Perbedaan rosacea dan jerawat memang sulit Anda temukan. Rosacea (rosasea) dan jerawat sama-sama merupakan kondisi yang menyerang pori-pori kulit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Perbedaan rosacea dan jerawat memang sulit Anda temukan. Rosacea (rosasea) dan jerawat sama-sama merupakan kondisi yang menyerang pori-pori kulit.
Meski demikian, ada beberapa pembeda yang cukup signifikan antara keduanya, apa saja?
Anda perlu mengenali perbedaan rosacea dan jerawat kedua kondisi ini agar penanganannya tidak keliru.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara keduanya.
Perbedaan rosacea dan jerawat yang mencolok ada pada bentuk kemerahan dan kemunculan keduanya di kulit.
Secara umum, rosasea tampak seperti bercak kemerahan pada hidung, pipi, dahi, dan dagu. Ruam kemerahan kadang tampak pada telinga, dada, dan punggung.
Kemerahan akibat rosasea muncul cukup merata dan luas.
Melansir American Academy of Dermatology Associations, penderita rosasea juga mengalami keluhan di bagian mata, di antaranya mata merah, kelopak bengkak, dan rasa tidak nyaman.
Terkadang, rosasea muncul dengan benjolan seperti jerawat, perbedaannya tidak ada komedo pada benjolan rosasea.
Sementara itu, jerawat umumnya berbentuk benjolan dengan tepi kemerahan. Tidak seperti rosasea, kemerahan jerawat hanya muncul di bagian benjolan.
Jerawat bisa terjadi di mana saja, tapi yang terutama ada di bagian tubuh yang banyak memproduksi minyak, seperti wajah, dahi, dada, punggung, dan pundak.
Anda juga bisa menemukan komedo hingga nanah pada jerawat yang menimbulkan rasa sakit. Saat jerawat mereda, noda atau bekas luka seperti bopeng bisa muncul.
Perbedaan rosacea dan jerawat lainnya adalah keduanya memiliki jenis dengan tanda dan gejala yang berbeda.
Rosasea terbagi menjadi empat subtipe, masing-masingnya memiliki karakteristik tersendiri.
Subtipe rosasea ini memiliki gejala sebagai berikut.
Sebenarnya, subtipe ini jarang muncul. Bila penderita rosacea mengalami subtipe gejala ini, biasanya ia mengalami subtipe lainnya sebelumnya.
Inilah gejala phymatous rosacea yang mungkin Anda alami.
Berikut ini gejala papulopustular rosacea yang bisa muncul.
Beberapa orang mengalami rosasea di bagian mata, berikut ini gejalanya.
Seperti rosasea, jerawat pun terdiri atas beberapa jenis. Setiap jenisnya juga memiliki tampilan dan gejala yang berbeda.
Sebagai salah satu jenis jerawat, komedo putih muncul karena minyak kulit berlebih dan sel-sel kulit mati menyumbat di pori-pori.
Serupa dengan komedo putih, komedo hitam muncul akibat penumpukan minyak dan sel kulit mati di pori-pori.
Bedanya, warna hitam ini muncul akibat terkena oksigen di udara.
Saat minyak, sel kulit mati terjebak di pori-pori, tak jarang bakteri pemicu jerawat berada di sana.
Bakteri akan berkembang biak lebih cepat di dalam minyak sehingga menimbulkan radang dan membuat kulit menonjol dan kemerahan.
Kondisi ini bahkan bisa menimbulkan nanah atau disebut juga jerawat pustula.
Bakteri penyebab jerawat bisa menimbulkan peradangan yang masuk jauh ke dalam kulit. Hal ini memicu pembengkakan dalam sehingga muncul jerawat nodul.
Bila muncul dengan nanah, kondisi ini disebut jerawat kista.
Perbedaan rosacea dan jerawat juga ada pada penyebabnya.
Belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti rosasea. Namun, beberapa faktor berikut bisa meningkatkan risiko Anda memiliki rosasea.
Berbeda dengan rosasea, jerawat disebabkan oleh kelebihan produksi sebum (minyak) dan penumpukan sel kulit mati sehingga menyumbat pori-pori.
Sumbatan ini kemudian mengalami infeksi sehingga membengkak, memerah, dan akhirnya membentuk jerawat. Inilah beberapa faktor risiko jerawat.
Perbedaan rosacea dan jerawat bisa Anda perhatikan dari pemicunya. Rosasea muncul akibat berbagai hal yang memicu aliran darah ke wajah, misalnya:
Riset terbitan United European Gastroenterology Journal juga menemukan bahwa bakteri Helicobacter pylori di usus memicu rosasea.
Bakteri ini mampu meningkatkan kadar oksida nitrat pada darah dan jaringan sehingga meningkatkan respons imun hingga timbul peradangan pada kulit.
Sementara itu, pemicu utama jerawat adalah lonjakan hormon androgen. Hormon ini memicu produksi sebum berlebih sehingga menyumbat pori-pori.
Kemunculan jerawat juga dipicu oleh siklus menstruasi, makanan tinggi karbo, dan konsumsi obat yang memengaruhi hormon, seperti kortikosteroid.
Anda yang rentan mengalami rosacea perlu hati-hati mengenali perbedaan antara kondisi ini dan jerawat. Pasalnya, penanganan keduanya tidaklah sama.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi rosasea.
Anda juga bisa memijat bagian wajah yang memerah untuk melancarkan aliran darah.
Sementara itu, penentuan pengobatan untuk jerawat bergantung pada tingkat keparahannya.
Penderita jerawat ringan bisa menggunakan dengan obat krim, gel, dan losion yang beredar bebas.
Namun, jerawat yang parah biasanya perlu penanganan berikut ini.
Meskipun penampilan dan gejalanya amat mirip, rosasea dan jerawat adalah dua kondisi yang berbeda. Anda perlu memahami perbedaan keduanya agar tak salah mengobatinya.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar