasarkan pemicunya, kondisi ini dibedakan menjadi dua jenis.

  • Sindrom Raynaud primer: muncul secara tiba-tiba dan bukan disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
  • Sindrom Raynaud sekunder: muncul bersamaan dengan penyakit lainnya seperti autoimun, lupus, atau skleroderma.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Fenomena Raynaud bisa terjadi pada siapa saja. Namun, kondisi ini lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.

Selain itu, kondisi ini umumnya banyak terjadi pada orang yang tinggal di lingkungan dengan iklim dingin.

Tanda dan gejala fenomena Raynaud

gejala fenomena raynaud

Berikut ini tanda-tanda dan gejala fenomena Raynaud yang umum dialami.

  • Jari-jari tangan atau kaku berubah warna menjadi putih kemudian biru dan ungu atau merah.
  • Jari tangan dan kaki terasa dingin.
  • Nyeri dan mati rasa pada area yang terjangkit.
  • Kesemutan, bengkak, dan berdenyut di area kulit yang terkena.

Mengutip Mayo Clinic, fenomena Raynaud membuat area kulit akan berubah menjadi pucat terlebih dahulu. Kemudian, muncul sensasi mati rasa dan dingin selama beberapa menit hingga beberapa jam.

Ketika kulit mulai menghangat dan aliran darah kembali lancar, area yang terdampak dapat berubah warna menjadi merah, berdenyut, kesemutan, atau membengkak.

Kapan harus periksa ke dokter?

Periksakanlah ke dokter Anda segera jika memiliki riwayat Raynaud yang parah dan merasakan nyeri serta timbul infeksi pada salah satu jari tangan atau jari kaki Anda.

Tubuh masing-­masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab fenomena Raynaud

Para ahli belum sepenuhnya mengetahui penyebab pasti dari fenomena Raynaud. Namun, kondisi ini umumnya dipicu karena reaksi terhadap suhu dingin atau stres.

Paparan cuaca dingin yang berlebihan atau stres dapat membuat pembuluh darah arteri menyempit dan mengganggu aliran darah.

Akibatnya, aliran darah di jari-jari tangan dan kaki menjadi berkurang. Selain karena paparan suhu dingin dan stres, kondisi ini bisa disebabkan oleh faktor berikut ini.

  • Kondisi medis tertentu. Beberapa penyakit seperti lupus, hipotiroidisme, polimiositis, skleroderma, dan kanker bisa menyebabkan fenomena Raynaud. 
  • Obat-obatan. Beberapa jenis obat-obatan seperti beta blocker, kokain, nikotin, atau obat kemoterapi juga dapat menyebabkan kondisi ini.
  • Faktor lainnya. Kondisi ini juga dapat disebabkan karena frostbite atau trauma akibat tindakan berulang kali, misalnya bermain piano.

Faktor risiko fenomena Raynaud

Meski dapat terjadi pada siapa saja, beberapa orang bisa lebih berisiko terkena penyakit ini karena faktor berikut.

  • Wanita berusia dibawah 30 tahun.
  • Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit Raynaud.
  • Tinggal di iklim yang dingin.
  • Memiliki kondisi medis tertentu, seperti skleroderma atau lupus.
  • Memiliki penyakit autoimun.
  • Sering melakukan kegiatan berulang seperti bermain piano atau keyboard.

Apakah fenomena Raynaud bisa hilang dengan sendirinya?

Kondisi ini sebenarnya dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dengan menghindari pemicunya, seperti paparan suhu dingin, dan mengelola stres dengan baik.

Diagnosis fenomena Raynaud

Sebagai permulaan, dokter biasanya akan menanyakan tentang gejala dan riwayat medis Anda serta melakukan pemeriksaan fisik.

Untuk mendukung diagnosis, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan tes nailfold capillaroscopy, yakni tes untuk melihat kondisi pangkal kulit dengan menggunakan mikroskop.

Selain itu, dokter dapat melakukan tes darah untuk memastikan diagnosis, seperti berikut ini.

  • Tes antibodi anti nuklear (ANA test): tes darah untuk memeriksa kemungkinan penyakit autoimun. 
  • Erythrocyte sedimentation rate (ESR): tes darah untuk mendeteksi peradangan di tubuh.

Pengobatan fenomena Raynaud

efek konsumsi obat

Pada dasarnya, pengobatan fenomena Raynaud bisa bervariasi pada setiap orang tergantung dengan penyebab dan gejala yang dialami.

Pengobatan juga biasanya dilakukan untuk mencegah kekambuhan penyakit. Berikut ini beberapa pilihan pengobatannya. 

1. Perubahan gaya hidup

Melakukan perubahan gaya hidup berikut biasanya cukup membantu mengendalikan kondisi ini.

  • Gunakan sarung tangan untuk mengeluarkan barang-barang dari kulkas dan freezer,
  • Pakai baju yang hangat serta sarung tangan ketika berada di lingkungan yang dingin.
  • Jika stres emosional diduga menyebabkan terjadinya fenomena Raynaud, lakukan relaksasi untuk membantu meredakan stres.
  • Hindari merokok. Merokok menyebabkan suhu kulit menurun oleh penyempitan pembuluh darah. Menghirup asap rokok juga dapat memperburuk gejala.

2. Obat-obatan

Jika melakukan perubahan gaya hidup tidak bisa mengurangi gejala yang muncul. Anda mungkin memerlukan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.

Di bawah ini obat-obatan yang bisa digunakan.

  • Calcium channel blockers. Obat-obatan seperti nifedipine, amlodipine, felodipine dan isradipine dapat membantu mengendurkan dan membuka pembuluh darah kecil di tangan dan kaki 
  • Vasodilator. Obat untuk mengendurkan pembuluh darah atau vasodilator juga bisa mengatasi kondisi ini seperti losartan

3. Suntik botulinum toxin

Dokter juga mungkin akan menyarankan untuk menjalani prosedur suntik botulinum toxin alias botoks untuk melumpuhkan saraf di tangan dan kaki yang terdampak. Ini mencegah respons berlebihan pada suhu dingin. 

Namun, prosedur medis ini kemungkinan perlu dilakukan secara berulang ketika gejalanya kembali muncul.

4. Operasi

Pada kasus yang parah, dokter akan merekomendasikan tindakan operasi saraf untuk mengatasi penyempitan pada pembuluh darah di kulit.

Dokter akan membuat sayatan kecil di tangan atau kaki yang terdampak, kemudian memotong saraf-saraf kecil di sekitar pembuluh darah untuk mengurangi sensitivitasnya.

Tujuannya agar gejala atau serangannya berkurang.

Pencegahan fenomena Raynaud

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah fenomena Raynaud, seperti berikut ini. 

  • Kelola AC atau pendingin ruangan agar tidak terlalu dingin.
  • Hindari menyentuh barang yang sangat dingin tanpa menggunakan sarung tangan.
  • Gunakan jaket atau pakaian yang hangat saat berada di lingkungan yang dingin.
  • Gunakan sandal dan sepatu saat keluar rumah dengan kondisi cuaca yang dingin.
  • Pakai kaus kaki ketika tidur, terutama jika Anda tinggal di lingkungan dengan iklim dingin.
  • Kelola stres dengan baik, seperti melakukan meditasi atau menjalani hobi.

Fenomena Raynaud merupakan kondisi yang umum terjadi dan jarang menimbulkan komplikasi yang serius.

Jika kondisi ini membuat Anda merasa tidak nyaman atau timbul nyeri yang mengganggu, jangan ragu konsultasikan diri dengan dokter.

Kesimpulan

  • Fenomena Raynaud adalah kondisi berkurangnya aliran darah ke jari tangan dan kaki, sehingga membuat kulit menjadi pucat kebiruan dan menimbulkan kebas.
  • Penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti, tapi bisa berkaitan dengan cuaca dingin, respons stres, penyakit seperti lupus, efek samping obat, dan gerakan jari yang berulang.
  • Penggunaan sarung tangan dan baju hangat bisa melindungi tubuh dari udara dingin yang memicu kondisi ini. Obat-obatan, suntik botoks, dan operasi juga bisa menjadi pilihan pengobatan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Zulfa Azza Adhini · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan