- Kulit Anda tidak membaik dengan tindakan perawatan mandiri.
- Infeksi jamur kembali muncul.
- Bercak panu menutupi area besar pada tubuh Anda.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Panu alias tinea versicolor adalah infeksi jamur pada kulit yang ditandai dengan bercak berwarna terang maupun gelap. Panu muncul akibat infeksi jamur Malassezia yang ditemukan pada permukaan kulit.
Pada dasarnya, manusia memang memiliki jamur yang hidup di kulit dalam jumlah normal.
Umumnya, jamur seperti Malassezia tidak menyebabkan masalah kesehatan. Jamur bahkan dapat hidup berdampingan dengan sel tubuh, dan saling mendukung (simbiotik).
Banyak mikrobiota termasuk jamur ini yang berperan untuk melindungi Anda dari infeksi dan patogen lain yang dapat membahayakan atau menyebabkan penyakit.
Namun, kadang jamur dapat berkembang biak secara berlebihan dan memengaruhi warna atau pigmentasi alami dari kulit.
Itulah sebabnya Anda akan mendapati bagian kulit Anda berwarna lebih terang atau gelap dibandingkan dengan kulit sekitar saat terkena panu.
Penyakit kulit yang satu ini umum terjadi. Kondisi ini bisa dialami siapa saja.
Panu lebih umum terjadi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan. Kondisi ini sering terjadi di daerah beriklim panas dan lembap, juga kerap dialami oleh orang-orang yang banyak berkeringat.
Salah satu tanda dan gejala yang paling jelas dari panu adalah warna tidak merata pada beberapa bagian kulit.
Umumnya, panu tidak menimbulkan rasa sakit. Panu sering muncul pada bagian lengan, dada, leher, atau punggung.
Bercak dapat muncul dalam warna cokelat tembaga, lebih pucat dari kulit di sekitarnya, atau merah muda.
Bercak yang lebih terang mungkin lebih sering terjadi pada mereka yang memiliki kulit gelap.
Beberapa ciri khas panu yang lainnya adalah:
Panu yang muncul pada orang berkulit gelap dapat menyebabkan kehilangan warna kulit. Kondisi ini dikenal sebagai hipopigmentasi.
Bagi beberapa orang yang berkulit lebih putih, kulit yang terkena jamur ini dapat menggelap. Kondisi ini disebut hiperpigmentasi.
Beberapa orang yang terkena panu tidak memiliki perubahan yang berarti pada warna kulit atau penampilannya.
Secara umum, bercak pucat yang muncul juga tidak memengarui kerentanan kulit terhadap cahaya matahari.
Beberapa kondisi kulit bisa jadi memiliki gejala yang mirip-mirip dengan panu. Kondisi tersebut salah satunya adalah vitiligo.
Untuk membedakannya, berikut ciri khas vitiligo.
Ruam kulit yang disebabkan oleh Pityriasis rosea juga mirip dengan panu.
Bedanya, kondisi tersebut biasanya didahului oleh “herald patch”, satu-satunya bercak merah kulit bersisik yang muncul beberapa hari atau minggu sebelum ruam.
Ruam tersebut biasanya muncul dalam bentuk pohon cemara di bagian punggung. Tidak diketahui apa yang menyebabkan kondisi ini. Namun, kondisi tersebut tidak berbahaya ataupun menular.
Penyebab panu utamanya adalah pertumbuhan jamur Malassezia yang cepat dan tidak terkendali pada permukaan kulit.
Jamu ini kemudian menyebabkan infeksi atau menekan sistem imun Anda.
Para dokter belum mengetahui secara pasti bagaimana panu dapat terjadi. Namun, mekanisme penyakit ini diduga memiliki perbedaan berdasarkan jenis panunya.
Dikutip dari DermNet NZ, jenis tinea versicolor putih atau hipopigmentasi kemungkinan disebabkan oleh bahan kimia yang diproduksi oleh Malassezia dan dilepaskan ke lapisan epidermis kulit.
Bahan kimia ini kemudian merusak fungsi melanosit. Melanosit adalah penghasil melanin, pigmen penentu warna rambut atau kulit.
Sementara itu, jenis panu yang menimbulkan bercak merah muda merupakan tinea versicolor yang agak meradang. Pemicunya adalah dermatitis yang disebabkan oleh Malassezia.
Sejauh ini, terdapat sebanyak 14 spesies yang berbeda dari jamur Malassezia yang telah diidentifikasi. Spesies yang paling umum menyebabkan panu adalah M. globosa, M. resta, dan M. sympodialis.
Beberapa faktor lingkungan dan biologis dapat menyebabkan Anda lebih berisiko terkena panu. Berikut faktor risiko untuk terkena tinea versicolor, antara lain:
Apabila dokter menduga Anda memiliki kondisi ini, pemeriksaan fisik dan beberapa tes akan direkomendasikan.
Ada juga beberapa prosedur tambahan yang dapat membantu dokter mendeteksi tinea versicolor.
Beberapa tes yang mungkin akan dijalani pasien adalah sebagai berikut.
Umumnya, panu cukup diobati sendiri di rumah dengan krim atau sabun antijamur yang dapat dibeli di apotek.
Namun bila kasusnya parah, dokter akan meresepkan obat khusus. Berikut adalah obat panu yang umum digunakan.
Tinea versicolor ringan dapat diatasi dengan obat antijamur. Krim dan lotion yang mengandung selenium sulfide, pyrithione zinc, ketoconazole . Beberapa pilihan obat lainnya, antara lain:
Tak hanya meringankan gejala, obat tersebut juga membantu melindungi kulit dari sinar matahari atau sumber cahaya UV buatan.
Obat biasanya digunakan selama tiga hari atau sekitar dua minggu bergantung pada keparahan panu.
Untuk menggunakannya, oleskan obat pada area panu yang sudah dibersihkan. Obat dioles tipis-tipis sebanyak satu sampai dua kali sehari.
Obat ini, termasuk itrakonazol dan flukonazol, digunakan saat panu menjalar ke area besar pada tubuh Anda. Obat ini juga dapat digunakan ketika obat krim tidak bekerja dengan baik.
Terbinafine oral, obat antijamur digunakan untuk mengobati infeksi dermatofita, tapi tidak efektif untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh Malassezia, seperti panu.
Walaupun sudah diobati dengan obat alami panu sekalipun, kasus ini bisa jadi terjadi berulang kali karena jamur yang menyebabkan panu merupakan jamur yang umum tinggal di kulit.
Obat pembersih dapat dilakukan untuk bantu mencegah kondisi ini datang kembali.
Anda mungkin perlu menggunakan obat pembersih jika infeksi terus kembali, terutama jika Anda tinggal di daerah yang panas dan lembap.
Metode paling efektif untuk mencegah panu adalah dengan menjaga kebersihan.
Singkirkan kotoran dan minyak berlebih pada kulit supaya tidak menularkan infeksi ini kepada orang lain.
Di bawah ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah panu.
Berkonsultasilah dengan dokter spesialis kulit untuk mendapatkan solusi terbaik masalah Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar