Ada pun jenis penyakit yang menjadi penyebab penyakit liver ini antara lain:
- infeksi virus, seperti HIV, hepatitis, dan Epstein-Barr,
- infeksi bakteri,
- gangguan autoimun, seperti sirosis bilier primer,
- kelainan genetik, seperti penyakit anemia sel sabit,
- jenis kanker tertentu, seperti kanker hati, pankreas, dan limfoma.
Kehamilan
Pada beberapa kasus, ibu hamil dapat mengalami kolestasis. Hal ini bisa terjadi akibat kondisi yang diturunkan, misalnya memiliki ibu atau saudara perempuan dengan kondisi ini selama hamil membuat Anda berisiko
Kondisi yang disebut kolestasis obstetri ini dapat dipicu oleh hormon kehamilan. Pasalnya, hormon kehamilan mungkin memengaruhi fungsi kandung empedu. Akibatnya, empedu menumpuk dan mengalir ke aliran darah Anda.
Faktor risiko
Meski dapat terjadi pada siapa saja, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit ini, yakni:
- bayi baru lahir,
- usia kehamilan muda,
- berat badan lahir rendah,
- sering mengalami kondisi sepsis, serta
- waktu nutrisi parenteral yang lama.
Diagnosis dan pengobatan
Bagaimana cara mendiagnosis kondisi ini?
Awalnya, dokter akan memeriksa riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik dasar. Setelah itu, Anda mungkin akan menjalani sejumlah pemeriksaan tambahan, seperti:
Apa saja pilihan obat dan pengobatan kolestasis?
Normalnya, pengobatan penyebab kolestasis menjadi kunci utama. Sebagai contoh, bila obat menjadi penyebab penyakit ini, dokter akan meresepkan obat yang berbeda sesuai kondisi Anda.
Sementara itu, penyumbatan aliran empedu yang disebabkan oleh tumor mungkin perlu menjalani operasi sesuai dengan instruksi dari dokter.
Operasi yang disebut sfingterotomi endoskopik ini bertujuan meredakan penyumbatan aliran, baik dengan atau tanpa pemasangan stent (ring).
Pengobatan kolestasis pada ibu hamil
Normalnya, kolestasis pada ibu hamil akan sembuh setelah melahirkan. Meski begitu, mereka tetap perlu dipantau dengan melakukan pemeriksaan setelah melahirkan.
Hal ini untuk mengetahui apakah bayi yang dilahirkan berisiko mengalami penyakit yang serupa dengan ibunya selama kehamilan berlangsung.
Pengobatan di rumah
Selain obat-obatan, dokter biasanya meminta Anda untuk mengubah pola makan, terutama ketika mengalami gejala malabsorpsi.
Pada pasien yang lebih tua, diet tinggi karbohidrat dan protein dapat diganti dengan makanan yang mengandung lemak tak jenuh.
Itu sebabnya, Anda benar-benar perlu memperhatikan instruksi dari dokter ketika mengalami masalah liver ini. Bila ada pertanyaan lebih lanjut, segera konsultasikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar