Perbedaan rosacea dan jerawat memang sulit Anda temukan. Rosacea (rosasea) dan jerawat sama-sama merupakan kondisi yang menyerang pori-pori kulit.
Meski demikian, ada beberapa pembeda yang cukup signifikan antara keduanya, apa saja?
Perbedaan rosacea dan jerawat
Anda perlu mengenali perbedaan rosacea dan jerawat kedua kondisi ini agar penanganannya tidak keliru.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara keduanya.
1. Kemerahan dan area kulit yang terdampak
Perbedaan rosacea dan jerawat yang mencolok ada pada bentuk kemerahan dan kemunculan keduanya di kulit.
Secara umum, rosasea tampak seperti bercak kemerahan pada hidung, pipi, dahi, dan dagu. Ruam kemerahan kadang tampak pada telinga, dada, dan punggung.
Kemerahan akibat rosasea muncul cukup merata dan luas.
Melansir American Academy of Dermatology Associations, penderita rosasea juga mengalami keluhan di bagian mata, di antaranya mata merah, kelopak bengkak, dan rasa tidak nyaman.
Terkadang, rosasea muncul dengan benjolan seperti jerawat, perbedaannya tidak ada komedo pada benjolan rosasea.
Sementara itu, jerawat umumnya berbentuk benjolan dengan tepi kemerahan. Tidak seperti rosasea, kemerahan jerawat hanya muncul di bagian benjolan.
Jerawat bisa terjadi di mana saja, tapi yang terutama ada di bagian tubuh yang banyak memproduksi minyak, seperti wajah, dahi, dada, punggung, dan pundak.
Anda juga bisa menemukan komedo hingga nanah pada jerawat yang menimbulkan rasa sakit. Saat jerawat mereda, noda atau bekas luka seperti bopeng bisa muncul.
2. Jenis dan gejala yang menyertai
Perbedaan rosacea dan jerawat lainnya adalah keduanya memiliki jenis dengan tanda dan gejala yang berbeda.
Rosasea terbagi menjadi empat subtipe, masing-masingnya memiliki karakteristik tersendiri.
Erythematotelangiectatic rosacea
Subtipe rosasea ini memiliki gejala sebagai berikut.
- Bagian tengah wajah kemerahan.
- Tampak pembuluh darah pecah di bagian kulit.
- Pembengkakan kulit.
- Kulit terasa sensitif.
- Muncul sensasi terbakar dan menyengat.
- kulit kering, kasar, mengelupas.
Phymatous rosacea
Sebenarnya, subtipe ini jarang muncul. Bila penderita rosacea mengalami subtipe gejala ini, biasanya ia mengalami subtipe lainnya sebelumnya.
Inilah gejala phymatous rosacea yang mungkin Anda alami.
- Tekstur kulit tidak merata.
- Kulit, terutama bagian hidung, mulai menebal, disebut juga rinofima.
- Muncul pula penebalan kulit di dagu, pipi, dan telinga.
- Pori-pori tampak lebar.
- Kulit berminyak.
Papulopustular rosacea
Berikut ini gejala papulopustular rosacea yang bisa muncul.
- Muncul tonjolan seperti jerawat dan tampak sangat merah.
- Benjolan pada kulit tidak menetap, mudah muncul dan hilang.
- Kulit berminyak.
- Muncul bercak-bercak yang disebut plak.
Ocular rosacea
Beberapa orang mengalami rosasea di bagian mata, berikut ini gejalanya.
- Mata berair atau seperti ada pendarahan.
- Muncul sensasi mata berpasir, terbakar, atau perih.
- Mata kering dan gatal.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Pandangan buram.
- Kualitas penglihatan menurun daripada sebelumnya.
Seperti rosasea, jerawat pun terdiri atas beberapa jenis. Setiap jenisnya juga memiliki tampilan dan gejala yang berbeda.
Komedo putih
Sebagai salah satu jenis jerawat, komedo putih muncul karena minyak kulit berlebih dan sel-sel kulit mati menyumbat di pori-pori.
Komedo hitam
Serupa dengan komedo putih, komedo hitam muncul akibat penumpukan minyak dan sel kulit mati di pori-pori.
Bedanya, warna hitam ini muncul akibat terkena oksigen di udara.
Papula
Saat minyak, sel kulit mati terjebak di pori-pori, tak jarang bakteri pemicu jerawat berada di sana.
Bakteri akan berkembang biak lebih cepat di dalam minyak sehingga menimbulkan radang dan membuat kulit menonjol dan kemerahan.
Kondisi ini bahkan bisa menimbulkan nanah atau disebut juga jerawat pustula.
Nodul
Bakteri penyebab jerawat bisa menimbulkan peradangan yang masuk jauh ke dalam kulit. Hal ini memicu pembengkakan dalam sehingga muncul jerawat nodul.
Bila muncul dengan nanah, kondisi ini disebut jerawat kista.