Masalah jerawat jadi keluhan umum banyak orang, baik pria maupun wanita. Suntik jerawat bisa menjadi pilihan untuk memiliki kondisi kulit yang lebih sehat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Masalah jerawat jadi keluhan umum banyak orang, baik pria maupun wanita. Suntik jerawat bisa menjadi pilihan untuk memiliki kondisi kulit yang lebih sehat.
Bagaimana prosedur hingga efek sampingnya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Suntik jerawat adalah prosedur untuk menangani jerawat dengan kondisi cukup parah, ditandai rasa sakit dan peradangan di lapisan kulit yang lebih dalam.
Suntikan ini menggunakan steroid, khususnya triamcinolone acetonide. Steroid ini bekerja dengan cara mengurangi ukuran jerawat dan rasa sakitnya.
Selain itu, suntikan steroid ini berguna untuk menekan peradangan pada kulit dan mengurangi kadar kolagen berlebih agar tidak menimbulkan bekas luka.
Menurut American Academy of Dermatology, suntikan kortikosteroid dapat meratakan benjolan pada kulit dalam waktu 48–72 jam.
Meskipun tidak hilang sepenuhnya, jerawat yang membengkak dapat menyusut. Rasa sakit dan kemerahannya pun dapat berkurang.
Dalam waktu seminggu setelah injeksi, jerawat biasanya akan hilang. Penyuntikan ini biasanya rutin dilakukan selama 4–6 minggu selama 2–3 siklus atau lebih lama.
Sebelum mendapatkan suntikan, beritahu dokter bila Anda memiliki alergi obat atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin.
Setelah suntik, dokter akan memberikan pembalut kulit di area suntikan. Anda bisa melepasnya beberapa jam setelahnya.
Prosedur suntik jerawat terbukti aman bila dilakukan oleh dokter spesialis kulit.
Menurut British Association of Dermatology, alih-alih steroid oles atau obat minum, steroid suntik lebih efektif mengatasi jerawat dengan peradangan yang lebih dalam.
Selain itu, prosedur ini hanya bekerja pada area yang disuntik. Jadi, efeknya berfokus pada bagian kulit yang bermasalah saja.
Meski secara umum aman, sebaiknya Anda tidak menjalani prosedur suntik jerawat jika mengalami kondisi:
Meski memberikan beberapa keuntungan, ternyata suntik jerawat memiliki efek samping langsung, seperti:
Selain itu, berikut ini adalah beberapa efek samping yang bisa muncul di kemudian hari.
Biasanya, kulit terlihat lebih tipis hanya di bagian suntikan. Permukaan kulit yang disuntik bisa terlihat cekung atau sedikit bopeng.
Meski efek samping suntik jerawat ini jarang terjadi, kulit bisa berisiko mengalami luka terbuka akibat penipisan lapisan kulit.
Daerah yang mendapat suntikan bisa berubah warna lebih terang atau justru lebih gelap. Gurat pembuluh darah juga tampak lebih jelas atau disebut telangiektasis.
Kondisi ini muncul akibat penggunaan suntik jerawat dalam jangka waktu lama.
Pada kasus tertentu, steroid suntik bisa menyebabkan pertumbuhan rambut dan minyak kulit berlebih di area dengan perawatan.
Hal ini justru meningkatkan risiko jerawat akibat minyak berlebih. Jerawat akibat steroid ini mereda bila penyuntikan berhenti dilakukan.
Anda boleh-boleh saja suntik steroid untuk jerawat, hanya saja ini bukanlah perawatan rutin, seperti Anda menggunakan produk skincare.
Jadi, prosedur ini hanya bisa Anda lakukan berdasarkan anjuran dokter.
Biasanya, dokter akan memberikan tindakan bila jerawat meradang selama berbulan-bulan dan sulit mereda.
Selain itu, dokter akan mempertimbangkan prosedur ini apabila jerawat berukuran cukup besar, bengkak, dan menyakitkan.
Jangan lupa untuk mencatat kapan saja Anda melakukan prosedur ini. Jelaskan kapan terakhir Anda melakukan penyuntikan.
Selain steroid, dokter bisa merekomendasikan suntikan asam salisilat, retinoid topikal, atau isotretinoin, tergantung dengan keparahan jerawat.
Jangan lupa untuk menjaga kebersihan kulit dan menggunakan obat atau produk perawatan kulit sesuai arahan dokter.
Tak kalah penting, pastikan Anda merawat kulit berjerawat dengan baik.
Suntik jerawat ternyata aman asalkan dilakukan oleh dokter kulit. Anda bisa menjalani perawatan kulit ini jika kondisi peradangan jerawat cukup parah.
Bila Anda memiliki jerawat yang sulit hilang dalam waktu lama, konsultasikan dengan dokter kulit untuk penanganan lebih lanjut.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar