Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Alergi logam adalah salah satu penyebab umum alergi pada kulit. Para penderita alergi ini biasanya mengembangkan gejala dermatitis (eksim) di area kulit yang terkena logam dan mengandung nikel.
Alergi terhadap nikel sering dikaitkan dengan perhiasan. Namun, nikel juga dapat ditemukan di barang sehari-hari Anda, seperti koin, ponsel, hingga bingkai kacamata.
Reaksi alergi ini mungkin akan muncul setelah terjadi paparan berulang atau dipakai dalam waktu yang lama. Obat dan perawatan khusus memang dapat meringankan gejala alergi.
Walaupun demikian, Anda perlu menghindari kontak kulit terhadap logam atau nikel ketika reaksi alergi sudah terlihat.
Alergi nikel sering dikaitkan dengan anting dan perhiasan lainnya. Namun nikel dapat ditemukan di banyak barang sehari-hari, seperti koin, resleting, ponsel, dan bingkai kacamata.
Reaksi alergi akibat logam dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia dan jenis kelamin. Setelah tanda-tandanya muncul, alergi dapat bertahan selama bertahun-tahun hingga seumur hidup.
Kondisi ini umumnya lebih sering terjadi pada wanita. Hal ini mungkin dikarenakan mereka lebih sering menggunakan perhiasan, seperti anting atau kalung, dibandingkan pria.
Tingkat keparahan alergi ini juga beragam. Beberapa orang mungkin akan mengembangkan gejala yang ringan segera setelah berkontak dengan perhiasan. Namun, tidak sedikit pula yang mengalami reaksi alergi setelah bertahun-tahun menggunakan barang yang mengandung nikel.
Reaksi alergi biasanya dimulai dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah terpapar logam atau nikel. Gejala alergi kulit akibat logam ini bisa berlangsung selama dua hingga empat minggu.
Selain itu, tanda-tanda di bawah ini biasanya hanya terjadi ketika kulit bersentuhan dengan logam. Namun, tidak menutup kemungkinan reaksi alergi juga dapat muncul di tempat lain di tubuh Anda.
Beberapa tanda dan gejala alergi di kulit akibat logam atau nikel antara lain:
Jika Anda mengalami satu atau beberapa gejala yang disebutkan, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Jika Anda mengalami ruam dan gatal pada kulit dan tidak tahu penyebabnya, konsultasikan dengan dokter. Dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menjalani sejumlah pemeriksaan alergi.
Apabila Anda mengalami beberapa gejala di bawah ini yang disertai dengan kulit gatal dan ruam, segera periksakan diri ke rumah sakit. Pasalnya, alergi logam yang termasuk parah dan tidak segera ditangani meningkatkan risiko syok anafilaksis.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab alergi kulit akibat logam perhiasan. Namun, reaksi alergi biasanya muncul saat penderitanya menggunakan barang-barang yang mengandung nikel.
Nikel adalah logam putih keperakan yang dapat ditemukan di alam bebas. Jenis logam ini biasanya dicampur dengan logam lainnya. Sebagai contoh, besi dan nikel digunakan untuk membuat baja yang tahan karat.
Paduan nikel lainnya mungkin bisa Anda jumpai pada barang-barang lainnya, seperti:
Sama seperti jenis alergi lainnya, reaksi terhadap kulit akan berkembang ketika kekebalan tubuh melihat logam sebagai zat yang berbahaya.
Jika hal ini terjadi, sistem imun akan bereaksi setiap kali kulit bersentuhan dengan nikel dan menghasilkan respons alergi.
Alergi terhadap logam dan nikel dapat terjadi pada siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami reaksi pada kulit ini, di antaranya sebagai berikut.
Perlu diingat bahwa tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak berpotensi mengembangkan gejala alergi ini. Oleh sebab itu, Anda tetap perlu berhati-hati saat menggunakan perhiasan atau sesekali terpapar logam atau nikel.
Tidak ada obat alergi kulit akibat logam. Obat dan perawatan yang diberikan dokter bertujuan untuk meringankan gejala dan mengurangi risiko reaksi alergi yang parah.
Berikut ini beberapa pilihan obat dan perawatan yang mungkin direkomendasikan dokter untuk meredakan alergi logam perhiasan.
Jangan lupa untuk menggunakan obat-obatan yang diberikan dokter sesuai aturan. Selain itu, perhatikan pula efek samping dan kandungan obat untuk mencegah terjadinya interaksi obat bila Anda memiliki penyakit tertentu.
Selain obat-obatan, dokter mungkin juga akan merekomendasikan fototerapi. Fototerapi adalah perawatan dengan memaparkan kulit pada sinar UV buatan dalam jumlah yang telah diatur.
Umumnya, terapi ini dianjurkan untuk pasien yang kondisinya tidak kunjung membaik dengan obat-obatan yang diberikan. Perawatan alergi yang satu ini membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga hasilnya terlihat.
Pada awalnya, dokter akan memeriksa kondisi kulit dan bertanya tentang riwayat kesehatan, serta logam dan zat lain yang menyentuh kulit Anda. Jika dokter mencurigai Anda terkena alergi logam, mereka mungkin akan melakukan tes kulit alergi.
Salah satu pengujian alergi yang dilakukan adalah tes tempel kulit (skin patch test). Dokter akan menempelkan beberapa zat yang dapat menyebabkan alergi, termasuk nikel dan logam lainnya, di punggung Anda.
Tempelan tersebut akan dibiarkan tertutup selama dua hari dan kembali dibuka untuk melihat bagaimana reaksi kulit terhadap senyawa yang ditempelkan.
Selain mendapatkan obat dan perawatan dari dokter, Anda juga dianjurkan untuk mengubah beberapa kebiasaan untuk menunjang pengobatan.
Berikut ini beberapa pengobatan rumahan yang dapat membantu meredakan gejala alergi logam.
Jika Anda memiliki alergi terhadap logam, langkah terbaik untuk mencegah alergi kulit adalah menghindari benda yang mengandung nikel. Hal ini tentu cukup sulit mengingat logam dan nikel banyak terdapat pada barang-barang sehari-hari, seperti perhiasan.
Untuk memudahkan Anda menghindari paparan dan mengurangi gejala, dermatolog menyarankan beberapa hal, yaitu sebagai berikut.
Bila Anda memiliki pertanyaan, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar