Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan

Kaki Gatal Terus? 5 Penyakit Ini Mungkin Penyebabnya (Plus Cara Menghilangkan Gatal)

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Kaki Gatal Terus? 5 Penyakit Ini Mungkin Penyebabnya (Plus Cara Menghilangkan Gatal)

    Kaki yang terasa gatal tentu membuat tidak nyaman ketika kita sedang berjalan atau bahkan beraktivitas sambil duduk sekalipun. Jangan sepelekan masalah ini! Pasalnya, sensasi gatal yang tak tertahankan cenderung terus membuat Anda menggaruknya sehingga kondisi malah bertambah parah. Bukannya lebih cepat sembuh, menggaruk kulit yang gatal justru bisa menyebabkannya terluka dan rentan terinfeksi. Lantas, apa penyebab gatal pada kaki dan bagaimana cara mengatasinya?

    Berbagai masalah penyebab kaki gatal

    Gatal pada kaki gatal bisa disebabkan oleh penyakit kulit ringan hingga gangguan sistem saraf, tekanan psikologis atau stres dan gangguan sistemik yang melibatkan seluruh sistem di seluruh tubuh.

    Rasa gatal sesekali memang wajar. Namun, gatal yang terus menerus berlangsung bahkan bisa disertai dengan rasa perih harus diwaspadai. Penyebab gatal pada kaki mungkin disebabkan oleh salah satu dari gangguan di atas ataupun kombinasi di antaranya.

    Berikut ini adalah beberapa kondisi penyebab dari kaki gatal secara umum:

    1. Kulit yang terlalu kering

    Kulit kaki yang kering lebih mudah terasa gatal. Penyebabnya adalah karena minyak alami kulit yang disebut sebum mengering atau tidak bekerja dengan baik. Kulit yang kekurangan sebum akan teriritasi dan mulai terasa gatal.

    Beberapa orang memiliki jenis kulit yang kering, tapi kulit kering juga bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti cuaca yang terlalu dingin atau kering atau terlalu sering terpapar air dan kaporit.

    Usia juga memengaruhi kelembapan kulit. Orang yang berusia di atas 65 tahun kulitnya mulai menipis dan kehilangan kelembapan alaminya sehingga akan tampak lebih kering.

    2. Psoriasis

    Psoriasis merupakan peradangan kronis yang menyebabkan kulit menebal, tampak kemerahan, dan bersisik.

    Tanda dan gejala psoriasis dapat bervariasi pada setiap orang. Namun, keluhan yang paling umum muncul pada hampir seluruh kasus adalah rasa gatal pada area kulit yang bermasalah, termasuk pada kaki.

    Gatal akibat psoriasis disebabkan oleh malfungsi sistem kekebalan tubuh yang justru melawan sel-sel kulit sehat. Hal ini kemudian membuat sel-sel kulit tumbuh lebih cepat dari seharusnya sehingga memicu penebalan kulit.

    Gatal yang disebabkan oleh psoriasis biasanya terfokus pada telapak kaki, dan berlangsung dalam waktu yang lama. Gejala psoriasis lainnya adalah:

    • Ruam kemerahanan dengan sisik bening.
    • Pembengkakan atau kekakuan otot.
    • Peradangan pada bagian kaki yang gatal.
    • Rasa gatal pada beberapa bagian seperti siku, lutut, punggung bagian bawah, dan wajah.
    • Rasa gatal yang disebabkan psiorasis bisa sangat parah bahkan disertai rasa sakit.

    3. Kudis (scabies)

    Kudis adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh gigitan tungau Sarcoptes scabiei.

    Gejala paling umum dari kudis adalah kemunculan ruam berupa benjolan sepertibekas gigitan yang sering kali membentuk garis seperti terowongan. Ruam tersebut terasa gatal, yang cenderung terasa semakin parah saat malam.

    Tungau penyebab kudis dapat hidup di bawah kulit. Anda akan rentan menularkan tungau kudis apabila melakukan kontak fisik erat yang lama dengan orang sehat. Selain itu, saling meminjam barang pribadi seperti handuk, sprei, dan pakaian, juga bisa membuat tungau menyebar.

    Selain itu, tungau penyebab kaki gatal juga bisa tinggal di benda-benda lembap yang kurang higienis seperti kasur, sofa, dan bahkan pakaian serta selimut yang jarang dibersihkan.

    4. Alergi logam atau nikel

    Pada dasarnya, hampir setiap jenis alergi dapat memunculkan reaksi gatal-gatal di tubuh. Reaksi alergi menimbulkan rasa gatal yang sulit dikontrol dan bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.

    Namun, gatal pada kaki mungkin lebih cenderung disebabkan oleh reaksi alergi terhadap nikel atau logam. Kandungan nikel sendiri bisa ditemukan pada berbagai macam barang yang digunakan sehari-hari, termasuk telepon genggam, perhiasan, jam tangan, dan bingkai kacamata.

    Selain alergi nikel, gatal-gatal juga bisa disebabkan oleh reaksi alergi terhadap substansi kimia yang terkandung dalam produk-produk pembersih dan pewangi, seperti sampo dan parfum.

    5. Dermatitis

    Dermatitis adalah peradangan kronis yang memunculkan ruam kemerahan bersisik pada kulit yang tampak sangat kering dan terasa gatal. Rasa gatal yang menyertainya bisa sangat ringan atau bahkan sangat parah.

    Dermatitis ada banyak jenisnya dan hampir semua menyebabkan rasa gatal yang tidak tertahankan. Namun, jenis dermatitis yang memunculkan gejala spesifik berupa gatal pada kaki adalah neurodermatitis, eksim dishidrosis dan dermatitis seboroik.

    Sebagian besar penyebab dermatitis belum diketahui secara pasti. Meski demikian, sistem imun yang terlalu sensitif, mutasi genetik, dan riwayat penyakit keturunan dilaporkan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami dermatitis.

    Selain lima kondisi di atas, sebenarnya masih terdapat beberapa penyakit lainnya yang dapat menyebabkan gejala gatal pada kulit terutama pada kaki dan tangan, di antaranya adalah:

    • Cacar air
    • Folikulitis
    • Kanker kulit
    • Efek samping obat-obatan
    • Gangguan saraf
    • Sengatan serangga
    • Luka bakar

    Cara mengatasi dan mencegah kaki gatal

    Gatal tidak hanya membuat Anda terus-terusan ingin menggaruk, tapi juga mengganggu konsentrasi dan waktu tidur. Apalagi jika gatalnya bersifat kambuhan dalam jangka panjang.

    Daripada menggaruk, ikuti cara yang lebih aman untuk mengatasi rasa gatal yang tak tertahankan dan berlangsung secara menerus, seperti yang dianjurkan oleh American Academy of Dermatology berikut ini:

    1. Tempelkan kompres dingin pada bagian kulit yang gatal selama 5-10 menit sampai gejala gatal mereda.
    2. Mandi menggunakan oatmeal, terutama untuk kulit yang bersisik dan terkelupas akibat cacar, sengatan, luka bakar, dan alergi paparan poison ivy.
    3. Rutin memakaikan pelembap pada bagian kulit yang kerap mengalami gatal-gatal.
    4. Mengaplikasikan obat salep atau krim kortikosteroid.
    5. Mengoleskan obat atau krim topikal yang mengandung mentol, sensasi dinginnya bisa meredakan rasa gatal.

    Sementara, tindak pencegahannya bisa dilakukan dengan:

    1. Mandi menggunakan air hangat selama tidak lebih dari 10 menit.
    2. Selalu menggunakan produk perawatan kulit yang tidak mengandung pewangi untuk meminimalisir terjadinya iritasi yang berisiko menimbulkan rasa gatal.
    3. Menggunakan pakaian longgar dan berbahan katun. Hindari penggunaan bahan pakaian yang bisa dengan mudah mengiritasi kulit, seperti wool.
    4. Hindari perubahan temperatur yang ekstrem. Usahakan selalu berada dalam lingkungan dengan tingkat kelembapan yang normal.
    5. Mengurangi stres untuk meminimalisasi kemunculan rasa gatal di kulit.

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Iklan

    Apakah artikel ini membantu?

    Iklan
    Iklan