Salah satu masalah kuku yang mungkin sering dialami adalah kuku patah atau lepas. Bila tidak ditangani tentu dapat menimbulkan masalah baru. Lantas, apakah kuku yang terlepas bisa tumbuh kembali dan bagaimana cara mengatasinya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Salah satu masalah kuku yang mungkin sering dialami adalah kuku patah atau lepas. Bila tidak ditangani tentu dapat menimbulkan masalah baru. Lantas, apakah kuku yang terlepas bisa tumbuh kembali dan bagaimana cara mengatasinya?
Bagi beberapa orang, kuku yang terlepas dari bantalan kuku terkadang tidak menimbulkan rasa sakit. Masalah pada kuku yang satu ini dapat terjadi akibat sejumlah faktor, seperti cedera, kuku jari yang panjang, hingga infeksi jamur.
Bahkan, kuku Anda mungkin juga dapat lepas akibat terpapar bahan kimia saat manikur dilakukan. Yuk, kenali apa saja penyebab dari kerusakan kuku yang sering dialami wanita ini.
Salah satu penyebab kuku lepas adalah cedera atau trauma fisik, seperti kuku terbentur meja atau terjepit pintu. Bahkan, beberapa kebiasaan lainnya pun dapat memicu lepasnya kuku, meliputi:
Selain itu, jari kaki yang tersangkut berulang kali juga dapat menyebabkan kuku patah. Hal ini mungkin lebih sering terjadi ketika Anda menggunakan sepatu yang terlalu sempit.
Selain cedera, kuku yang lepas ternyata juga bisa menjadi pertanda infeksi jamur yang menyerang kuku. Penyakit kuku yang satu ini kerap terjadi pada orang yang bekerja dekat dengan air atau sering terpapar bahan kimia, seperti pembersih.
Akibatnya, jamur atau bakteri pun masuk ke dalam kuku dan jaringan sekitarnya dan menyebabkan kuku patah dan lepas. Bila kuku tampak kuning, pecah-pecah, dan menebal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan.
Kuku yang tipis dan lunak hingga mudah lepas atau patah sering dikaitkan dengan kadar zinc dan zat besi yang rendah dalam tubuh (anemia).
Mineral ini memiliki peran penting dalam pembentukan hemoglobin, protein yang terkandung dalam sel merah yang mengangkut oksigen ke matriks kuku. Tanpa asupan mineral yang cukup, pertumbuhan kuku yang sehat pun ikut terganggu.
Selain itu, kurangnya asupan vitamin C, vitamin B kompleks, dan kalsium jgua menjadi penyebab umum dari kuku kusam dan mudah patah.
Bagi Anda yang menggunakan obat-obatan seperti tetrasiklin, klorpromazin, dan kontrasepsi oral, mungkin perlu berhati-hati. Pasalnya, salah satu efek samping dari obat-obatan tersebut adalah kuku yang lepas dari bantalan kuku.
Bahkan, kondisi ini juga lebih berisiko terjadi pada pasien yang menjalani kemoterapi atau menggunakan obat-obatan anti malaria. Perlu diingat bahwa infeksi jamur menyerang bantalan kuku yang lepas, kemungkinan besar menimbulkan rasa sakit.
Jika Anda mengalami penyakit, seperti psoriasis kuku dan dermatitis, kuku yang lepas mungkin merupakan pertanda dari kondisi kesehatan tertesbut. Penyakit lain yang berkaitan dengan kuku patah dan terlepas dari alasnya meliputi:
Perawatan kerusakan kuku yang satu ini biasanya dapat dilakukan di rumah untuk membantu meredakan nyeri dan mencegah infeksi. Berikut berbagai cara merawat kuku yang lepas untuk mempercepat penyembuhan.
Semakin cepat Anda menyadari bahwa kuku sudah terlepas dari bantalannya, semakin kecil risiko kuku terkena infeksi. Pada saat hal tersebut terjadi, sebaiknya angkat jari yang mengalami cedera untuk mengurangi nyeri dan bengkak.
Bila memungkinkan, balut jari yang mengalami masalah dengan perban. Pasalnya, bantalan kuku sangat lembap dan sensitif, sehingga perlu dilindungi selama 7 – 10 hari pertama agar tidak terinfeksi.
Selain membalut jari dengan perban, Anda juga bisa mengompres daerah yang mengalami cedera dengan es selama 20 menit. Cara ini bisa dilakukan setiap 3 – 6 jam selama 24 – 48 jam pertama.
Perawatan rumahan kuku yang lepas ini bertujuan untuk membantu meredakan nyeri dan mengurangi pembengkakan.
Jika ganti kuku atau kuku yang lepas disebabkan oleh kekurangan zat besi, tentu Anda perlu meningkatkan asupan gizi yang diperlukan. Ada berbagai jenis makanan yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat besi, seperti:
Selain pola makan, Anda juga harus perlu menjaga kelembapan kuku yang mengelupas dengan memberikan minyak jojoba pada kulit di sekitar kuku.
Kuku yang patah memang dapat diobati di rumah. Namun, gejala di bawah ini mungkin menandakan Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
Dokter mungkin akan memberikan salep antibiotik atau obat pereda nyeri untuk meringankan gejala yang muncul akibat kuku patah.
Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar